file borang kesehatan silahkan di unduh pada link berikut
file borang kesehatan silahkan di unduh pada link berikut
Dalam rangka meningkatkan pemahaman terkait dengan terbitnya Permenristekdikti No. 20 Tahun 2017, Forum Dosen Indonesia (FDI) Sulteng mengundang perwakilan dari beberapa Universitas seperti IAIN, Universitas Al Khairaat, Universitas Muhammadiah Palu dll pada hari Senin, 15 Mei 2017 di Theater Room IT Center Universitas Tadulako. Kegiatan diikuti oleh Ketua FDI Sulteng, Dewan Guru Besar, Senat akademik, Pimpinan dan perwakilan beberapa Universitas dan Fakultas di lingkungan Universitas Tadulako.
Dalam Permenristekdikti No. 20 Tahun 2017 pasal 4 disebutkan bahwa untuk Lektor Kepala harus menghasilkan paling sedikit 3 karya ilmiah yang diterbitkan dalam jurnal nasional terakreditasi atau paling sedikit 1 karya ilmiah yang diterbitkan dalam jurnal internasional dalam kurun waktu 3 (tiga) tahun.
Mochtar Marhum, M.Ed., PhD selaku Ketua Forum Dosen Indonesia Sulteng memaparkan dalam sambutannya bahwa Kebijakan Pendidikan Tinggi PP No 20 Tahun 2017 Kemenristek Dikti disusun dalam rangka mendorong produktivitas dosen.
“ Bisa di katakan kebijakan baru ini memang memberikan shock therapy kepada kalangan dosen. Selama ini dosen lebih intens melakukan proses belajar mengajar di bandingkan dengan melakukan penelitian. Dengan terbitnya Permenristekdikti Nomor 20 tahun 2017 membuat kita semakin tersadar bahwa kewajiban profesor dan dosen adalah melaksanakan tridharma perguruan tinggi, menghasilkan karya ilmiah dan mereproduksi pengetahuan secara berkelanjutan. Harus kita akui, Jika membandingkan antara jumlah dosen yang ada di seluruh Indonesia dengan jumlah publikasi per tahun, terlihat jelas bahwa produktivitas dosen di Indonesia masih kurang.” Jelas Pak Mochtar.
Selama symposium berlangsung, berbagai reaksi pun bermunculan terhadap keluarnya Permenristekdikti No. 20 Tahun 2017 ini. Banyak multi tafsiri yang muncul, keresahan, kegelisahan dan kekhawatiran. Salah satunya prasangka bahwa ketika tidak memenuhi ketentuan yang dipersyaratkan, maka gelar profesornya akan dicabut.
Namun beberapa peserta ada yang menyambut positif dan akan lebih maksimal lagi dalam pembuatan Jurnal sehingga dapat di terbitkan di wadah Penerbitan Jurnal Internasional.
“Saya rasa hal ini tidak kita lihat sebagai beban bagi para dosen, akan tetapi dapat menjadi sebuah upaya agar kita semua selaku dosen lebih banyak lagi menulis dan lebih produktif lagi.” Respon Ahmad Sinala, S.Sos, M.Si selaku Dosen FISIP Untad saat symposium FDI Sulteng.
Dalam kesempatan yang sama, Susunan Pengurus Forum Dosen Indonesia (FDI) cabang Sulteng periode 2017 – 2020 di umumkan sebagai berikut :
Dewan Penasehat :
Dewan Pengurus Harian
Bidang Pengembangan SDM & Organisasi
Bidang Hukum & Advokasi
Bidang Sosial, Budaya dan Ekonomi
Bidang Publikasi dan Penerbitan
Bidang Humas dan Komunikasi
Bidang Pendidikan, Riset dan Kerjasama
Koodinator Wilayah
Masih dalam rangkaian kegiatan Dies Natalies yang ke 54, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Tadulako (Untad) menggelar Kuliah Umum bertajuk “Dinamika Sosial Kontestatif Menuju Masyarakat Demokratis” pada Senin (15/5) bertempat di gedung Media Center Untad. Hadir sebagai pembicara utama dalam kuliah umum ini yakni guru besar sekaligus pakar Sosiologi dari Universitas Airlangga Surabaya, Prof. Dr Mustain Mashud M.Si.
Dr. Muhammad Nur Ali, M.Si selaku dekan FISIP mewakili rektor Untad membuka dengan resmi kegiatan kuliah umum ini. Dalam sambutannya beliau menyampaikan apresiasinya atas terlaksananya kegiatan ini dan berharap kegiatan tersebut dapat menambah wawasan mahasiswa FISIP Untad .
“Ilmu Sosial mempunyai cakupan yang sangat luas,hampir tidak ada bidang kehidupan yang tidak temasuk didalamnnya oleh sebab itu perlu penajaman-penajaman menuju spesialisasi yang akan kita gali. Semoga apa yang nanti kita dapatkan dari kuliah umum ini bisa bermanfaat bagi adik-adikku sekalian baik dari prodi Ilmu Komunikasi, Ilmu pemerintahan, Antropologi, Administrasi Negara dan Sosiologi” jelas Dr Muhammad Nur Ali
Kuliah umum ini dihadiri oleh Dekan, dosen serta mahasiswa FISIP baik mahasiswa S1, S2 maupun S3 dan nantinya akan dilanjutkan dengan sesi diskusi.
Dalam materi yang dipaparkannya, Prof Mustain Mashud M Si menjelaskan tentang fenomena dinamika sosial kontestatif yang terjadi saat ini di Indonesia.
“Kontestasi itu memberikan kesempatan kepada setiap orang dari setiap kelompok untuk bebas menjadi who am I atau who we are , siapa saya siapa kami sehingga kontestatif menjurus pada identitas dan eksistensi diri . Indonesia adalah negara yang sangat problematik karena keragaman dan keunikan dari Nilai-nilai Lokalitas (nation) sehingga muncul dinamika”
Menurut Prof Mustain Mashud, ketika Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dibentuk, satuan-satuan etnis, suku bangsa, adat istiadat dan nilai-nilai lokalitas harus diubah menjadi Negara Bangsa (Nation State). Implikasi sosial politiknya, semua urusan masyarakat menjadi urusan Negara, bukan lagi urusan komunitas etnis lokal semata.“ Dari sinilah muncul dualisme hukum dan dualisme ekonomi” terang Prof Mustain
Lebih lanjut, beliau mengungkapkan bahwa hadirnya negara ke semua lapisan masyarakat di seluruh pelosok Indonesia (lintas nations) sesungguhnya menjadi ruang bagi semua warga Negara untuk melakukan mobilitas sosial di luar wilayah etnisitasnya. Siapa saja warga Negara dapat beraktifitas dan mengekspresikan diri dimana saja dalan wilayah NKRI. Dari sinilah ruang publik semua warga Negara tersediakan sehingga setiap warga Negara dapat menunjukkan kapasitas, kemampuan,kompetensi dan kapabilitasnya sehingga arena kontestasi terbuka untuk semua warga Negara.
“Ruang kontestasi yang terbuka itu adalah demokrasi, yakni memberikan hak yang sama kepada semua orang yang memiliki kompetensi dan kemampuan untuk menjadi apapun . Yang menjadi persoalan bagaimana dengan warga negara yang karena sebab-sebab tertentu kurang memenuhi kualifikasi sumber daya dan akses yang memadai sehingga bisa ikut berkompetensi karena kalaupun berkompetensi pasti akan selalu kalah”
Di akhir pemaparannya Prof Mustain Mashud mengatakan bahwa demokrasi yang berlangsung di Indonesia saat ini belumlah sempurna dan se ideal sebagaimana makna dari demokrasi itu sendiri, sama halnya dengan Amerika Serikat, negara yang dianggap sebagai negara demokrasi terbesar di dunia.
Penulis : Riska Fitrah Sari/ Humas Untad
Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti), Prof H Mohamad Nasir MSi Ak PhD CA meninjau langsung pelaksanaan ujian tulis Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2017 di Universitas Tadulako (Untad).
Dalam kegiatan itu, Menristekdikti didampingi oleh Dirjen Belmawa, Prof Intan Ahmad PhD; Ketua SNMPTN-SBMPTN 2017, Prof Dr Ravik Karsidi MS; Rektor Untad, Prof Dr Ir H Muh Basir Cyio SE MS; Ketua Pokja SBMPTN, Prof Budi; serta para pejabat di lingkungan Untad.
Menristekdikti, Prof H Moh Nasir MSi Ak PhD CA, saat melakukan konferensi pers di Ruang Senat, Lantai III Rektorat Untad, usai melakukan peninjauan pelaksanaan SBMPTN 2017 (Foto Taqyuddin Bakri)
Prof Nasir, dalam konferensi pers di Ruang Senat Untad, Lantai III Gedung Rektorat, usai meninjau pelaksanaan SBMPTN menyampaikan bahwa pelaksanaan SBMPTN 2017 diikuti oleh 797.738 peserta. Jumlah peserta itu terdiri atas peserta yang mengikuti paper based test (PBT) sebanyak 776.878 peserta, dan computer based test (CBT) dengan jumlah 20.860 peserta.
“Jumlah itu akan memperebutkan 128.085 kursi di seluruh perguruan tinggi negeri. Selain itu pula, ada 263 orang peserta yang berkebutuhan khusus. Mereka ini kami layani dengan baik, dan dilakukan pendampingan bila diperlukan,” ujar Prof Nasir.
Menristekdikti juga menyampaikan bahwa penyelenggaraan SBMPTN di Panitia Lokal (panlok) 83 Untad berlangsung dengan baik. Ini dipastikan setelah Prof Nasir, Ketua SBMPTN, Rektor Untad, dan rombongan memantau pelaksanaan SBMPTN di Untad.
“Alhamdulillah, pelaksanaan SBMPTN berlangsung baik. Meskipun begitu ada beberapa kursi kosong. Ini bukan karena ada masalah, namun bisa terjadi karena dua kemungkinan. Mungkin saja ada yang sudah terlanjur mendaftar, tetapi lulus SNMPTN. Bisa juga karena program studi yang dipilih tidak sesuai, sehingga mendaftar kembali dengan yang diminati. Secara umum, saya sudah mendapatkan laporan langsung bahwa pelaksanaan SBMPTN se-Indonesia berlangsung dengan baik,” jelas Prof Nasir.
Menristekdikti bersama Dirjen Belmawa, Rektor Untad, dan Ketua Panitia Pusat SNMPTN-SBMPTN 2017 saat meninjau pelaksanaan ujian tulis SBMPTN di Universitas Tadulako (Foto Taqyuddin Bakri)
Menristekdikti juga menambahkan bahwa pelaksanaan CBT di Untad juga berlangsung baik. Ini menandakan bahwa sistem yang dibangun telah diterapkan dengan baik.
“Demikian pula dengan CBT di seluruh Indonesia. Secara khusus saya berterima kasih kepada Pak Rektor Untad, Ketua Panitia Lokal, dan seluruh panitia SBMPTN di Untad atas kerja kerasnya dalam mempersiapkan pelaksanaan SBMPTN ini sehingga berlangsung dengan lancar,” kata Prof Nasir.
Sementara itu, Rektor Untad, Prof Basir Cyio menyampaikan bahwa Menristekdikti, usai mendampingi Presiden RI dalam kegiatan PMII, langsung menuju Untad untuk peninjauan pelaksanaan SBMPTN. Menristekdikti bersama rombongan telah mengunjungi beberapa lokasi dalam lingkungan Untad dan satu lokasi di luar Untad, yaitu SMA Negeri Olahraga.
“Kami tentu saja amat berterima kasih kepada Bapak Menristekdikti, Bapak Dirjen Belmawa, Bapak Ketua Panitia Pusat SN-SBMPTN, dan rombongan yang menetapkan Untad sebagai tujuan peninjauan tahun ini,” jelas Prof Basir Cyio. (tq)
Kamis (18/5), bertempat di Ruang Senat Rektorat, Pusat Bahasa Universitas Tadulako (Untad) menggelar sosialisasi tentang studi S2/S3 di Deakin University dengan menghadirkan Prof Dr Ismet Fanany ,Ketua Program Bahasa dan Kajian Indonesia dari Deakin University dan Prof Chris Hickey selaku Kepala Bidang Akademik Deakin University
Acara yang bertajuk “Overseas Study Opportunity At Deakin University Australia For Lecturers, Staff And Alumni Of Tadulako University” ini dibuka oleh Kepala Pusat Bahasa Untad, Abdul Kamaruddin S.Pd, M. Pd Ph.D. Beliau mengatakan bahwa kegiatan ini diharapkan dapat membantu dosen, staf ataupun alumni Untad yang ingin melanjutkan studi di Australia dalam memperoleh informasi terkait proses melanjutkan studi S2 maupun S3 di Deakin University.
Dalam kesempatan ini Prof Chris Hickey menjelaskan mengapa Deakin University bisa menjadi alternatif kampus untuk melanjutkan studi S2 dan S3.
“Deakin University adalah salah satu universitas terkemuka di Australia dan Dunia. Saat ini menempati urutan 240 di dunia dan memiliki banyak pengalaman dalam menerima mahasiswa Internasional. Selain itu, saat ini Deakin University sudah masuk dalam list LPDP, hal tentunya menunjukkan bahwa Deakin telah menjadi Universitas yang diperhitungkan dunia.” Terang Prof Chris Hickey
Selanjutnya dalam pemaparan Prof Ismet Fanany, ia memberikan gambaran tentang studi lanjutan di Deakin University. Dikatakan bahwa untuk program Ph.D di Australia rata-rata telah berbasis riset seratus persen, artinya tidak ada lagi perkuliahan regular dalam kelas untuk jenjang S3. Persyaratan wajib yang harus dimiliki untuk mendaftar program S3 diantaranya memiliki pendidikan S2 dengan pengalaman riset minimal 25 % dan pernah menerbitkan hasil penelitiannya di jurnal internasional.
Sementara untuk Jenjang S2 terbagi tiga. Pertama Master by Coursework, yang artinya full perkuliahan tanpa riset, kedua Master by Mix mode yaitu yang menggabungkan antara perkuliahan dan riset dan ketiga, Master by Research yang keseluruhanya merupakan proyek riset atau penelitian tanpa ada perkuliahan sama sekali. Untuk para dosen yang ingin mengambil studi S2, Prof Ismet Fanany menyarankan agar mengambil Master By Research atau paling tidak Master by Mix Mode, sebab ketika akan melanjutkan ke jenjang S3, syaratnya adalah harus memiliki pengalaman riset pada jenjang pendidikan sebelumnya. Selain itu persyaratan yang tak kalah penting untuk melamar di Deakin University yaitu kemampuan berbahasa inggris yang memadai.
“Salah satu alasan kami bekerja sama dengan Tadulako dan KPTN Kawasan Timur Indonesia adalah untuk membenahi kemampuan berbahasa Inggris yang masih sangat rendah. Meski demikian untuk mendapatkan Letter of Acceptance (LoA) dari Deakin University tidak harus mencapai nilai tes kemampuan bahasa inggris (IELTS) sesuai dengan standar yang diminta oleh program studi tersebut. Bila disyaratkan Overall Score 6,5 pelamar bisa saja memperoleh LoA meski dengan nilai 6,0. Akan tetapi ia harus mau mengikuti program pelatihan peningkatan kemampuan bahasa inggris agar sesuai dengan standar yang diinginkan oleh masing-masing program studi yang akan dilamar.” Kata Prof Ismet Fanany
Melalui kerjasama antara KPTN Kawasan timur Indonesia dengan Deakin University maka Dosen, staf dan Alumni Untad yang telah dinyatakan lolos Conditional Letter di Deakin University akan diberi kesempatan untuk dapat meningkatkan kemampuannya melalui program pelatihan peningkatan bahasa inggris secara intensive selama 10 minggu dengan gratis. Selain itu mereka juga akan dibantu dalam proses memasukkan lamaran dan penyempurnaan proposal riset. Adapun beberapa syarat yang harus dipenuhi selain kemampuan bahasa inggris, diantaranya Ijazah dan transkrip Nilai, serta halaman paspor yang memuat informasi pribadi yang juga diperlukan sebagai bukti kewarganegaraan.
Sosialisasi yang dihadiri oleh Dosen, mahasiwa, staf serta alumni ini diakhiri dengan sesi Tanya jawab.
Penulis : Riska Fitrah Sari/Humas Untad
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Tadulako (Untad) menyambut para tamu dari 29 FKIP Negeri se-Indonesia. Pada 18 sampai 21 Mei 2017, FKIP Untad menjadi tuan rumah penyelenggaraan Forum Komunikasi (Forkom) Pimpinan FKIP Negeri se-Indonesia.
Rektor Untad, Prof Dr Ir H Muh Basir Cyio SE MS, dalam sambutan selamat datangnya menyampaikan bahwa kegiatan itu dapat dimanfaatkan untuk saling bertukar informasi dalam rangka penguatan FKIP sebagai Lembaga Pendidik Tenaga Kependidikan (LPTK). Prof Basir Cyio juga mengharapkan ada rumusan-rumusan penting yang dihasilkan dalam gawean itu yang memiliki resonansi secara nasional.
“Kami yakin, para ahli pendidikan yang berkumpul dalam kegiatan ini akan menghasilkan rumusan yang memiliki resonansi menasional dan bermanfaat bagi bangsa dan negara ini,” ujar Prof Basir Cyio.
Ketua Forkom FKIP, Prof Sofendi MA PhD, menyampaikan latar belakang pendirian Forkom. Prof Sofendi mengemukakan bahwa Forkom FKIP didirikan agar insan FKIP memiliki wadah untuk bersilaturahmi. Olehnya itu, ujar Prof Sofendi, forum itu lebih kental bernuansa kekeluargaan.
“Kami amat mengedepankan nuansa kekeluargaan. Ini sudah menjadi ciri khas Forkom FKIP. Di forum ini, kami saling berbagi informasi mengenai pendidikan di Indonesia. Ini amat penting karena kami sebagai lembaga penyedia tenaga pendidik wajib mengetahui setiap perkembangan yang ada. Dengan begini, kami dapat merumuskan langkah-langkah untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas,” ujar Dekan FKIP Universitas Sriwijaya itu.
Sementara itu, Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng) yang diwakili oleh Asisten Administrasi Pemerintahan, Hukum, dan Politik, Moh Arif Latjuba SE MSi mengemukakan bahwa pertemuan pimpinan FKIP itu merupakan wadah yang tepat untuk menampung dan mengomunikasikan sejumlah gagasan dalam menjawab persoalan pendidikan di Indonesia.
“Dengan begitu, diharapkan insan FKIP dapat mengambil sikap yang tepat dan menjaga komitmen untuk memajukan sektor pendidikan,” kata Moh Arif Latjuba membacakan sambutan tertulis Gubernur Sulteng.
Turut hadir dalam kegiatan itu, Ketua Senat Untad, Prof H Hasan Basri MA PhD; Ketua Dewan Pertimbangan, Prof Dr H Alam Anshari MSi; para wakil rektor, para dekan fakultas, Dekan FKIP Periode 2004-2008, Dra Hj Nurhayati Ponulele MS, para ketua jurusan, koordinator program studi dan para dosen dalam lingkungan FKIP Untad. (tq)
Empat orang guru besar dari empat negara didaulat menjadi keynote speaker dalam Konferensi Internasional Pendidikan. Kegiatan yang diselenggarakan oleh Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Tadulako (Untad), pada Jumat (19/5), di Theater Room Kompleks Media Center Untad itu menghadirkan empat pemateri utama, yaitu Prof Dr Ir H Muh Basir Cyio SE MS (Universitas Tadulako, Indonesia), Prof Christopher Hickey (Deakin University, Australia), Prof Dr Rohizani Yaakub (Universiti Sains Malaysia, Malaysia), dan Prof Dr Aurelio Vilbar (University of the Philippines Cebu, Filipina).
Prof Basir Cyio dalam pemaparannya menyampaikan peran pendidikan berada di garda terdepan dalam peningkatan daya saing. Daya saing tersebut, ujar Prof Basir Cyio, bisa diwujudkan melalui berbagai kreativitas dan inovasi, salah satunya pemanfaatkan teknologi.
“Sebagai dosen, kita harus siap menghadapi berbagai dinamika yang terjadi. Berkenaan dengan peningkatan daya saing, sudah menjadi sebuah keharusan bagi kita untuk mengikuti dinamika itu,” jelas Rektor Untad.
Hal yang sama juga diungkapkan Prof Dr Rohizani Yaakub dari Universiti Sains Malaysia. Prof Rohizani menuturkan, dalam berkompetisi, seseorang tidak boleh berhenti mencoba sesuatu yang setiap saat, tetapi tentu harus dibarengi kapabilitas dan kapasitas.
Hal itu dikatakan Prof Rohizani karena dalam bersaing diperlukan kepiawaian dalam kompetensi tertentu. Prof Rohizani menyampaikan bahwa di era globalisasi saat ini, peran teknologi harus dimanfaatkan dalam mendongkrak daya saing.
Hal hampir senada juga diungkapkan oleh Prof Aurelio Vilbar, akademisi dari Filipina, dan Prof Chritopher Hickey, akademisi dari Deakin University, Australia. Dalam konferensi itu juga, ditampilkan para pemateri paralel yang memaparkan 174 makalah. Makalah-makalah itu dalam waktu dekat akan terbit di jurnal bereputasi dan terindeks Thomson Reuters. (tq)
Untuk mengembangkan kapasitas pengajar/dosen dalam membuat bahan ajaran yang kreatif dan edukatif kepada mahasiswa, LPPMP Pusbang KSB Untad pada (23/05) Selasa Pagi menggelar workshop pelatihan “ Implementasi Pengembangan Audio Visual dan Multimedia Interaktif ” yang dilaksanakan selama dua hari dari tanggal 23 – 24 Mei 2017 di Gedung Media Center Lantai I Universitas Tadulako.
Peserta workshop berasal dari kalangan dosen Universitas Tadulako serta 2 pemateri dari UPT.TIK Untad. Dalam sambutan nya, Dr. Golar. S.Hut., M.Si selaku Ketua LPPMP Untad berharap dengan adanya kegiatan ini dapat meningkatkan kapasitas dosen semakin lebih baik dan kreatif dalam proses pengajaran kepada mahasiswa.
“ Saat ini proses mengajaran harus lebih inovatif karena semua nya banyak yang terkait dengan multimedia. Sehingga proses pengajaran akan lebih interaktif dan banyak melibatkan penggunaan audio visual serta multimedia agar mahasiswa tidak mudah bosan dalam proses belajar mengajar.” Ujar Dr. Golar.
Pada kesempatan yang sama, Sukirman S.Kom., M.Msi selaku pemateri memaparkan tentang penggunaan powerpoint dalam media pembelajaran multimedia.
“ Powerpoint yang sering kita gunakan sebenarnya bisa di padukan dengan animasi, audio dan video interaktif. Kita selama ini banyak menggunakan power point yang monoton sehingga model pembelajaran tidak menjadi penyalur pesan yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan mahasiswa sehingga dapat mendorong proses belajar.” Jelas Pak Kirman.
Dalam presentasi nya, beliau juga mengajarkan beberapa tahapan membuat kuis atau tes yang lebih inovatif melalui powerpoint.
Herman S.Kom selaku pemateri kedua dari UPT.TIK turut memaparkan bahwa e-learning telah ada di Untad sejak tahun 2002 yang hingga saat ini masih kurang optimal di gunakan dalam proses belajar mengajar.
“ e-learning adalah sistem atau konsep pendidikan yang memanfaatkan teknologi dan informasi dalam proses belajar mengajar. e-learning sangat di rekomendasikan untuk digunakan karena dosen bisa memberikan jadwal mata kuliah, materi bahkan nilai hasil ujian yang bisa di ekspor ke satu server saja sehingga lebih mudah di akses dan efisien.”Jelas Pak Herman.
Lebih lanjut, beliau juga menuturkan tentang manfaat e-lerning yang meliputi :
Usai presentasi dari kedua pemateri, peserta langsung mempraktekan cara membuat bahan pembelajaran inovatif dengan menggunakan Pengembangan Audio Visual dan Multimedia Interaktif kemudian di lanjutkan dengan sesi tanya jawab.
“Saya selalu berpesan agar para jaksa harus memiliki niat yang lurus. Dengan niat yang lurus, kerja terukur dapat dilakukan. Dengan niat yang lurus pula, kerja yang dilakukan bersumber dari kesadaran dan keikhlasan diri”
Demikian disampaikan oleh Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Sulawesi Tengah (Sulteng), Sampe Tuah SH dalam sambutannya pada acara Penandatanganan MoU antara Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sulteng dengan Universitas Tadulako (Untad), di Sasana Baharuddin Lopa, Kejati Sulteng, pada Rabu (24/5).
Kajati Sulteng menyampaikan bahwa pihaknya amat berterima kasih kepada Rektor Untad atas kepercayaan kepada Kejati Sulteng untuk memperkuat kerjasama tentang Penanganan Masalah Hukum di Bidang Perdata dan Tata Usaha Negara itu.
“Hari ini, bagi kami, merupakan hari yang amat bersejarah. Saya bersama Pak Wakajati (Wakil Kepala Kejaksaan Tinggi, red), para asisten, kabag dan kasubbag, serta staf Kejati Sulteng hadir di sini untuk satu niatan itu, yaitu memperkuat kerjasama di bidang perdata dan tata usaha negara,” ujar mantan Wakajati Yogyakarta itu.
Lebih lanjut, Kajati Sulteng juga menegaskan kepada para asisten dan jaksa bahwa dengan ditandatanganinya kerjasama itu, ‘haram’ hukumnya untuk mencari-cari kesalahan apalagi mendongkel yang tidak perlu didongkel. Tugas para asisten dan jaksa, jelas Sampe Tuah, adalah memberikan pendampingan kepada akademisi Untad agar para pimpinan dan dosen Untad dapat menjalankan tugasnya dengan baik dan benar.
“Kita ini lahir dari rahim akademisi. Kita bisa menjadi ‘orang’ karena jasa guru-guru dan dosen-dosen. Maka wajib hukumnya bagi kita semua untuk menghormati para akademisi. Kita tidak boleh lupa, kita bisa menjadi orang sukses atau memiliki jabatan dan kewenangan ini berkat buah tangan para guru dan dosen,” pesan Kajati Sulteng.
Kajati Sulteng juga memperkenalkan kepada Rektor Untad dan jajarannya terkait program “Hallo JPN” yang baru diluncurkan. Program itu, ujar Sampe Tuah, adalah sarana yang dapat digunakan oleh masyarakat untuk berkonsultasi, bahkan meminta bantuan kepada Jaksa Pengacara Negara (JPN).
“Cara menggunakannya, tinggal cari dan klik “Hallo JPN” melalui android. Ini kami lakukan karena sebagai institusi kejaksaan, kami merupakan jaringan pengacara terbesar, kami memiliki kantor JPN mulai dari Sabang sampai Merauke. Untuk itu, bapak dan ibu jangan ragu karena kami membuka diri untuk berkonsultasi,” jelas Kajati Sulteng.
Kajati Sulteng, Sampe Tuah SH, dan Rektor Untad, Prof Dr Ir H Muh Basir Cyio SE MS, saat berbincang usai penandatanganan MoU Bidang Perdata dan TUN di Sasana Baharuddin Lopa, Kejati Sulteng (Foto Taqyuddin Bakri)
Rektor Untad, Prof Dr Ir H Muh Basir Cyio SE MS, juga menghaturkan apresiasi tertinggi kepada pihak Kejati Sulteng yang selama ini telah bersedia menjalin kerjasama dengan Untad.
“Saya mewakili keluarga besar Untad menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Pak Kajati, Pak Wakajati, Bapak dan Ibu Asisten, serta seluruh keluarga besar Kejati Sulteng atas dukungan dan perhatian yang selama ini diberikan kepada Untad. Secara jujur dan tulus, kami ingin menyampaikan bahwa dukungan, perhatian, dan bimbingan yang selama ini diberikan amat bermanfaat bagi kami yang selama ini mengemban tugas yang amat berat namun mulia ini, yaitu mencerdaskan anak bangsa,” kata Prof Basir Cyio.
Prof Basir Cyio menuturkan bahwa dirinya amat sadar bahwa selama ini banyak kekurangan yang dialami oleh para pimpinan dan dosen Untad. Mungkin saja, karena kekurangan itu, dapat saja para pimpinan dan dosen Untad melakukan kekeliruan. Namun, atas bimbingan dan arahan yang terus diberikan oleh Pihak Kejati Sulteng, secara berangsur kekurangan itu dapat diperbaiki.
“Sekali lagi, dukungan yang telah diberikan itu amat bermanfaat bagi kami dalam menjalankan tugas di Untad. Dukungan dan bimbingan dari Kejati Sulteng juga telah dilakukan karena Kejati Sulteng bersama Tim Advisor Lintas Institusi juga aktif mengawasi dan memberikan bimbingan dalam kegiatan yang bersifat lelang dan perusahaan yang mengikuti lelang itu harus dikunjungi, maka tim itulah yang turun langsung. Ini amat membantu kami. Sekali lagi, terima kasih kepada Pak Kajati, Pak Wakajati, para asisten, dan seluruh staf Kejati Sulteng atas dukungan dan arahan kepada kami selama ini,” ujar Rektor.
Dalam kegiatan itu, hadir para asisten di Kejati Sulteng, Kajari Palu, para jaksa, dan segenap staf Kajati Sulteng. Turut hadir pula para wakil rektor Untad, Ketua Senat Untad, Ketua Dewan Pertimbangan, Ketua dan Sekjen Dewan Guru Besar, Ketua Satuan Pengawas Intern, para dekan fakultas, Direktur Program Pascasarjana, dan sejumlah staf Untad. (tq)
Beberapa waktu yang lalu, tim robotik asal Universitas Tadulako berhasil meraih penghargaan sebagai pemenang dalam Kategori Desain Terbaik tingkat regional dalam Kontes Robot Indonesia 2017 yang di selenggarakan pada tanggal 4 – 25 Mei 2017 di Universitas Telkom, Bandung. Tim robotik yang terdiri Andreas Sumaila sebagai Ketua tim dan 2 anggota lainnya yaitu Ardiansyah dan Januar asal Fakultas Teknik Jurusan S1 Tekni Informatika berhasil berkompetisi melawan 31 jenis robot yang berasal dari 31 Universitas Regional 2 meliputi wilayah Jawa Barat, sebagian Kalimantan dan Sulawesi. Berikut hasil wawancara untad.ac.id dengan mereka selengkapnya.
2.Sebagai perwakilan dari Untad, kelompok kalian terdiri dari siapa saja dan jenis robot apa yang kalian tunjukan di sana?
Rektor Universitas Tadulako, Prof Dr Ir H Muhammad Basir SE MS, kembali melantik sejumlah pejabat di lingkungan Universitas Tadulako pada Senin (4/6).Bertempat di gedung Media Center Lantai 3. Dalam Pelantikan ini rektor Untad,sesuai SK Rektor no 2965/UN/28/KP/2017 melantik Dr Lembang Palipadang SH, MH sebagai wakil dekan Hukum Bidang Akademik menggantikan Dr Ridwan Tahir SH MHum, Dr. Mujahidah, SH MH sebagai Wakil Dekan Hukum Bidang Umum Dan Keuangan menggantikan Dr Abdullah SH MH, Dr. H. Awaluddin, SH.MH sebagai Wakil Dekan Hukum Bidang Kemahasiswaan menggantikan Dr Muhammad Tavip SH MH, Dr. Lufsyi Mahmudin, S.Si. M.Si sebagai Kepala UPT Laboratorium Dasar/LABDAS menggantikan Prof Dr Mappiratu MS, dan Arifuddin, S.Pd. M.S selaku Kepala Bagian Tatausaha Pada Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) menggantikan Dra. Sirikit A. Pusadan yang juga dilantik sebagai Kepala Bagian Tatausaha Pada Fakultas Teknik.
Rektor Untad dalam sambutannya menyampaikan bahwa pelantikan dan serah terima jabatan ini merupakan dinamika yang akan terus terjadi di Universitas Tadulako sebagai upaya pembenahan perguruan tinggi agar terus bisa memberikan pelayanan terbaik kepada stakeholder Untad terutama kepada mahasiswa.
“Saya ingin menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya kepada bapak wakil dekan Hukum Periode sebelumnya yang telah mengabdikan dirinya di Fakultas Hukum, Juga kepada Ibu Sirikit yang telah mendampingi ketua LPPM memberikan yang terbaik dalam bidang Pengabdian dan Penelitian sehingga LPPM Untad telah mendapat predikat Utama. Demikian juga kepada pak Arifuddin S.Pd, MS yang selama ini telah mengabdikan diri di Fakultas Teknik “ujar Prof Muhammad Basir
Rektor juga berpesan kepada para pejabat terpilih untuk selalu jujur dan amanah dalam melaksankan tanggung jawab, juga harus senantiasa memberikan pelayanan terbaik kepada anak didik yang notabene situasinya telah berbeda dengan mahasiswa terdahulu sehingga sebagai orang tua di kampus harus bisa beradaptasi dengan perubahan yang terjadi.
Acara pelantikan ini dihadiri oleh Wakil Rektor, Dekan, Direktur Pascasarjana, Kepala Biro, Kepala UPT, Dosen dan Staf pegawai di Universitas Tadulako serta Mitra Untad dari BNI dan BSM.
Penulis : Riskah Fitrah Sari/Humas Untad
Pendaftaran SMMPTN dan PASCA Gel. 2 dapat mengakses website https://pendaftaran.untad.ac.id
berikut panduan pendaftarannya
sedangkan untuk pendaftaran ulang SBMPTN dan Pasca Gel. 1 dapat mengakses website https://daftarulang.untad.ac.id
berikut ini panduan pendaftarannya :
Bertempat di gedung Media Center lantai 3 Universitas Tadulako, Rektor Universitas Tadulako, Prof Dr Ir H Muhammad Basir SE MS melantik wakil dekan Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik (FISIP) serta sejumlah pejabat struktural eselon IV.a, dan mengukuhkan pengurus UPT. Komisi disiplin dalam lingkungan Universitas Tadulako pada Senin (3/7).
Dalam pelantikan ini rektor Universitas Tadulako, sesuai SK no 3341/28/kp/2017 melantik Dr. Muh. Khairil S. Ag, M.Si sebagai wakil dekan Bidang Akademik menggantikan Dr.Muh.Nawawi M.Si, Dr. Andi Mascundra Amir M.Si selaku wakil dekan Bidang Umum dan keuangan menggantikan Drs. H.Mustainah M.Si, dan Dr.Intan Kurnia M.Si selaku wakil dekan Bidang Kemahasiswaan menggantikan Muh.Marzuki M.Si.
Rektor Untad dalam sambutannya menyampaikannya terima kasih dan rasa bangga kepada sejumlah pejabat FISIP yang telah berbuat yang terbaik untuk Universitas Tadulako, Menurut Rektor, dinamika ini merupakan bagian dari peningkatan wawasan sehingga dengan adanya pembinaan lebih banyak hal positif yang terjadi. Masih dalam suasana Idul Fitri, Rektor juga menghaturkan permohonan maaf yang sebesar-besarnya bila dalam berinteraksi dengan sesama rekan kerja maupun terhadap bawahan terdapat kekeliruan dan kekhilafan.
Terkait dengan pelayanan kepada mahasiswa, Prof Muhammad Basir berpesan bahwa jika ada mahasiswa yang sulit untuk dibina di Fakultasnya bisa direkomendasikan untuk ditolak UKT nya. Penolakan UKT ini artinya bisa bebaskan mereka dari kewajibannya sehinga mereka tidak menuntut haknya. Jadi secara sistem, nama mahasiswa tersebut tidak akan muncul ketika membayar UKT.
“Dengan begitu kita tidak memberi beban kepada adik-adik mahasiswa untuk membayar kewajibannya tapi Universitas Tadulako juga tidak bisa dituntut untuk memberikan pelanyanan pelayanan. Jadi jauh lebih seimbang, dibandingkan dengan orang yang memberikan UKT baru di skorsing” terang Rektor Untad
Dalam kesempatan ini pula, Rektor Untad juga mengukuhkan sejumlah pejabat pengelola UPT Komisi Disiplin dalam lingkungan FISIP UNTAD. Adapun pejabat pengelola UPT Komisi Disiplin yang dikukuhkan tersebut yaitu:
1. Drs.Abdul Kadir Patta, M.Si., dalam jabatan sebagai kepala UPT Komisi Disiplin.
2..Drs. Jamaludin, M.Hum., dalam jabatan sebagai sekretaris UPT.Komisi Disiplin.
3.Ir.Rachmat Zainuddin, MP., dalam jabatan sebagai ketua bidang investigasi dan penegakan Disiplin pada UPT Komisi Disiplin.
4. Drs. Muhammad Marzuki, M. Si,. Dalam jabatan sebagai sekretaris bidang investigasi dan peneakan Disiplin pada UPT Komisi Disiplin.
5. Yutdam Mudin, S.Si., M.Si., dalam jabatan sebagai Anggota Bidang Investigasi dan Pengakan Disiplin pada UPT Komisi Disiplin.
6. Harun Nyak Itam Abu, SH., MH., dalam jabatan sebagai Anggota Bidang Investigasi dan Penegakan disiplin pada UPT Komisi Disiplin.
7.Herman, S.KM., M Med.Ed., dalam jabatan sebagai Anggota Bidang Investigasi dan Penegakan Disiplin pada UPT Komisi Disiplin.
8. Dr. Ir. Mirajuddin, M. Kes., dalam jabatan sebagai ketua Bidang Advokasi dan Pembinaan pad UPT Komisi Disiplin
9. Dr. Suyuti, M.Pd., dalam jabatan sebagai Sekretaris Bidang Advokasi dan Pembinaan pada UPT Komisi Disiplin
10. Zubair Butudoka, ST., MT., dalam jabatan sebagaai Anggota Bidang Advokasi dan pembinaan pada UPT Komisi Disiplin.
11. Anwar, S.Hut., MP., dalam jabatan sebagai Anggota Bidang Advokasi dan pembinaan pada UPT Komisi Disiplin.
12. Drs.Khaeruddin Thaha, M.Hum., dalam jabatan sebagai Anggota Bidang Advokasi dan Pembinaan pada UPT Komisi Disiplin.
Acara pelantikan dan pengukuhan ini dihadiri oleh jajaran pejabat Universitas Tadulako, Pegawai, Dosen serta tamu undangan lainnya. (Rektor Untad Lantik Tiga Wakil Dekan FISIP Periode 2017-2021 serta Pejabat Pengelola UPT Komisi Disiplin
Bertempat di gedung Media Center lantai 3 Universitas Tadulako, Rektor Universitas Tadulako, Prof Dr Ir H Muhammad Basir SE MS melantik wakil dekan Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik (FISIP) serta sejumlah pejabat struktural eselon IV.a, dan mengukuhkan pengurus UPT. Komisi disiplin dalam lingkungan Universitas Tadulako pada Senin (3/7).
Dalam pelantikan ini rektor Universitas Tadulako, sesuai SK no 3341/28/kp/2017 melantik Dr. Muh. Khairil S. Ag, M.Si sebagai wakil dekan Bidang Akademik menggantikan Dr.Muh.Nawawi M.Si, Dr. Andi Mascundra Amir M.Si selaku wakil dekan Bidang Umum dan keuangan menggantikan Drs. H.Mustainah M.Si, dan Dr.Intan Kurnia M.Si selaku wakil dekan Bidang Kemahasiswaan menggantikan Muh.Marzuki M.Si.
Rektor Untad dalam sambutannya menyampaikannya terima kasih dan rasa bangga kepada sejumlah pejabat FISIP yang telah berbuat yang terbaik untuk Universitas Tadulako, Menurut Rektor, dinamika ini merupakan bagian dari peningkatan wawasan sehingga dengan adanya pembinaan lebih banyak hal positif yang terjadi. Masih dalam suasana Idul Fitri, Rektor juga menghaturkan permohonan maaf yang sebesar-besarnya bila dalam berinteraksi dengan sesama rekan kerja maupun terhadap bawahan terdapat kekeliruan dan kekhilafan.
Terkait dengan pelayanan kepada mahasiswa, Prof Muhammad Basir berpesan bahwa jika ada mahasiswa yang sulit untuk dibina di Fakultasnya bisa direkomendasikan untuk ditolak UKT nya. Penolakan UKT ini artinya bisa bebaskan mereka dari kewajibannya sehinga mereka tidak menuntut haknya. Jadi secara sistem, nama mahasiswa tersebut tidak akan muncul ketika membayar UKT.
“Dengan begitu kita tidak memberi beban kepada adik-adik mahasiswa untuk membayar kewajibannya tapi Universitas Tadulako juga tidak bisa dituntut untuk memberikan pelanyanan pelayanan. Jadi jauh lebih seimbang, dibandingkan dengan orang yang memberikan UKT baru di skorsing” terang Rektor Untad
Dalam kesempatan ini pula, Rektor Untad juga mengukuhkan sejumlah pejabat pengelola UPT Komisi Disiplin dalam lingkungan FISIP UNTAD. Adapun pejabat pengelola UPT Komisi Disiplin yang dikukuhkan tersebut yaitu:
1. Drs.Abdul Kadir Patta, M.Si., dalam jabatan sebagai kepala UPT Komisi Disiplin.
2..Drs. Jamaludin, M.Hum., dalam jabatan sebagai sekretaris UPT.Komisi Disiplin.
3.Ir.Rachmat Zainuddin, MP., dalam jabatan sebagai ketua bidang investigasi dan penegakan Disiplin pada UPT Komisi Disiplin.
4. Drs. Muhammad Marzuki, M. Si,. Dalam jabatan sebagai sekretaris bidang investigasi dan peneakan Disiplin pada UPT Komisi Disiplin.
5. Yutdam Mudin, S.Si., M.Si., dalam jabatan sebagai Anggota Bidang Investigasi dan Pengakan Disiplin pada UPT Komisi Disiplin.
6. Harun Nyak Itam Abu, SH., MH., dalam jabatan sebagai Anggota Bidang Investigasi dan Penegakan disiplin pada UPT Komisi Disiplin.
7.Herman, S.KM., M Med.Ed., dalam jabatan sebagai Anggota Bidang Investigasi dan Penegakan Disiplin pada UPT Komisi Disiplin.
8. Dr. Ir. Mirajuddin, M. Kes., dalam jabatan sebagai ketua Bidang Advokasi dan Pembinaan pad UPT Komisi Disiplin
9. Dr. Suyuti, M.Pd., dalam jabatan sebagai Sekretaris Bidang Advokasi dan Pembinaan pada UPT Komisi Disiplin
10. Zubair Butudoka, ST., MT., dalam jabatan sebagaai Anggota Bidang Advokasi dan pembinaan pada UPT Komisi Disiplin.
11. Anwar, S.Hut., MP., dalam jabatan sebagai Anggota Bidang Advokasi dan pembinaan pada UPT Komisi Disiplin.
12. Drs.Khaeruddin Thaha, M.Hum., dalam jabatan sebagai Anggota Bidang Advokasi dan Pembinaan pada UPT Komisi Disiplin.
Acara pelantikan dan pengukuhan ini dihadiri oleh jajaran pejabat Universitas Tadulako, Pegawai, Dosen serta tamu undangan lainnya.
Penulis : Triana/Humas UntadBertempat di gedung Media Center lantai 3 Universitas Tadulako, Rektor Universitas Tadulako, Prof Dr Ir H Muhammad Basir SE MS melantik wakil dekan Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik (FISIP) serta sejumlah pejabat struktural eselon IV.a, dan mengukuhkan pengurus UPT. Komisi disiplin dalam lingkungan Universitas Tadulako pada Senin (3/7).
Dalam pelantikan ini rektor Universitas Tadulako, sesuai SK no 3341/28/kp/2017 melantik Dr. Muh. Khairil S. Ag, M.Si sebagai wakil dekan Bidang Akademik menggantikan Dr.Muh.Nawawi M.Si, Dr. Andi Mascundra Amir M.Si selaku wakil dekan Bidang Umum dan keuangan menggantikan Drs. H.Mustainah M.Si, dan Dr.Intan Kurnia M.Si selaku wakil dekan Bidang Kemahasiswaan menggantikan Muh.Marzuki M.Si.
Rektor Untad dalam sambutannya menyampaikannya terima kasih dan rasa bangga kepada sejumlah pejabat FISIP yang telah berbuat yang terbaik untuk Universitas Tadulako, Menurut Rektor, dinamika ini merupakan bagian dari peningkatan wawasan sehingga dengan adanya pembinaan lebih banyak hal positif yang terjadi. Masih dalam suasana Idul Fitri, Rektor juga menghaturkan permohonan maaf yang sebesar-besarnya bila dalam berinteraksi dengan sesama rekan kerja maupun terhadap bawahan terdapat kekeliruan dan kekhilafan.
Terkait dengan pelayanan kepada mahasiswa, Prof Muhammad Basir berpesan bahwa jika ada mahasiswa yang sulit untuk dibina di Fakultasnya bisa direkomendasikan untuk ditolak UKT nya. Penolakan UKT ini artinya bisa bebaskan mereka dari kewajibannya sehinga mereka tidak menuntut haknya. Jadi secara sistem, nama mahasiswa tersebut tidak akan muncul ketika membayar UKT.
“Dengan begitu kita tidak memberi beban kepada adik-adik mahasiswa untuk membayar kewajibannya tapi Universitas Tadulako juga tidak bisa dituntut untuk memberikan pelanyanan pelayanan. Jadi jauh lebih seimbang, dibandingkan dengan orang yang memberikan UKT baru di skorsing” terang Rektor Untad
Dalam kesempatan ini pula, Rektor Untad juga mengukuhkan sejumlah pejabat pengelola UPT Komisi Disiplin dalam lingkungan FISIP UNTAD. Adapun pejabat pengelola UPT Komisi Disiplin yang dikukuhkan tersebut yaitu:
1. Drs.Abdul Kadir Patta, M.Si., dalam jabatan sebagai kepala UPT Komisi Disiplin.
2..Drs. Jamaludin, M.Hum., dalam jabatan sebagai sekretaris UPT.Komisi Disiplin.
3.Ir.Rachmat Zainuddin, MP., dalam jabatan sebagai ketua bidang investigasi dan penegakan Disiplin pada UPT Komisi Disiplin.
4. Drs. Muhammad Marzuki, M. Si,. Dalam jabatan sebagai sekretaris bidang investigasi dan peneakan Disiplin pada UPT Komisi Disiplin.
5. Yutdam Mudin, S.Si., M.Si., dalam jabatan sebagai Anggota Bidang Investigasi dan Pengakan Disiplin pada UPT Komisi Disiplin.
6. Harun Nyak Itam Abu, SH., MH., dalam jabatan sebagai Anggota Bidang Investigasi dan Penegakan disiplin pada UPT Komisi Disiplin.
7.Herman, S.KM., M Med.Ed., dalam jabatan sebagai Anggota Bidang Investigasi dan Penegakan Disiplin pada UPT Komisi Disiplin.
8. Dr. Ir. Mirajuddin, M. Kes., dalam jabatan sebagai ketua Bidang Advokasi dan Pembinaan pad UPT Komisi Disiplin
9. Dr. Suyuti, M.Pd., dalam jabatan sebagai Sekretaris Bidang Advokasi dan Pembinaan pada UPT Komisi Disiplin
10. Zubair Butudoka, ST., MT., dalam jabatan sebagaai Anggota Bidang Advokasi dan pembinaan pada UPT Komisi Disiplin.
11. Anwar, S.Hut., MP., dalam jabatan sebagai Anggota Bidang Advokasi dan pembinaan pada UPT Komisi Disiplin.
12. Drs.Khaeruddin Thaha, M.Hum., dalam jabatan sebagai Anggota Bidang Advokasi dan Pembinaan pada UPT Komisi Disiplin.
Acara pelantikan dan pengukuhan ini dihadiri oleh jajaran pejabat Universitas Tadulako, Pegawai, Dosen serta tamu undangan lainnya. (Rektor Untad Lantik Tiga Wakil Dekan FISIP Periode 2017-2021 serta Pejabat Pengelola UPT Komisi Disiplin
Penulis : Triana/Humas Untad ygBertempat di gedung Media Center lantai 3 Universitas Tadulako, Rektor Universitas Tadulako, Prof Dr Ir H Muhammad Basir SE MS melantik wakil dekan Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik (FISIP) serta sejumlah pejabat struktural eselon IV.a, dan mengukuhkan pengurus UPT. Komisi disiplin dalam lingkungan Universitas Tadulako pada Senin (3/7).
Dalam pelantikan ini rektor Universitas Tadulako, sesuai SK no 3341/28/kp/2017 melantik Dr. Muh. Khairil S. Ag, M.Si sebagai wakil dekan Bidang Akademik menggantikan Dr.Muh.Nawawi M.Si, Dr. Andi Mascundra Amir M.Si selaku wakil dekan Bidang Umum dan keuangan menggantikan Drs. H.Mustainah M.Si, dan Dr.Intan Kurnia M.Si selaku wakil dekan Bidang Kemahasiswaan menggantikan Muh.Marzuki M.Si.
Rektor Untad dalam sambutannya menyampaikannya terima kasih dan rasa bangga kepada sejumlah pejabat FISIP yang telah berbuat yang terbaik untuk Universitas Tadulako, Menurut Rektor, dinamika ini merupakan bagian dari peningkatan wawasan sehingga dengan adanya pembinaan lebih banyak hal positif yang terjadi. Masih dalam suasana Idul Fitri, Rektor juga menghaturkan permohonan maaf yang sebesar-besarnya bila dalam berinteraksi dengan sesama rekan kerja maupun terhadap bawahan terdapat kekeliruan dan kekhilafan.
Terkait dengan pelayanan kepada mahasiswa, Prof Muhammad Basir berpesan bahwa jika ada mahasiswa yang sulit untuk dibina di Fakultasnya bisa direkomendasikan untuk ditolak UKT nya. Penolakan UKT ini artinya bisa bebaskan mereka dari kewajibannya sehinga mereka tidak menuntut haknya. Jadi secara sistem, nama mahasiswa tersebut tidak akan muncul ketika membayar UKT.
“Dengan begitu kita tidak memberi beban kepada adik-adik mahasiswa untuk membayar kewajibannya tapi Universitas Tadulako juga tidak bisa dituntut untuk memberikan pelanyanan pelayanan. Jadi jauh lebih seimbang, dibandingkan dengan orang yang memberikan UKT baru di skorsing” terang Rektor Untad
Dalam kesempatan ini pula, Rektor Untad juga mengukuhkan sejumlah pejabat pengelola UPT Komisi Disiplin dalam lingkungan FISIP UNTAD. Adapun pejabat pengelola UPT Komisi Disiplin yang dikukuhkan tersebut yaitu:
1. Drs.Abdul Kadir Patta, M.Si., dalam jabatan sebagai kepala UPT Komisi Disiplin.
2..Drs. Jamaludin, M.Hum., dalam jabatan sebagai sekretaris UPT.Komisi Disiplin.
3.Ir.Rachmat Zainuddin, MP., dalam jabatan sebagai ketua bidang investigasi dan penegakan Disiplin pada UPT Komisi Disiplin.
4. Drs. Muhammad Marzuki, M. Si,. Dalam jabatan sebagai sekretaris bidang investigasi dan peneakan Disiplin pada UPT Komisi Disiplin.
5. Yutdam Mudin, S.Si., M.Si., dalam jabatan sebagai Anggota Bidang Investigasi dan Pengakan Disiplin pada UPT Komisi Disiplin.
6. Harun Nyak Itam Abu, SH., MH., dalam jabatan sebagai Anggota Bidang Investigasi dan Penegakan disiplin pada UPT Komisi Disiplin.
7.Herman, S.KM., M Med.Ed., dalam jabatan sebagai Anggota Bidang Investigasi dan Penegakan Disiplin pada UPT Komisi Disiplin.
8. Dr. Ir. Mirajuddin, M. Kes., dalam jabatan sebagai ketua Bidang Advokasi dan Pembinaan pad UPT Komisi Disiplin
9. Dr. Suyuti, M.Pd., dalam jabatan sebagai Sekretaris Bidang Advokasi dan Pembinaan pada UPT Komisi Disiplin
10. Zubair Butudoka, ST., MT., dalam jabatan sebagaai Anggota Bidang Advokasi dan pembinaan pada UPT Komisi Disiplin.
11. Anwar, S.Hut., MP., dalam jabatan sebagai Anggota Bidang Advokasi dan pembinaan pada UPT Komisi Disiplin.
12. Drs.Khaeruddin Thaha, M.Hum., dalam jabatan sebagai Anggota Bidang Advokasi dan Pembinaan pada UPT Komisi Disiplin.
Acara pelantikan dan pengukuhan ini dihadiri oleh jajaran pejabat Universitas Tadulako, Pegawai, Dosen serta tamu undangan lainnya. (Rektor Untad Lantik Tiga Wakil Dekan FISIP Periode 2017-2021 serta Pejabat Pengelola UPT Komisi Disiplin
Penulis : Triana/Humas Untad
Kamis (6/7), Bertempat di Ruang Rektor Universitas Tadulako (Untad) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KemenLHK) diwakili Heru Waluyo selaku Direktur Pengendalian Pencemaran Pesisir & laut menyerahkan Nota Kesepahaman (MoU) kepada Rektor Untad, Prof Dr Ir H Muhammad Basir SE MS. Penyerahan nota kesepahaman ini mengawali kerjasama antara Untad dengan KemenLHK terkait pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan.
Heru Waluyo menyampaikan bahwa alasan diadakan kerjasama ini salah satunya karena keterbatasan sumber daya manusia di Kemenlhk dalam menjangkau semua daerah di Indonesia , sehingga banyak permasalahan terkait lingkungan yang belum bisa diatasi.
“Oleh sebab itu kami dari KemenLHK khususnya dirjen pengendalian pencemaran dan pengelolaan lingkungan mengadakan kerjasama-kerjasama khususnya dengan lembaga atau perguruan tinggi, sebab kami menyadari bahwa perguruan tinggi memiliki SDM, Knowledge dan juga punya misi terhadap pengembangan masyarakat dan masalah lingkungan”.
Menurut Heru, ada 5 hal yang menjadi fokus kerjasama yaitu pengendalian pencemaran udara, pengendalian pencemaran air, pengendalian pencemaran dan kerusakan pesisir dan laut, pengendalian kerusakan lahan gambut dan pengelolaan lahan akses terbuka. Untuk mengawali kerjasama ini maka hal yang akan dilakukan adalah terkait pengendalian pencemaran dan kerusakan pesisir dan laut. Adapun kegiatan utamanya adalah rehabilitasi terumbu karang yang ada di teluk palu, khususnya di kabupaten Donggala.
Rektor Untad, Prof Dr Ir H Muhammad Basir SE MS menyambut baik kerjasama ini dan menyampaikan rasa terima kasihnya atas kepercayaan yang diberikan oleh KemenLHK kepada Universitas Tadulako.
“ Merupakan suatu kehormatan bagi kami, dari sekian banyak perguruan tinggi yang ada Universitas Tadulako bisa dipercayakan dalam amanah ini. Insha Allah akan kami pegang dan kami laksanakan sebaik-baiknya “ Ungkap Prof Muhammad Basir.
Kerjasama ini merupakan kerjasama pertama terkait pengelolaan lingkunagan yang terjalin antara Perguruan Tinggi di Sulawesi Tengah dengan KemenLHK dan rencananya akan berlangsung selama 4 tahun.
Penulis : Riska Fitrah Sari/Humas Untad
Bertempat di Ruang Senat Rektorat Lama Untad, LPPMP gelar Sosialisasi Sistem Akreditasi Perguruan Tinggi Online (SAPTO) pada Selasa (11/07) pagi yang dihadiri Wakil Rektor Bid. Akademik, Ketua LPPMP Untad, seluruh Wakil Dekan Bid. Akademik dan Koordinator Prodi secara keseluruhan.
Dalam sambutan nya, Prof. Dr. Sutarman Yodo SH MH selaku Wakil Rektor Bidang Akademik menyampaikan apresiasi nya terhadap LPPMP Untad yang telah menyelenggarakan sosialisasi SAPTO guna memperkenalkan sistem yang mempermudah BAN-PT (Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi) dalam proses akreditasi perguruan tinggi se Indonesia.
“ Saya menyampaikan terima kasih kepada LPPMP Untad yang telah menyelenggaran sosialisasi ini karena kemarin saya telah menerima kiriman dari Jakarta mengenai akreditas prodi-prodi kita. Hasil akreditas nya masih C yang arti nya masih belum ada perubahan signifikan dari sebelum nya. Seperti yang telah kita ketahui, Akreditas adalah upaya standarisasi dan penjaminan mutu alumni yang akan di hasilkan prodi Untad. Akreditas juga menjadi tolak ukur kinerja sebuah institusi kepada masyarakat yang membutuhkan layanan kita serta apa saja kekurangan yang ada untuk di perbaiki lebih lanjut. SAPTO di harapkan dapat meningkatkan kinerja kita untuk mendapatkan akreditasi yang maksimal.” Jelas Prof. Sutarman.
Pada kesempatan yang sama, Dr. ir. Dwi Sulistiawati, MP selaku koordinator Pusdit EPMP LPPMP dan SAPTO Untad memaparkan bahwa SAPTO di rancang untuk memudahkan BAN-PT untuk memproses akreditasi perguruan tinggi di Indonesia yang di luncurkan secara nasional oleh ristekdikti pada april 2017.
“ Selama ini untuk proses akreditasi yang berpusat di BAN-PT Jakarta sering kali mengalami penumpukan data yang banyak ke BAN-PT karena kurang lebih 1.600 prodi berbondong bondong mengirimkan hardcopy data-data prodi nya ke BAN-PT secara sekaligus. Harapannya dengan ada nya Sistem Akredtasi Perguruan Tinggi Online (SAPTO) ini dapat meminimalisir proses akreditasi yang selama ini di lakukan secara konvensional menjadi lebih baik, efektif, efisien dan tetap berkualitas.” Ujar Dr. Dwi dalam sambutannya.
Sosialisasi kemudian di lanjutkan dengan praktek pengisian tabel akreditasi melalui akses latihan di http://sapto-dev.banpt.or.id oleh peserta sosialisasi. Beliau juga menuturkan bahwa pengisian SAPTO harus dilakukan secara teliti agar proses akreditasi dapat di lakukan secara optimal melalui kolom pengisian yang telah di kirim pihak prodi perguruan tinggi ke BAN-PT.
“Semoga tim prodi untad bisa segera untuk mengunggah tabel akreditas nya sesuai aturan SAPTO. Kendala yang sering di hadapi adalah kurang teliti saat pengisian kolom akreditasi di web SAPTO di https://sapto.banpt.or.id , karena setiap pengisian kolom harus akurat dan tepat.” Tambah Dr. Dwi
Bertempat di Gedung IT Center Untad, Peserta pendaftar Seleksi Dosen Tetap BLU 2017 menjalani serangkaian ujian dan tes pada Rabu (12/07) pagi dengan jumlah peserta seleksi sekitar 112 orang. Ruang ujian di bagi menjadi 5 dengan beberapa penguji yang berasal dari akademisi Untad. Di temui saat proses pengujian, Amir Makmur S.Kom MMSI selaku Kasubag Kepegawaian Untad menuturkan bahwa seleksi dosen tetap BLU berisi 2 jenis tes setelah melewati seleksi berkas sebelumnya.
“Saat ini Untad sedang membuka kesempatan berkarir kepada setiap orang yang berkompeten untuk menjadi dosen tetap BLU di Universitas Tadulako. Dosen yang ada di Untad di bagi menjadi 2 jenis yaitu Dosen Tetap PNS dan Dosen Tetap Non PNS. Kemudian Dosen Non PNS di bagi menjadi 3 jenis yaitu dosen Tetap BLU, Dosen Tetap Non PNS dan Dosen LB. Saat ini Untad sedang membuka untuk penerimaan Dosen Tetap BLU 2017. Pendaftaran telah di buka sebelum nya secara online selama seminggu. Hari ini peserta yang telah lulus berkas akan di uji dalam 2 jenis Tes yaitu tes praktek mengajar (Mickro teaching) dan wawancara umum. Kemampuan mengajar, wawasan serta attitude peserta akan menjadi pertimbangan tertinggi dalam seleksi Dosen Tetap BLU nanti nya agar kelak Untad mendapatkan dosen BLU yang berkualitas.” Jelas Pak Amir.
Dalam proses seleksi, peserta yang telah di bagi dalam 5 ruangan akan akan di uji oleh 4 penguji Untad yang kemudian setiap peserta di berikan waktu sekitar 20 menit untuk memaparkan materi nya. Selain itu, peserta juga akan di tes kemampuan lainnya seperti kemampuan bahasa inggris jika mampu dan kemampuan teaching lainnya. Beliau juga menambahkan bahwa tes seleksi Dosen Tetap BLU 2017 berlangsung selama satu hari dan hasil ujian tes akan di umumkan secepatnya saat seleksi telah selesai di laksanakan.
“Hasil seleksi kami usahakan agar di umumkan secepatnya karena kami tidak ingin ada interfensi dll. Kami menginginkan bahwa hasil dari seleksi tes ini transparan dan menilai kemampuan para peserta secara real sehingga siapa saja peserta yang terpilih nanti nya adalah peserta yang dinilai berdasarkan kemampuan serta kualitas peserta itu sendiri. Bahkan dalam proses seleksi kali ini, Prof. Muhammad Basir Cyio sebagai Rektor Universitas Tadulako turut langsung menjadi penguji dalam Seleksi Tes Dosen Tetap BLU 2017.” Tambah Pak Amir.
Pada Seleksi Penerimaan Dosen Tetap BLU 2017, Untad membuka rincian dan kualifikasi akademik sebagai berikut :
Senin (17/7) pukul 10 Pagi, Rektor Universitas Tadulako, Prof. Dr. Ir. Muhammad Basir Cyio melantik sejumlah Dekan/Wakil Dekan Fakultas Kedokteran dan Fakultas Kesehatan Masyarakat, Ketua Pusat Penelitian Lingkungan Hidup, Ketua Pusat Deradikalisasi & Penguatan Sosio-Akademika serta Pejabat Struktural Eselon III.a/IV.a bertempat di Gedung Media Center Untad Lt.3.
Pada pelantikan kali ini, Rektor Untad melantik Dr. Nurdin, M.Si.,M.Kes sebagai Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) bersama Dr. Rosmala Nur, M.Si sebagai Wakil Dekan Bidang Umum dan Keuangan FKM kemudian Lusia Salmawati, S.KM., M.Kes sebagai Wakil Dekan Bidang Akademik FKM dan Muhammad Jusman Rau, S.KM.,M.Kes sebagai Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan FKM serta Hj. Erwansi Harkam, SE.,MM selaku Kasubag Tata Usaha FKM Untad
Untuk Fakultas Kedokteran Untad, Rektor melantik dr. Muhammad Mansyur Romi SU, PA (K) sebagai Dekan Fakultas Kedokteran, dr. M. Sabir M.Si sebagai Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas Kedokteran. drg. Tri Setyawati M.Sc sebagai Wakil Dekan Bidang Umum dan Keuangan serta dr. Muh. Ardi Munir Sp.OT, M.Kes sebagai Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan Fakultas Kedokteran,.
Dalam sambutannya, Rektor Untad menyampaikan bahwa Fakultas Kesehatan Masyarakat dan Fakultas Kedokteran yang kini telah mandiri dari sisi administratif akan mendapatkan dukungan yang kuat dari Universitas Tadulako.
“ Fakultas Kesehatan Masyarakat Untad yang telah resmi saat ini tentu tidak lepas dari fakultas induk sebelumnya, FKIK (Fakultas Kedokteran & Ilmu Kesehatan) sehingga kedua fakultas yakni FK (Fakultas Kedokteran) dan FKM (Fakultas Kesehatan Masyarakat) bisa saling membantu dan membangun karena kita satu Keluarga di Lingkungan Universitas Tadulako. Saya percaya bahwa kedua fakultas ini akan menjadi tumpuan harapan pembangunan di bidang kesehatan di Sulawesi Tengah. ” Jelas Pak Rektor.
Beliau juga menambahkan bahwa yang akan di wisuda pada tanggal 16 Agustus 2017 dari lulusan Kedokteran akan menggunakan ijazah Fakultas Kedokteran dan lulusan Kesehatan Masyarakat akan menggunakan ijazah yang berasal dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Prodi Kesmas agar para alumni nanti nya menggunakan ijazah yang sesuai dengan perintah Undang Undang RI.
Pada kesempatan yang sama, Rektor Untad turut melantik sejumlah pejabat sebagai berikut :
Acara pelantikan dan pengukuhan turut di hadiri oleh jajaran pejabat Universitas Tadulako, Pegawai, Dosen serta tamu undangan lain nya.