Quantcast
Channel: Berita Untad Archives - Universitas Tadulako
Viewing all 703 articles
Browse latest View live

FKIK Untad Resmi Bertransformasi Menjadi Fakultas Kedokteran & Fakultas Kesehatan Masyarakat

$
0
0

Setelah menjadi Fakultas yang sama dalam kurun waktu beberapa tahun belakangan, kini FKIK (Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan) telah resmi menjadi dua Fakultas mandiri yakni Fakultas Kedokteran dan Fakultas Kesehatan Masyarakat. Usai di lantik pada Senin (17/7) pagi di Media Center Untad, kedua Fakultas ini resmi di ‘launching’ bertempat di lingkungan Fakultas Kesehatan Masyarakat yang baru di resmikan.

Dr. Nurdin, M.Si.,M.Kes selaku Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Untad menyampaikan dalam sambutan nya bahwa Peresmian FKM kali ini berdasarkan Permenristekdikti No. 44 tahun 2017 tertanggal 20 Juni 2017.

“ Kini Universitas Tadulako memiliki 11 Fakultas Resmi bersama Program Pascasarjana. Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Rektor Untad beserta seluruh jajaran nya terhadap akselirasi lahir nya FKM Untad seperti saat ini. Saya pun merasa terhormat di beri kepercayaan menjadi dekan perdana di FKM periode 2017 – 2019. Fakultas Kesehatan Masyarakat saat ini memliki satu prodi yaitu Polikesmas dan InsyAllah akan menyusul prodi Studi Gizi yang saat ini proposal nya di setujui oleh Dikti untuk di resmikan.” Jelas Dr. Nurdin dalam sambutan nya.

Pada kesempatan yang sama, dr. Muhammad Mansyur Romi, SU, PA (K) selaku Dekan Fakultas Kedokteran Untad turut menghaturkan rasa syukur nya bahwa kini FKIK UNTAD telah ber transformasi menjadi 2 fakultas yakni FKM dan FK UNTAD.

“ Proses pengusulan ini cukup panjang dan menjadi kesyukuran kita bersama bahwa saat ini Fakultas Kesehatan Masyarakat dan Fakultas Kedokteran Untad telah resmi di perkenalkan. Mudah mudahan momen ini membawa berkah karena momentum keputusan di buka nya Fakultas Kesehatan Masyarakat dan Fakultas Kedokteran kemarin pada tanggal 20 Juni 2017 bersamaan dengan hari di Bulan Suci Ramadhan.” Ujar Dekan Fak. Kedokteran.

Berfoto di depan Gedung Fakultas Kedokteran Universitas Tadulako

Rektor Universitas Tadulako pun menuturkan bahwa peresmian 2 Fakultas saat ini merupakan bagian dari dinamika sebuah perguruan tinggi yang dampak nya akan di rasakan oleh masyarakat Sulawesi Tengah.

“ Saya berharap bahwa kelak kedua Fakultas ini mampu melahirkan dokter-dokter dan sarjana KesMas yang unggul dan berhati mulia. Untuk FK dan FKM senantiasa jaga kekompakan karena sebenarnya kedua fakultas ini tidak benar-benar terpisah, hanya saat ini telah independen dari sisi administratif.” Jelas Prof. Basir.

Acara kemudian di lanjutkan dengan pembukaan tirai nama Fakultas Kesehatan Masyarakat dan Fakultas Kedokteran yang di lanjutkan dengan pelepasan balon ke udara dan foto bersama.


Sebanyak 6.900 Peserta Ikuti Ujian SMMPTN Untad 2017

$
0
0

Pendaftaran SMMPTN Untad yang mulai di buka dari bulan Mei hingga Juli 2017 kini memasuki tahap ujian yang di laksanakan pada tanggal 18 Juli 2017 di Universitas Tadulako. Dr. Darsikin M.Si selaku Koordinator Humas SMMPTN Untad menuturkan bahwa ujian SMMPTN kali ini dilaksanakan selama satu hari dan khusus untuk Jurusan Olahraga akan di adakan tes lain nya pada tanggal 19 Juli 2017.

“ Peserta SMMPTN yang mengikuti ujian hari ini berjumlah kurang lebih sekitar 6.900 peserta dengan jumlah ruangan yang di gunakan sebanyak 350 ruangan dan pengawas ujian SMMPTN sebanyak 704 orang. Ujian berlangsung dari pukul 08.00 sampai 12.45 yang meliputi Tes Kemampuan Akademik dan Tes Kemampuan Dasar.” Jelas Dr. Darsikin.

Salah satu ruang ujian SMMPTN Untad

Beliau juga menambahkan bahwa Ujian SMMPTN sempat terkendala mengenai nomor ujian peserta. “Kendala yang sempat di hadapi sebelum ujian cenderung kepada masalah calon mahasiswa yang mengalami trouble saat akan men-download nomor ujian nya karena server yang sempat down sehingga ada nomor peserta yang double. Untuk mengatasi masalah hal tersebut, mahasiswa yang bersangkutan bisa langsung datang ke ruang ujian dan nomor ujian nya akan di perbaiki saat itu juga.” Tambah Dr. Darsikin.

SMMPTN (Seleksi Mandiri Masuk Perguruan Tinggi Negeri) adalah seleksi penerimaan mahasiswa baru yang pelaksanaannya dilakukan secara lokal/mandiri oleh masing-masing Perguruan Tinggi Negeri (PTN). Jalur Mandiri adalah jalur alternatif bagi para lulusan SMU atau SMK yang masih ingin mendaftar di Universitas Negeri karena sebelumnya belum lolos pada Jalur SNMPTN maupun Jalur SBMPTN.

Siapkan Kader Calon Pemimpin, Untad Bentuk Pusbang DePSA

$
0
0

Pusat Pengembangan Deradikalisasi dan Penguatan Sosio-Akademik (Pusbang DePSA) resmi terbentuk di Universitas Tadulako (Untad). Lembaga ini dibentuk berdasarkan Peraturan Rektor Untad Nomor 3537/UN28/KP/2017 tertanggal 17 Juli 2017.

Rektor Untad, Prof Dr Ir H Muhammad Basir Cyio SE MS, menyampaikan bahwa pembentukan Pusbang DePSA merupakan bentuk komitmen Untad sebagai perguruan tinggi yang didirikan dan diselenggarakan oleh pemerintah untuk mewujudkan kehidupan kampus yang bebas dari perkembangan pengaruh ideologi radikal. Untuk mewujudkan kehidupan kampus yang bebas dari pengaruh radikal, jelas Prof Basir Cyio, dilakukan penguatan nilai sosio-akademik yang sejalan dengan tujuan pendidikan nasional.

Dalam implementasinya, Pusbang DePSA diberikan tanggungjawab untuk mendesain pelaksanaan kegiatan akademik. Dalam kaitan ini, termasuk pula membuat instrumen terkait dengan tujuan pencapaian kondisi deradikalisasi melalui penguatan nilai sosio-akademik kepada mahasiswa.

“Nilai sosio-akademik yang dimaksud berorientasi pada interaksi sosial mahasiswa Untad. Dimensi ini bertumpu di atas dimensi akademik sebagai penjabaran tridharma perguruan tinggi dan sejalan dengan tujuan pendidikan nasional,” jelas Rektor Untad.

Dengan dibentuknya lembaga yang diketuai oleh Dr Rahmat Bakri SH MH ini, beberapa waktu ke depan Untad akan melaksanakan pelatihan dan pengaderan terhadap calon-calon pemimpin lembaga kemahasiswaan di semua level. Penekanan utama dalam pelatihan itu berkenaan langsung dengan deradikalisasi dan penguatan nilai sosio-akademik.

“Ini bentuk ikhtiar dan upaya kami di Untad untuk menyiapkan kader mahasiswa yang mencintai Pancasila dan UUD 1945 serta memahami dan menjunjung tinggi keragaman agar muncul nilai toleransi di antara kita semua. Pesan kedamaian, toleransi, dan cinta tanah air akan terus kami gaungkan dari kampus tercinta ini,” pesan Rektor Untad. (tq)

Rektor Untad Serahkan SK Dan Beri Pengarahan Kepada Dosen BLU

$
0
0

Usai pelaksanaan seleksi Dosen BLU Untad beberapa waktu yang lalu, Peserta tes yang telah di nyatakan lulus seleksi pada 15 Juli 2017 telah resmi menjadi Dosen Tetap BLU Melalui Surat Keputusan (SK) Rektor di Universitas Tadulako. Prof Dr  Ir H Muhammad Basir Cyio SE MS selaku Rektor Untad memberi pengarahan kepada 55 orang dosen BLU pada Senin (24/07) bertempat di Gedung IT Center. Pengarahan ini dimaksudkan untuk memberikan pemahaman tentang peran dan tugas dosen kepada para dosen muda serta dirangkaikan dengan penyerahan Surat Keputusan (SK) secara simbolis kepada tenaga dosen BLU.

Kepala Biro Umum dan Keuangan Untad, Drs. H. Sukran, M.Si dalam laporannya menyampaikan bahwa dalam seleksi perekrutan tenaga dosen yang di mulai pada bulan Juni 2017, menerima jumlah pendaftar dosen BLU sebanyak 114 orang kemudian yang lanjut pada tes wawancara dan tes mengajar 112 orang. Kemudian terpilihlah 55 orang yang di anggap layak menjadi dosen tetap BLU pada hari ini. Total dosen teta BLU yang ada secara keseluruhan mencapai 237 orang termasuk yang lulus pada hari ini.

Rektor Untad , Prof Basir Cyio, dalam sambutan nya turut mengapresiasi ketambahan akademisi di lingkungan Universitas Tadulako.

“ Dengan bertambahnya kapasitas Dosen di Universitas Tadulako di harapkan  semakin meperkokoh pelayanan di bidang pelayanan,pengajaran dan pengabdian kepada masyarakat Sulawesi Tengah. Perlu di ingat bahwa menjadi seorang dosen harus mempersiapkan cara mengajar yang matang, penguasaan materi, persiapan perkuliahan dan Metode/Media instruksional. Wawasan dan kecerdasaan juga harus terus di asah agar saat turun langsung mengajar mahasiswa yang beragam, dosen telah siap dan menguasai materi nya. Dosen juga harus mampu menjadi role model yang memiliki mental kokoh dan hati yang tangguh saat menghadapi karakter mahasiswa.” Jelas Prof Basir.

Lebih lanjut, Rektor mengingatkan bahwa mahasiswa saat ini tidaklah sama dengan mahasiswa sebelumnya sehingga setiap dosen harus memiliki wawasan yang jauh lebih luas.

“ Karakter mahasiswa saat ini jauh berbeda dengan zaman kami saat menjadi mahasiswa. Dosen di tuntut mampu mengikuti perubahan zaman dalam menghadapi peserta didik nya. Jika tidak melakukan adaptasi maka dosen akan kesulitan dalam menghadapi peserta didiknya” terang Prof Basir Cyio

Acara yang turut di hadiri oleh para Wakil Rektor, Kepala Biro dan seluruh Dekan Fakultas Untad kemudian di lanjutkan dengan penyerahan SK oleh Rektor Untad kepada Dosen BLU dan di tutup dengan foto bersama.

Untad Terima 15 Mahasiswa Baru Melalui Program ADiK & ADeM

$
0
0

Untuk kedua kalinya Universitas Tadulako (Untad)  kembali menerima mahasiswa baru melalui program Beasiswa Afirmasi Pendidikan Tinggi (ADik) dan program Afirmasi Pendidikan Menengah (ADem)  pada tahun akademik 2017/2018. Bertempat di Gedung Rektorat lantai IV, Ke-15 peserta asal Papua dan Papua Barat tersebut diserahkan oleh Dr Ir Muhdin M, Sc mewakili Kemenristekdikti  dan diterima langsung oleh Wakil Rektor Bidang Akademik,  Prof Sutarman Yodo SH MH didampingi oleh Kepala Biro BAKP, Rudy Gosal SE,  M.Si dan Dr Darsikin MSi selaku humas SBMPTN/SMMPTN Untad.

Dalam sambutannya Prof Sutarman Yodo SH MH mengatakan bahwa Untad menyambut baik kehadiran mahasiswa baru tersebut dan mengharapkan agar mereka memperoleh layanan terbaik selama menempuh pendidikan di Untad. Prof Sutarman juga mengharapkan agar ke 15 peserta ADik & ADem ini dapat beradaptasi dengan lingkungan serta budaya yang tentunya berbeda dengan daerah asal mereka.

“Semoga adik-adik mahasiswa bisa berinteraksi dan bergaul dengan mahasiswa di sini dengan baik dan saling menghargai, sebaliknya saya juga mengharapkan mahasiswa-mahasiswa Untad  lainnya bisa melakukan hal yang sama kepada teman-teman mereka dari Papua sebab persoalan perbedaan budaya biasa menjadi masalah dalam beinteraksi satu dengan lainnya” terang Prof Sutarman Yodo

Rudy Gosal SE MSi selaku kepala Biro Akademik Untad juga berpesan agar para mahasiswa ADik & ADem yang diterima di Untad dapat menyelesaikan pendidikannya tepat waktu dan memiliki tekad yang kuat untuk menjadi pelopor perubahan sekembalinya ke daerah mereka masing-masing.

Program Beasiswa ADik dan ADem merupakan program pemerintah dimana setiap tahunnya pemerintah memberikan ratusan beasiswa   kepada putra putri asli Papua, Papua barat dan daerah 3T (Terluar, Terdepan dan Tertinggal) sebagai upaya pemerataan pendidikan dan memberikan kesempatan yang sama kepada putra-putri bangsa yang memiliki keterbatasan akses pendidikan untuk memperoleh pendidikan di perguruan tinggi yang berkualitas. Selain itu program ini diharapkan dapat memberikan pengalaman mengenai  budaya dan  meningkatkan semangat kebangsaan.

Ke-15 mahasiswa baru peserta  program ADik & ADem ini nantinya akan menempuh pendidikannya di berbagai jurusan di Untad, diantaranya Farmasi, Perencanaan Wilayah Kota, PGSD, Ekonomi Manajamen dan Pendidikan Biologi.

Penulis : Riska Fitrah Sari/ Humas Untad

Pengumuman SMMPTN

Untad Jadi Tuan Rumah Dialog Publik Himpunan Mahasiswa Perikanan Indonesia Regional VI

$
0
0

Dengan mengangkat tema “ Bersinergi Membangun Perikanan”, Dialog Publik yang di rangkaikan dengan Lomba Karya Tulis Ilmiah antar Universitas Regional IV (Se Sulawesi) dilaksanakan selama dua hari sejak 27 – 28 Juli 2017 bertempat di Ruang Senat Rektorat Lama dan Theater Room Universitas Tadulako. Acara di hadiri perwakilan mahasiswa dari 10 Universitas Regional VI se Sulawesi seperti Universitas Gorontalo, Universitas Muhamadiyah Gorontalo, Universitas Tadulako, Universitas Hauloleo Kendari, Universitas Madako Toli Toli, STPL Palu, Universitas Hasanuddin, Universitas Muhamadiyah Makassar, Universitas Alkhairat Palu dan Universitas Muslim Indonesia Makassar.

Dalam pembukaan lomba KTI di hari Pertama, Prof Ir Burhanudin Sundu M.Sc Ag Ph.D selaku Dekan Fapetkan Untad menyambut 10 perwakilan Universitas yang telah menghadiri kegiatan HIMAPIKANI di Universitas Tadulako. Beliau turut memaparkan alasan Dialog Publik Fapetkan kali ini menjadi penting karena terkait dengan isu global dan umat manusia.

“ Selamat datang kepada seluruh Mahasiswa Fapetkan Regional 6 VI di Universitas Tadulako. Acara yang terselenggara saat ini merupakan bentuk kepedulian kita terhadap keberlangsungan maritim di Indonesia dan global. Saat ini setiap empat detik, lahir 4 orang di dunia ini. Jika kita melihat situasi tersebut, penduduk dunia tentu semakin bertambah sementara luas bumi tidak bertambah. Oleh karena itu, persoalan besar di masa depan adalah memberi makan umat manusia yang terus bertambah. Diperkirakan, umat manusia pada tahun 2050 berjumlah sebanyak 9 milyar sedangkan luas pertanian saat ini terus menyusut sehingga sektor kelautan dan perairan menjadi alternatif besar yang harus di manfaatkan. Tugas pemanfaatan sektor kelautan masa depan ada di tangan kalian semua, Mahasiswa Fapetkan.” Jelas Prof. Burhanuddin.

Beliau turut menuturkan bahwa keberadaan Fapetkan menjadi vital di masa depan karena sektor pertanian saat ini semakin berkurang karena pemanfaatan lahan yang di ubah menjadi tempat komersil seperti Mall, Apartemen, Hotel dsb. Sehingga pemanfaatan SDA sektor kelautan adalah sebuah langkah tepat saat ini.

Setelah proses Lomba Karya tulis Ilmiah pada tanggal 27 Juli, Acara kemudian di lanjutkan dengan Dialog Akademik pada Jumat (28/07) pagi di Theater Room Untad. Kegiatan turut di hadiri pemateri seperti Drs. Ir. Safri Burhanuddin, DEA selaku Deputi IV Bidang Koordinasi Sumberdaya Manusia, IPTEK dan Budaya Maritim, Dr.Ir. Slamet Soebjakto, M.Si selaku Dirjen Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan RI, Dr. Ir. Hasanuddin Atjo selaku Kepala Dinas Perikanan Sulawesi Tengah.

Dialog publik yang di buka oleh Rektor Untad yang di wakili Warek Canwas, Prof. Ir. Andi Lagaligo Amar. MSc., Agr., PhD banyak memaparkan materi terkait kemaritiman dan potensi laut Indonesia. Dalam materi nya, Dr. Ir. Safri Burhanuddin, DEA memaparkan bahwa potensi kemaritiman Indonesia masih sangat terbatas dalam pemanfaatannya selama ini.

“Tingkat Pemanfaatan Kapasitas Unit Pengolahan Ikan (UPI) masih belum merata secara nasional. Sehingga potensi perikanan budidaya harus dimanfaatkan secara optimal untuk kemakmuran negara. SDM yang berkarakter dan menguasai IPTEK harus menjadi pondasi dasar pemanfaatan SDA Kemaritiman. Misalnya garis Pantai yang ada di Sulawesi Tengah, garis pantai sepanjang itu masih belum di manfaatkan dengan maksimal. Sehingga kedepan kita berharap Sulawesi Tengah dapat mengembangkan SDA sektor kelautan yang dimiliki.” Jelas Dr. Safri.

Pemateri lainnya pun berfokus mengangkat materi mengenai Sinergi Pembangunan Perikanan serta peran masyarakat, pemerintah, swasta bahkan mahasiswa dalam meningkatkan fungsi sektor kelautan dan kemaritiman.

Di temui di akhir acara, Recky Mado selaku Ketua Panitia LKTI dan Dialog Publik Himpunan Mahasiswa Perikanan Indonesia asal Untad menuturkan bahwa kegiatan ini di hadiri  beberapa instansi dari pusat dan profinsi serta Kelompok Masyarakat Nelayan. Kemudian pemenang lomba Karya Tulis Ilmiah Hari Pertama akan di umumkan setelah dialog publik.

Survei 4icu.org, Untad Jadi Perguruan Tinggi Terbaik di Kawasan Timur Indonesia

$
0
0

Lembaga pemeringkat perguruan tinggi terkemuka dunia, 4International Colleges & Universities atau 4icu.orgbaru saja merilis hasil survei perguruan tinggi. Versi 4icu.org dalam rilis pada Juli 2017, Universitas Tadulako (Untad) menempati peringkat ke-23 dari 514 perguruan tinggi se-Indonesia.

Raihan peringkat Untad ini turun dua peringkat dari rilis 4icu.org pada Januari 2017. Penurunan peringkat dalam rilis 4icu.org juga dialami oleh Universitas Hasanuddin (Unhas), dari peringkat ke-19 pada rilis Januari menjadi peringkat ke-29 pada Juli 2017. Meskipun turun dua peringkat, Untad masih berada dalam posisi 50 besar perguruan tinggi terbaik di Indonesia. Bahkan, hasil survei 4icu.org itu menunjukkan bahwa Untad kini menjadi perguruan tinggi terbaik di Kawasan Timur Indonesia, menggantikan posisi Unhas yang turun 10 peringkat pada rilis 4icu.org periode Juli 2017 ini.

Berada di peringkat ke-23, Untad dalam rilis 4icu.org itu berada di atas Unhas (29), UIN Alauddin Makassar (44), Universitas Negeri Gorontalo (60), Universitas Samratulangi (67), Universitas Negeri Makassar (90), Universitas Haluoleo (94), Universitas Papua (102), Universitas Mataram (106), Universitas Pattimura (107), dan Universitas Cenderawasih (195), serta perguruan tinggi lainnya, baik negeri maupun swasta di Kawasan Timur Indonesia.

Selain pemeringkatan 4icu.org yang menempatkan Untad dalam posisi 50 besar, lembaga pemeringkat perguruan tinggi webometrics.info juga merilis hasil survei periode Januari-Juni pada Juli 2017 ini dengan menempatkan Untad di peringkat ke-22. Sementara itu, versi Kemenristekdikti, Untad merupakan perguruan tinggi terbaik ke-36 se-Indonesia.

Atas hasil itu, Rektor Untad, Prof Dr Ir Muhammad Basir Cyio SE MS saat ditanya hanya jawab singkat, “itu karena kita sudah Satu Untad, Satu Napas, dan Satu Keluarga”. (tq)


Pengumuman Pendaftaran Ulang SMMPTN dan Pasca 2017-2018

Silaturahim & Pelepasan Calon Jemaah Haji Keluarga Besar Universitas Tadulako

$
0
0

Selasa 01/08/17, Memasuki musim haji tahun  1438 H/ 2017, sebanyak 27 orang calon jemaah keluarga besar Universitas Tadulako akan menunaikan ibadah haji ke tanah suci Mekkah.  Untuk itu, bertempat di Conference Room Media Center Universitas Tadulako, Rektor Untad Prof. Dr. Ir.H Muhammad Basir, SE.,MS memimpin acara pelepasan keberangkatan calon jemaah haji yang terdiri dari dosen dan tenaga kependidikan di lingkungan Universitas Tadulako. Adapun keluarga besar Untad yang akan berangkat ke tanah suci yaitu Prof. Dr. Ir. Mahfudz, M.P dan Istri, Ir Nur Hayati MP, Dr Ir maemunah, M.P,  Ir. Rosmini, MP, Dr Muh Rizal M.Si, Dr Ijirana S.Pd, M Si beserta suami, Prof Dr. Anda Tanra Tellu, M Si dan Istri, Dra Musdalifa Nurdin M Si, Mochtar Marhum Ph D dan Istri, Khaeruddin Thaha M Si, Wahyuningsi M Sc Ph D dan Suami, Ir Ramlan Salam, M Si dan Istri, Ir Gani Ahmad dan Istri, Harly Hamad ST MT, Dra Syamsiar Burhan, Dr Ridwan Tahir M Hum dan Istri, Dr Syamsuddin Baco MH dan Istri,  Prof Dr  Ir Rusdi M Sc Agr, Pd D, Dr Haeruddin M Si dan Istri, Diharnaeni S Pd dan Suami, Kamal SE dan Istri, Munari SH MM dan Istri, Abu Nawas Tjaya dan Istri, Drs Nastainuddin Bolong M Si serta Parida ST MT.

Acara silaturahim dan pelepasan ini dihadiri oleh wakil rektor, kepala biro, wakil dekan, ketua Senat, ketua Dewan Pertimbangan, para dosen, pegawai serta undangan lainnya. Pada kesempatan ini Rektor Untad dalam sambutannya menyampaikan rasa syukurnya atas  keberangkatan  calon jamaah haji dari Untad dan mengharapkan  agar calon jemaah Untad dapat menjalankan ibadah haji dengan sebaik-baiknya.

“ Semoga saudaraku yang akan berangkat  sehat selalu di Tanah Suci sampai kembali ke Indonesia dengan selamat, insya Allah jadi haji yang mabrur” kata Prof Muh Basir Cyio

Rektor Untad juga berpesan agar para calon jemaah haji dari Untad untuk senantiasa menjaga kesehatan fisik serta memperhatikan arahan para pembimbing ibadah. Dan yang terpenting  senantiasa berdoa memohon perlindungan dan kemudahan dari Allah SWT dan tidak lupa mendoakan Universitas Tadulako agar  senantiasa menjadi Universitas yang terdepan dan unggul dalam meraih prestasi. Kemudian acara dilanjutkan dengan membaca Doa yang dibawakan oleh Bapak Kahar Al Bannna Muchsin, S.Ag.

Acara pelepasan dan silaturahim ini untuk pertama kalinya dilaksanakan sebagai sarana silaturahmi antara calon jamaah haji dengan para rekan kerja untuk berpamitan dan mengharapkan doa restu agar diberikan kemudahan dalam pelaksanaan ibadah Haji tersebut dan memperoleh Haji Mabrur.

 

 

Penulis : Rasna/Riska Fitrah Sari / Humas Untad

Polda Sulteng Bersama Untad Selenggarakan Seminar Ilmiah Bertajuk Peningkatan Hard & Softskill Abdi Negara Polwan

$
0
0

Dalam rangka Perayaan HUT Polwan ke 69 serta Dies Natalies Untad ke 36, Polda Sulawesi Tengah bersama Universitas Tadulako menyelenggarakan Seminar Ilmiah pada Senin (07/08/2017) Pagi dengan mengangkat tema “ Transformasi Profesi Polwan Melalui Penguatan Hardskill dan Softskill Berbasis Sosio-Akademik ” bertempat di Theater Room Universitas Tadulako.

Dalam sambutannya, Kapolda Sulawesi Tengah Brigjen Pol. Drs. Rudy Sufahriadi yang di wakili Wakapolda Sulteng, Drs Mohamad Aris Purnomo menuturkan apresiasi nya atas terselenggara nya Seminar Ilmiah antara Polda Sulteng dan Untad yang di rangkaikan dengan HUT Polwan dan Dies Natalies Untad.

“ Saya mengharapkan untuk seluruh rekan Polwan dapat mengembangkan wawasan intelektual nya melalui seminar ilmiah ini. Saya pun mengajak kepada seluruh anggota Polwan untuk tidak berpuas diri dengan apa yang telah di miliki saat ini, teruslah mengembangkan nilai nilai kebaikan. Kepada Rektor dan seluruh panitia Dies Natalies ke 36 Untad, saya menghaturkan rasa terima kasih yang sebesar besar nya karena telah memberikan kesempatan serta kontribusi dalam penyelenggaraan Seminar Ilmiah kali ini. Semoga kerjasama seperti ini dapat terus terjalin untuk kegiatan –kegiatan berikutnya.” Ujar Beliau dalam sambutan nya.

Dr. Kif Aminanto, S.Ik.,SH.MH selaku Karo SDM Polda Sulteng sekaligus pemateri Seminar Ilmiah turut memaparkan tentang penting nya Pengembangan dan Peningkatan Kapasitas Polwan yang ada  di Sulawesi Tengah.

“ Selaku abdi Negara, seorang Polwan di tuntut untuk terus mengasah kemampuan nya baik dari segi hard skill maupun soft skill. Hardskill dapat dilihat dari riwayat pendidikan sedangkan softskill dapat dilihat dari pengalaman dalam berorganisasi. Selain itu, Polwan juga harus peka dan tanggap dalam memberikan informasi terhadap masalah-masalah yang di temukan di tengah masyarakat. ” Jelas Dr. Kif Aminanto.

Beliau juga menambahkan bahwa dengan selalu meningkatkan kapasitas diri, para personil Polwan dapat banyak belajar mengenal permasalah yang di hadapi serta menemukan solusi yang tepat dalam setiap penyelesaian masalah terkait menjadi abdi negara.

Pada kesempatan yang sama, Rektor Universitas Tadulako, Prof. Dr. Ir Muhammad Basir Chiyo SE.,MS memaparkan materi nya yang bertajuk “ Polwan ; Antara Tuntutan Tugas & Kodrat Kewanitaan”.

“ Menjadi seorang Polisi Wanita tidak cukup hanya dengan pandai menjadi abdi negara namun setiap Polwan penting untuk memiliki kecerdasan intelektual, kecerdasan profesional, kecerdasan personal dan kecerdasan sosial. Menjadi polisi wanita pun tidak harus kelihatan garang seperti Polisi Pria. Tetaplah pada naluri anda sebagai perempuan yang lemah lembut tapi tetap tegas dan mampu menjadi abdi negara yang kuat secara mental dan fisik.” Ujar Prof Basir dalam Materi nya.

Seminar Ilmiah yang di hadiri sejumlah Dekan Fakultas dan Polwan Polda Sulteng kemudian di lanjutkan dengan sesi tanya jawab, penyerahan cendramata dan di tutup dengan foto bersama.

Dubes New Zealand Untuk Indonesia Hadiri Zetizen National Challenge 2017 Di Untad

$
0
0

Dalam rangka memperkenalkan program pendidikan asal New Zealand di Sulawesi Tengah, Media Sulawesi Tengah bekerjasama dengan Duta Besar New Zealand untuk Indonesia menggelar sosialisasi “ Zetizen Go To New Zealand National Challenge 2017” yang di hadiri Siswa/i SMA dan SMP se Kota Palu pada Selasa (08/08/2017) Pagi di Theater Room Untad.

Acara yang bertemakan “Do Good Things & Go To New Zealand” telah di laksanakan untuk kedua kali nya di Sulawesi Tengah dan pernah mengirimkan delegasi terpilih asal Sulawesi Tengah ke New Zealand pada tahun 2016 yang lalu. Dalam sambutan nya, Gubernur Sulawesi Tengah Drs. H. Longki Djanggola yang di wakili Asisten II Gubernur Sulteng Bidang Perekonomian Pembangunan & Kesejahteraan Rakyat, Dr. Ir. Bunga Elin Somba menuturkan bahwa Gubernur Sulawesi Tengah mengapresiasi program Zetizen  karena dapat meningkatkan SDM generasi muda Sulawesi Tengah.

“ Meskipun pertumbuhan ekonomi Sulawesi Tengah terus meningkat, saat ini masih banyak masyarakat kita yang berada dalam garis kemiskinan. Kemudian Indeks Pembangunan Manusia masih tergolong rendah sehingga dengan ada nya program belajar asal New Zealand di harapkan dapat membantu meningkatkan potensi Generasi Muda Sulteng yang mendapat kesempatan belajar di New Zealand. Kami mengucapkan terima kasih banyak kepada semua pihak yang telah melibatkan generasi muda Sulteng untuk dapat ikut serta dalam program ini.”Ujar Pak Elin dalam sambutan nya.

Pada kesempatan yang sama, Radar Sulteng sebagai perwakilan media Sulteng menuturkan bahwa seleksi program Zetizen dapat di ikuti oleh semua generasi muda yang ingin mendapatkan pengalaman belajar di New Zealand.

“ Saat ini sudah tidak jaman anak muda melakukan hal hal negatif seperti penggunaan narkoba, begal, bolos sekolah dsb. Sekarang telah banyak wadah yang mengapresiasi generasi muda yang berkontribusi memajukan dan menginspirasi teman-teman di sekitarnya. Oleh karena itu, Zetizen Go To New Zealand National Challenge di buka kembali agar anak muda berusia 13 sampai 20 tahun yang aktif dapat mengunjungi New Zealand dengan syarat harus membuat program yang berdampak positif bagi sekitar nya.”Jelas Pak Roni Sandi selaku perwakilan Redaksi Radar Sulteng.

Duta Besar New Zealand untuk Indonesia, Dr. Trevor Matheson memaparkan bahwa New Zealand adalah Negara yang terbuka dengan perbedaan meliputi perbedaan budaya, agama, suku dan ras sehingga siapapun bisa mendapat kesempatan untuk belajar di New Zealand.

“Kami selaku perwakilan Dubes New Zealand untuk Indonesia di Jakarta sangat senang dapat membantu masyarakat Indonesia dalam memperkenalkan New Zealand. Negara kami sangat terbuka dengan keanekaragaman sehingga program yang telah di adakan kedua kali nya di Sulteng ini dapat di ikuti semua kalangan khusus nya pelajar yang ada di Sulawesi Tengah.”Ujar Dr. Trevor selaku Dubes New Zealand untuk Indonesia.

Tim Anderson selaku New Zealand Trade Commisioner to Indonesia dan Karmela Christy selaku Marketing & Strategic Relation Manager Indonesia at Education New Zealand memaparkan beberapa hal unik tentang Negara New Zealand kepada peserta yang ingin mengikuti program ini.

“ New Zealand adalah negara dengan jumlah penduduk berkisar 4. 5 Juta dengan Ibu Kota Wellington. Kalian pun tidak perlu khawatir dengan keamanan Negara tersebut karena berdasarkan survey global, New Zealand berada pada peringkat pertama sebagai Negara paling damai di Dunia. Sehingga pengalaman belajar selama seminggu untuk delegasi yang terpilih akan memberikan pengalaman belajar yang berharga dan berbeda dengan sistem pendidikan di Indonesia. Jadi persiapkan diri kalian untuk mengikuti program ini.”Jelas Ibu Karmela.

Bagi yang ingin mengikuti program ini, berikut adalah persyaratan nya :

  • Cowok/Cewek pelajar aktif berusia 13-20 tahun.
  • Daftar diri anda di zetizen.com dengan klik kolom “Zetizen National Challenge”lalu lengkapi data data sesuai petunjuk website.
  • Peserta di bebaskan melakukan aksi positif apapun untuk diikutsertakan dalam Zetizen National Challenge 2017 selama tidak melanggar SARA dan tidak mengandung unsure pornoaksi dan pornografi.
  • Setiap peserta boleh mengirimkan aksi sebanyak-banyaknya dengan konsep berbeda.
  • Akan dipilih 5 finalis (Alpha Zetizen) dari setiap provinsi ke Surabaya mengikuti Zetizen Summit (seleksi tahap akhir)
  • Kelima finalis dari setiap provinsi akan memperebutkan 1 tiket untuk mewakili provinsi nya dalam Fun Adventure Trip to New Zealand.
  • Seluruh biaya transportasi, konsumsi dan akomodasi di tanggung sepenuhnya oleh Zetizen.
  • Kompetisi tidak di pungut biaya alias Gratis!
  • Kompetisi di mulai dari tanggal 1 Mei – 30 Agustus.
  • Pengumuman 5 Alpha Zetizen dari masing masing provinsi pada 9 September 2017
  • Zetizen Summit di laksanakan pada 18-20 September 2017. Info lebih lanjut : https://www.zetizen.com/

Pekan Akademik Dies Natalies Untad Ke 36 Hidupkan Motto “Satu Untad, Satu Nafas, Satu Keluarga”

$
0
0

Merayakan hari jadi Universitas Tadulako yang ke 36, Pekan Akademik Dies Natalies Untad yang dilaksanakan pada Sabtu dan Minggu (12-13/08/2017) pagi di Auditorium dan Lapangan Untad berlangsung meriah. Berbagai kegiatan dan perlombaan pada acara Pekan Akademik meliputi pertandingan Olahraga seperti Olahraga Bulu Tangkis, Tenis Lapangan, Lari Karung dan Tarik Tambang. Selain itu, kegiatan Pekan Akademik di bidang seni meliputi Lomba Menyanyi Dangdut, Lomba Senam Maumere dan Lomba Foto Wajah Universitas Tadulako ke 36 Tahun.

Dalam sambutannya di acara Jalan Santai Keluarga Besar Untad Pada Minggu Pagi, Rektor Untad, Prof. Muhammad Basir Chiyo menuturkan rasa bahagia dan terima kasih nya kepada Panitia Dies Natalies yang telah menyelenggarakan acara Pekan Akademik Dies Natalies ke 36 dengan baik dan maksimal.

“Kegiatan hari ini menunjukan rasa kekeluargaan yang begitu kuat antar keluarga besar Universitas Tadulako dengan motto “Satu Untad, Satu Nafas, Satu Keluarga”. Tidak banyak yang ingin kami sampaikan melainkan rasa syukur yang mendalam kepada Tuhan Yang Maha Esa, Allah SWT yang telah memberikan kemudahan untuk keberlangsungan acara ini serta ucapan terima kasih kepada panitia pelaksana sehingga acara Pekan Akademik Dies Natalies Untad terlaksana dengan baik. Tak lupa pula kami haturkan Terima kasih kepada semua sponsor yang telah membantu dan memeriahkan acara Dies Natalies Untad ke 36.” Ujar Prof Basir dalam sambutan nya.

Rektor turut menambahkan agar suasana dan semangat kekeluargaan yang ada pada Pekan Akademik Dies Natalies Untad ke 36 harus terus di pertahankan sehingga terus terbangun di lingkungan Universitas Tadulako. Peserta Lomba Pekan Akademik Dies Natalies Untad di ikuti oleh seluruh Fakultas, UPT dan pegawai di lingkungan Universitas Tadulako.

Acara Pekan Akademik turut di hadiri Ketua Senat dan seluruh anggota Senat, Ketua Dewan Pertimbangan, Ketua Satuan Enteren, Wakil Rektor, Dekan, Wadek, Direktur dan Wakil Direktur Pasca Sarjana, Ketua UPT, Kepala Biro, Kabag & Kasubag, Ketua dan Wakil Ketua Dewan Guru Besar, Pimpinan Bank BRI dan kru, Pimpinan Bank Syariah Mandiri dan kru, Bank PTN, BUMIDA, Toyota, JASINDO, Pengurus dan Anggota Dharma Wanita serta seluruh Sponsorship yang turut berpartisipasi.

Tak hanya perlombaan olahraga dan jalan santai, Pekan Akademik Dies Natalies Untad ke 36 sebelum nya telah melaksanakan Seminar, Lomba Penerapan Bahan Ajar bagi Dosen, Lomba Media Pembelajaran Online Bagi Dosen dan Lomba Debat Bahasa Inggris Bagi Mahasiswa. Puncak acara Dies Natalies Untad akan di laksanakan pada 16 Agustus 2017 di Auditorium Baru Untad bersamaan dengan acara Wisuda Angkatan ke 88 sebanyak 1.538 orang yang merupakan lulusan dengan jumlah terbesar sepanjang sejarah Untad.

Acara jalan santai pun di lanjutkan dengan senam Maumere oleh seluruh peserta jalan santai dan di tutup dengan penyerahan hadiah kepada peserta jalan santai dan pemenang Lomba Pekan Akademik di bidang olahraga, seni dan fotografi.

Fakultas Ekonomi Untad Selenggarakan Workshop Accurate Accounting Software Untuk Dosen Akuntansi

$
0
0

Dalam rangka meningkatkan kapasitas dosen akuntansi bidang Komputer Akuntansi di lingkungan Universitas Tadulako, Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi bekerjasama dengan PT. Ultima Tekno Solusindo melaksanakan Workshop Accurate Accounting Software bertempat di Media Center Untad pada 14 – 15 Agustus 2017.

Di temui saat Workshop, Dr. Sudirman, SE., M.Si., Ak., CA selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Untad memaparkan bahwa worksop kali ini bertujuan untuk memperkenalkan software accurate kepada para dosen yang nanti nya dapat menjadi bahan pembelajaran untuk mahasiswa.

Software Accurate adalah software yang mengakomodir transaksi di sebuah perusahaan atau lembaga mulai dari identitas perusahaan/lembaga, pelaporan keuangan dan pajak nya. Software ini pun telah banyak digunakan oleh perusahaan, kantor dan kampus di Indonesia. Sehingga menjadi penting untuk setiap mahasiswa khususnya jurusan Akuntansi untuk dapat menguasai hal ini. ” Jelas Dr. Sudirman.

Beliau juga menuturkan bahwa workshop Accurate Accounting Software telah di laksanakan untuk kedua kali nya dan telah melakukan perpanjangan MoU dengan PT. Ultima Tekno Solusindo selaku pemegang lesense resmi software accurate. Sehingga Pemateri asal Jakarta pun di hadirkan dalam workshop kali ini.

“ Jumlah peserta yang mengikuti Workshop kali ini berjumlah 20 orang yang terdiri dari Dosen BLU Mata Kuliah Komputer Akuntansi sebanyak 14 orang dan Dosen PNS 6 orang.  Harapan nya semoga dosen yang mengikuti workshop kali ini dapat memberikan materi yang baik dan maksimal mengenai komputer akuntansi terhadap mahasiswa. Kami pun berharap rencana seminar mengenai software accurate dapat di realisasikan akhir tahun ini sehingga semua nya mendapat kesempatan pelatihan resmi dan mendapatkan sertifikasi jika memenuhi syarat dan ketentuan.” Tambah Dr. Sudirman.

Dalam waktu dekat, Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi pun akan menyelenggarakan seminar tentang software accurate dengan jumlah dan kapasitas peserta yang lebih besar yang di peruntukan bagi mahasiswa khususnya jurusan Akuntansi. Hal tersebut di harapkan dapat menambah kapasitas mahasiswa khususnya di bidang software accurate.

Pada hari kedua, peserta workshop yang telah mengikuti pelatihan kemudian di lanjutkan dengan ujian try out. Pserta dengan nilai di atas 70 akan mendapatkan sertifikat langsung dari PT. Ultima Tekno Solusindo Jakarta.

 

 

 

Wisuda Ke 88 Dan Pengukuhan Guru Besar di Puncak Acara Dies Natalies ke 36 Untad

$
0
0

Setelah serangkaian acara Dies Natalies Untad ke 36, tibalah acara pada puncak nya yang di selenggarakan pada Rabu (16/08)Pagi bersamaan dengan acara Wisuda ke 88 serta Pengukuhan dua Guru Besar yang bertempat di Auditorium Baru Universitas Tadulako.

Dalam sambutannya, Rektor Untad menuturkan tentang betapa spesial nya moment kali ini karena selain acara Wisuda ke 88, kegiatan pun turut di rangkaikan dengan dua acara yakni Pengukuhan dua Guru Besar dan Puncak Acara Dies Natalies 36 Untad. Dua Guru Besar yang di kukuhkan yaitu Prof. Dr. Ir. Max Nur Alam, M.S asal Fakultas Pertanian dan Prof. Dr. Ir. I Wayan Sutapa, M.Eng asal Fakultas Teknik Untad. Sedangkan untuk jumlah Mahasiswa Untad yang di Wisuda sebanyak 1.513 orang yang telah resmi menjadi alumni Untad Tingkat S1 dan S2. Jumlah Wisudawan tersebut menjadi Jumlah terbanyak sepanjang sejarah Universitas Tadulako.

“ Di hari yang cerah ini, suasana terasa begitu membahagiakan sebab selain karena hari ini menjadi momen untuk melepas para Tadulako Muda sebagai alumni pada acara wisuda ke 88, hari ini juga turut menjadi Peringatan Dies Natalies Untad ke 36 dan pengukuhan dua Guru Besar Untad. Kepada kedua Professor yang telah di kukuhkan sebagai Guru Besar, saya ucapkan selamat dan semoga membawa berkah bagi Universitas Tadulako di masa depan.” Jelas Prof Basir dalam sambutannya.

Daftar undangan dalam acara kali ini meliputi Gubernur Sulteng selaku Ketua Kehormatan Dewan Penyantun, Ketua DPRD Sulteng, Kapolda Sulteng, Kajati Sulteng, Danrem132/Tadulako, Danlanal Palu, Ketua PT Sulteng, Kepala BPK Sulteng, Kepala Perwakilan PBPKP Sulteng, Bapak Walikota & Bupati (atau yang mewakili), Pimpinan PT Negeri dan Swasta, Anggota Forum Koordinasi Kabupaten/Kota, Para Purna Bhakti Universitas Tadulako meliputi tenaga  dosen dan administrasi, Pimpinan SKPD Provinsi dan Kabupaten/Kota, Mitra Untad dari Bank BNI-BSM dan BTN dll, Ketua dan Anggota Senat Untad, Guru Besar-Pimpinan Fakultas dan Lembaga serta para Pengelola Satuan Akademik di Lingkungan Untad, Para Dosen dan Staf Administrasi Untad serta Para Wisudawan dan orang tua/keluarga pendamping.

Untuk total mahasiswa yang di Wisuda berasal dari 227 Mahasiswa asal Pasca Sarjana, 131 Mahasiswa asal Fakultas Kedokteran, 373 Mahasiswa asal FKIP, 168 Mahasiswa asal FISIP, 134 Mahasiswa asal FEKON, 130 Mahasiswa asal FMIPA, 101 Mahasiswa asal FAHUM, 96 Mahasiswa asal FATEK, 71 Mahasiswa asal FAPERTA, 34 Mahasiswa asal FAPETKAN, 33 Mahasiswa asal FAHUT dan 15 Mahasiswa asal FKM.

Dari keseluruhan jumlah wisudawan ke 88, beberapa di antara nya di anugerahi sebagai Wisudawan Terbaik yaitu ;

  1. Nur Mila Sari Fakultas Kesehatan Masyarakat prodi Kesmas IPK 3,99 predikat Pujian, Wisudawan terbaik tingkat Universitas.
  2. Sakina Usman Fakultas Kedokteran prodi Profesi dokter IPK 3,69 (sangat memuaskan), Wisudawan terbaik tingkat pendidikan dokter.
  3. Nur Mila Sari Fakultas Kesehatan Masyarakat prodi Kesmas dengan IPK 3,99 predikat Pujian, Wisudawan dengan IPK tertinggi.
  4. Dia Permata Sari, FMIPA prodi Matematika IPK 3,53 (sangat memuaskan), Wisudawan termuda menyelesaikan kuliah umur 20 tahun
  5. Ramlah K. Henggam, FKIP prodi PPKN lama studi 3th 6bln IPK 3,69 (pujian), Wisudawan dengan waktu penyelesaian kuliah tercepat.
  6. Abdul Pattawe, Pascasarjana program studi Ilmu Ekonomi, IPK 3,90 (sangat memuaskan)
  7. Fahruddin Nurdin, Pascasarjana program studi Agribisnis IPK 4,00 (puji an)
  8. Zainul Abidin, FKIP program studi pend. Bahasa Indonesia IPK 3,90 (pujian)
  9. Andi syaifullah Kadekoh FISIP program studi Ilmu Komunikasi IPK 3,90 (pujian)
  10. Nurul Nafatul Wahida, Fakultas Ekonomi program studi Manajemen IPK 3,92 (pujian)
  11. Sri Wahyuni, Fakultas Hukum program studi Ilmu Hukum IPK 3,79 (sangat memuaskan)
  12. Eru Rengga Patra, Faperta program studi Agribisnis IPK 3,97 (pujian)
  13. Siti Nurfajrina, Fatek program studi Teknik Sipil IPK 3,69 (pujian)
  14. Rany Khaeroni, FMIPA program studi Fisika IPK 3,88 (pujian)
  15. Sitti Mandarsari, Fahut program studi Kehutanan IPK 3,92 (pujian)
  16. Nurul Muthia’ia, Fakultas Kedokteran program studi Kedokteran IPK 3,68 (pujian)
  17. Vivin Suci Ramadhani Sanatu, Fapetkan program studi Peternakan IPK 3,60 (pujian)
  18. Nur Mila Sari, FKM program studi Kesehatan Masyarakat IPK 3,99 (pujian)

 

 

 


FMIPA Untad Bersama Universitas Brawijaya Gelar Workshop Matematika Untuk Profesi Guru Se Kota Palu

$
0
0

Sebagai salah satu mata pelajaran, Matematika adalah bidang studi yang amat berguna dan menjadi penting dalam kehidupan sehari hari. Namun pada kenyataan nya, matematika sering kali disalah artikan oleh sebagian kaum pelajar sehingga Matematika tidak jarang di anggap sebagai pelajaran yang tidak menyenangkan.

Sehingga FMIPA Untad bekerjasama dengan Universitas Brawijaya menyelenggarakan Workshop dengan tema “Meningkatkan Efektivitas Pembelajaran Matematika Untuk Matematika Yang Lebih Menyenangkan” pada Senin (14/08) pagi di Ruang Senat Lama Universitas Tadulako. Workshop di hadiri oleh perwakilan Guru bidang Matematika yang datang dari berbagai sekolah se Kota Palu.

Dalam materi nya, Dr. Sobri Abusini, MT selaku pemateri asal Brawijaya menuturkan bahwa Matematika banyak terlibat dalam kehidupan sehari hari sehingga menjadi penting memperkenalkan Matematika dengan cara yang menyenangkan kepada setiap Pelajar.

“ Perlu untuk kita sadari bahwa Matematika di anggap menjadi mata pelajaran yang sukar dan kurang menyenangkan. Hal tersebut dapat kita lihat dari prestasi belajar siswa dalam studi Matematika yang masih memprihatinkan. Padahal berdasarkan karakteristik nya, Matematika adalah ilmu yang penting dalam kehidupan dan dalam perkembangan ilmu pengetahuan. Sehingga menjadi penting untuk memperkenalkan Matematika kepada siswa-siswi kita. Ada pepatah “Tak kenal maka Tak Sayang” yang arti nya dalam proses belajar Matematika siswa harus mengenal dulu apa itu Matematika dan bagaimana proses serta manfaat dari Matematika.” Jelas Dr. Sobri.

Pada kesempatan lain nya, Dra. Trisilowati, M.Sc., Ph.d selaku pemateri asal Brawijaya turut memaparkan bahwa Matematika adalah ilmu yang setiap alumni nya dapat bekerja di berbagai bidang apapun tanpa harus mentok menjadi seorang guru atau pun dosen.

“ Saat ini begitu banyak lahan pekerjaan yang dapat di di masuki oleh alumni Matematika. Sebut saja seperti Programmer/Ahli Komputer, Ahli Statistika, Arsitektur, Aktuaris, Astronom, Pegawai Bank, Insinyur dan Konsultan Analisis Perusahaan. Hal tersebut di sebabkan karena pekerjaan-pekerjaan tersebut membutuhkan daya logika yang tinggi sehingga melibatkan daya analisis yang baik, ketelitian yang tepat, kecermatan dan ketepatan dalam berpikir. Semua hal tersebut biasa nya telah di persiapkan dengan matang oleh para alumni Matematika.” Terang Dra. Trisilowati.

Saat di temui, Rina Ratia Ningsih M.Si selaku Dosen FMIPA dan Ketua Panitia Workshop mengatakan bahwa tujuan Workshop ini untuk memberikan pemahaman kepada para pendidik khusus nya profesi Guru Matematika bahwa pelajaran berhitung dapat di lakukan dengan cara yang menyenangkan sehingga para murid dapat terus antusias dan lebih mudah memahami tentang mata pelajaran Matematika.

“ Selama ini guru lebih cenderung men-doktrin siswa/i nya mengenai Matematika. Contoh nya jika ada siswa yang bertanya mengenai rumus dan hasil Matematika, setelah di jelaskan dan siswa tersebut masih belum mengerti, guru cenderung menjawab bahwa ini adalah ilmu pasti yang hasil nya tidak bisa di ganggu gugat. Padahal Matematika bisa di buat lebih fleksibel dan agak ‘longgar’ sehingga para siswa tidak terlalu ‘ketat’ untuk belajar Matematika. Workshop ini bertujuan untuk bersama sama membangun karakter guru khusus nya guru Matematika agar dapat mengajarkan pelajaran tersebut dengan lebih menyenangkan.” Jelas Ibu Rina.

Selain itu, Workshop kali ini menghadirkan 7 narasumber seperti Prof. Dr. Agus Suryanto, M.Sc, Dr. Isnani Darti, S.Si., M.Si , Dra. Trisilowati M.Sc., Ph.d, Dr. Noor Hidayat, M.Si, Drs. Marsudi, M.Si, Dr.Dra. Wuryansari M.K, M.Si dan Dr. Sobri A. MT yang seluruhnya berasal dari Universitas Brawijaya Malang. Acara kemudian di lanjutkan pada Selasa (15/08) mengenai Pelatihan Pekan Kreativitas Mahasiswa di Ruang Senat Lama Untad.

5 Mahasiswa Untad Ikuti Program KKN Kebangsaan Di Provinsi Gorontalo

$
0
0

Dalam rangka mempererat rasa kebangsaan antar Mahasiswa dari berbagai Universitas di Indonesia, Ristekdikti melalui program KKN Kebangsaan mengikutsertakan 5 mahasiswa asal Universitas Tadulako untuk dapat berpartisipasi dalam Program KKN Kebangsaan yang di adakan di Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo dengan melibatkan mahasiswa dari berbagai daerah di Indonesia.

Di temui di Rektorat Baru Untad Lantai I, Arifuddin, S.Pd., M.Si selaku tim monitoring Mahasiswa Untad menuturkan bahwa Mahasiswa Untad yang mengikuti KKN Kebangsaan telah di seleksi sebelumnya dengan proses seleksi yang memakan waktu selama sebulan.

“ Proses rekrutmen Mahasiswa di lakukan dengan melihat berkas yang telah di kirimkan oleh mahasiswa Untad kepada kami. Kemudian kami melihat IPK serta wawasan, riwayat organisasi, kemampuan verbal, pengetahuan budaya dan kebangsaan serta prestasi yang pernah di raih di tingkat nasional ataupun internasional sebagai barometer penilaian. Untuk lokasi KKN, mereka telah di tempatkan di Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo yang di setiap posko/desa di tempati oleh tujuh orang yang datang dari tujuh universitas yang berbeda di Indonesia. Sehingga hal tersebut di harapkan dapat meningkatkan kesatuan serta rasa kebangsaan oleh setiap mahasiswa yang berasal dari provinsi yang berbeda.” Jelas Pak Arifuddin.

Beliau menambahkan bahwa pelaksanaan KKN Kebangsaan telah berlangsung dari tanggal 22 juli – 22 Agustus 2017. Selain itu, program mereka dari hasil pantauan tim monitoring Untad banyak melibatkan masyarakat setempat seperti Ibu PKK dan masyarakat Adat. Program mereka pun sangat didukung oleh masyarakat dan pemerintah Provinsi Gorontalo sehingga berjalan baik dan sukses. Untuk Untad, ini adalah pengalaman pertama melibatkan mahasiswa dalam program KKN Kebangsaan.

Pada kesempatan yang sama, Rutman Ishak Paudi, S.Pd., M.Si selaku tim DPL Untad menuturkan bahwa para Mahasiswa Untad yang terlibat dalam program ini telah di bina secara intens selama 2 jam dalam tiap pertemuan untuk mendapatkan bimbingan KKN oleh Lembaga Pengabdian Masyarakat Untad.

“ Sebelum mereka berangkat, kami telah melakukan pertemuan sebanyak 6 kali pertemuan untuk bimbingan KKN Kebangsaan. Program KKN kebangsaan kemudian di kombinasikan dengan mereka untuk persiapan menghadapi KKN kebangsaan. Saya tidak terlalu kesulitan membimbing mereka karena mereka bisa belajar dengan cepat. Kami mengajarkan bagaimana mendesain program, beradaptasi di lokasiKKN, sampai pada penyusunan laporan. Mahasiswa kita tersebar di berbagai desa yang berbeda di kabupaten Bone Bolango. Saya pun terus memantau mereka mulai dari awal, pertengahan sampai pada akhir program. Para DPL yang berada di lokasi turut menuturkan bahwa mahasiswa asal Universitas Tadulako telah matang dan siap dalam membuat program KKN Kebangsaan di sana.” Jelas Pak Rutman.

Beliau juga menambahkan bahwa Program yang di pandu oleh ristekdikti ini di harapkan dapat membangun rasa kebangsaan kepada para mahasiswa yang datang dari berbagai universitas di Indonesia. Program KKN kebangsaan adalah program nasional dari kemenristekdikti yang rencana nya tahun depan akan di adakan di wilayah Medan. Harapan kedepan nya, Untad dapat menjadi tuan rumah dalam program KKN Kebangsaan di Sulawesi Tengah.

Muh Syaiful Fadly sebagai salah satu mahasiswa program KKN Kebangsaan asal Untad turut membagikan pengalamannya selama menjalani program tersebut.

“ Saya mendapatkan penempatan di Desa Molamahu Kec. Bone yang jarak nya berkisar  4 jam menggunakan bis kemudian di lanjutkan dengan berjalan kaki sejauh 10 KM. Selama KKN, saya mengikuti program KKN Kebangsaan bersama teman-teman Mahasiswa dari Aceh, Padang dan Jogja. Program yang kami lakukan selama di lokasi kami sesuaikan dengan profesi masyarakat setempat yang kebanyakan berprofesi sebagai nelayan serta berkebun cengkeh.  Selain itu, kami pun membuat produk dari ikan cakalang dan pemanfaatan limbah batok kelapa menjadi briket arang untuk ibu ibu PKK di sana. Selama menjalani program KKN Kebangsaan di sana, masyarakat sangat ramah dan terbuka kepada kami.” Tutur Syaiful.

Nama Mahasiswa Untad yang mengikuti KKN Kebangsaan antara lain ;

  1. Frilly K.S Kundjag asal Fapetkan Jurusan Peternakan dengan lokasi KKN di Kec. Suwawa Selatan Desa Pancuran.
  2. Fildani asal FMIPA Jurusan Farmasi dengan lokasi KKN di Kec. Kabila Bone, Desa Botutonuo
  3. Anisa asal FAPETKAN Jurusan Peternakan dengan lokasi KKN di Kec. Suwawa Timur, Desa Tulabolo
  4. Moh Kurniawan asal Fakultas Kehutanan Jurusan Kehutanan dengan lokasi KKN di Kec. Suwawa Timur, Desa Pangi
  5. Syaiful Fadly asal Fakultas Teknik Jurusan Teknik Mesin dengan lokasi KKN di Kec. Bone, Desa Molamahu

 

Rapat Koordinasi Pengamanan Area Untad Bersama UPT Natalita Dan UPT Security Untad

$
0
0

Bertempat di Ruang Senat Rektorat Untad Lantai III, Rapat Koordinasi Pengamanan Area Untad di laksanakan pada Senin (4/09/2017) siang yang di hadiri oleh Kepala dan Staf UPT. Natalita serta seluruh staf UPT. Security Universitas Tadulako.

Setelah kepergian Alm. Moh Natsir Karim SH., MH selaku dosen Fakultas Hukum sekaligus kepala UPT. Security Untad, saat ini UPT. Security berjalan tanpa ada nya kepala UPT yang memonitor jalan nya keamanan di area Universitas Tadulako. Dalam pemaparan nya, Wakil Rektor I Bidang Akademik, Prof. Dr. Sutarman Yodi, SH., MH menuturkan rasa kehilangan sosok kepala UPT. Security yang telah menjalankan tugas nya selama ini.

“ Tentu kita semua merasakan duka yang mendalam setelah kepergian Bapak Moh Natsir Karim SH., MH menghadap sang Khalik beberapa waktu yang lalu. Meskipun begitu, kita semua khusus nya staf UPT. Security harus terus menjalankan tugas nya dengan maksimal sebagai penanggung jawab keamanan area Untad selama ini.” Ujar Prof. Sutarman.

Beliau pun turut menambahkan bahwa bagaimana pun koordinasi UPT. Natalita dan UPT. Security selama ini berlangsung, seluruh staf harus tetap mempertahankan kinerja terbaik nya. Baik belum ataupun sudah ada nya pengganti kepala UPT Security nanti nya.

“ Setelah Almarhum meninggalkan kita, kita semua harus tetap menjaga sistem keamanan yang ada di Untad sampai ada keputusan Rektor Untad untuk pengganti Almarhum kedepannya.” Tambah Prof. Sutarman.

Dalam sesi tanya jawab, Rapat Koordinasi yang di moderatori Drs. H Sukran M.Si selaku Kepala Biro Umum dan Keuangan Untad mendapatkan respon dari Dr. Ir. H Ramlan MP tentang kinerja UPT. Natalita dan UPT Security yang selama ini saling mendukung satu sama lain.

“ Kepergian beliau membuat saya sangat berduka karena selama ini kerjasama antara UPT. Natalita dan UPT Security telah berjalan dengan sangat baik. Oleh karena itu siapa pun yang kelak menggantikan posisi beliau sebagai Kepala UPT. Security, kami dari UPT Natalita siap bekerjasama dengan maksimal.” Ujar Dr. Ramlan.

Acara kemudian di lanjutkan dengan sesi Tanya jawab antara Prof Sutarman dengan seluruh staf UPT. Natalita dan UPT Security yang di tutup dengan pembacaan doa.

UPT. Labdas Gelar Rapat Penyamaan Persepsi Mata Kuliah Kepada Dosen BLU Untad

$
0
0

Kamis, 7 September 2017. Untuk menyelaraskan persepsi Mata Kuliah di kalangan Dosen BLU, Dosen LB (Luar Biasa) dan Dosen Non PNS Untad, UPT. Labdas menyelenggarakan Rapat Penyamaan Persepsi beberapa Mata Kuliah seperti MKU (Mata Kuliah Umum), MKWU (Mata Kuliah Wajib Umum) dan MKSD (Mata Kuliah Sains Dasar) bertempat di Media Center Universitas Tadulako.

 

Dr. Lufsyi Mahmudin S.Si., M.Si selaku Kepala UPT. Labdas Untad menuturkan dalam sambutannya bahwa rapat kali ini di gelar untuk mencapai kesepakatan penyamaan persepsi terutama untuk Dosen BLU, LB dan Non PNS dalam proses perkuliahan.

 

“ Dosen yang mengampu mata kuliah umum masih sangat terbatas di Universitas Tadulako khusus nya untuk mata kuliah Agama, Pancasila, Kewarganegaraan dan Bahasa Indonesia. Oleh karena itu kami merekrut dosen LB yang tersebar dari luar Untad untuk menanggulangi keterbatasan tersebut. Selain itu,  banyak dari kalangan Dosen BLU yang kelebihan beban mata kuliah umum sehingga cukup kepayahan untuk mengisi setiap kelas perkuliahan. Melalui kesempatan kali ini, kami menyampaikan jika ada dosen yang mengalami hal tersebut, dapat mengadukan nya kepada UPT. Labdas agar dapat kami bantu dan tindak lanjuti secepatnya.” Ujar Dr. Lufsyi dalam sambutannya.

 

Pada kesempatan yang sama, Rektor Universitas Tadulako yang di wakili oleh Wakil Rektor Bidang Akademik Prof. Dr. Sutarman Yodi SH., MH memaparkan dalam materi nya bahwa ada indikator yang menyebabkan para dosen cukup kewalahan mengisi mata kuliah umum di setiap perkuliah semester awal.

 

“Kami telah banyak membahas mengenai keterbatasan dosen yang membina Mata Kuliah baik itu MKU, MKWU ataupun MKSD. Keterbatasan dosen dalam mengisi mata kuliah umum di sebabkan oleh prosedur di semua fakultas yang menjadwalkan semua  mata kuliah umum di waktu yang bersamaan pada semester pertama perkuliahan. Hal tersebut tentu saja menyulitkan UPT. Labdas dalam melakukan pengaturan jadwal. Tidak jarang para dosen mata kuliah umum ada yang sampai memegang 8 kelas di waktu yang bersamaan untuk mengisi Mata Kuliah Umum seperti  Mata Kuliah Agama, Pancasila, Bahasa Indonesia dan Kewarganegaraan. Saat ini kita terus berupaya mengatasi hal tersebut dengan melakukan rekrutmen tenaga dosen untuk mengatasi masalah ini. Di tahun 2017 saja, Universitas Tadulako harus melayani mahasiswa yang mencapai lebih dari 9000 orang pada semester pertama  termasuk kampus Untad di Morowali dan Ampana. Tentu hal tersebut membutuhkan kinerja yang maksimal dari setiap pihak.” Jelas Prof Sutarman

 

Beliau turut mengusulkan kepada setiap fakultas yang belum merampungkan kurikulum nya agar  nanti nya dapat mengatur mata kuliah umum untuk tidak hanya di masukan pada semester satu saja, melainkan dapat di masukan pada perkuliahan semester 2 agar kesulitan Dosen dalam mengisi setiap mata kuliah umum dapat di minimalisir.

 

Kepala UPT. Labdas juga menambahkan bahwa untuk meminimalisir permasalahan antara dosen dan mahasiswa dalam proses perkuliahan, kedua belah pihak di rekomendasikan untuk membuat kontrak kuliah yang telah di sepakati bersama sehingga sejak awal hingga akhir perkuliahan, proses pembelajaran mata kuliah dapat berjalan sesuai kontrak yang di setujui.

PELATIHAN DePSA UNTAD HADIRKAN STAF KHUSUS MENRISTEKDIKTI

$
0
0

Dr KH Abd Wahid Maktub: Untad Tidak Sekadar Deklarasi, tetapi Langsung Terapkan Intrumen Terarah

Dr KH Abdul Wahid Maktub, Staf Khusus Menristekdikti (Foto Taqyuddin Bakri)

 

 

“Salah satu ciri adanya kemajuan adalah responsif dan tanggap dalam menyikapi suatu tantangan. Universitas Tadulako membuktikan itu. Radikalisme yang telah menjadi isu global dapat diterjemahkan oleh Pak Rektor Untad dengan langsung mengimplementasikan kebijakan nasional melalui Pusbang DePSA ini. Bahkan, Untad adalah perguruan tinggi pertama yang menyikapi tantangan global ini dengan implementasi nyata”

Demikian disampaikan oleh Dr KH Abdul Wahid Maktub, Staf Khusus Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) saat menyampaikan materi Tantangan Masa Depan menuju Indonesia Unggul dalam Pelatihan Deradikalisasi dan Penguatan Nilai-Nilai Sosio-Akademik Angkatan III, yang diselenggarakan oleh Pusat Pengembangan Deradikalisasi dan Penguatan Sosio-Akademik (Pusbang DePSA) Universitas Tadulako, pada Sabtu (9/9) di Convention Hall Hotel Sutan Raja.

Peserta Pelatihan Deradikalisasi dan Penguatan Nilai-Nilai Sosio-Akademik (Foto Taqyuddin Bakri)

 

 

 

Dr Abdul Wahid melanjutkan, dengan melakukan pelatihan, Untad membuktikan diri bahwa menangkal paham radikal tidak hanya dilakukan dengan deklarasi semata, tetapi jauh lebih mendalam dengan menyiapkan instrumen-instrumen yang jelas dan terarah.

“Sampai di Jakarta nanti, saya akan menyampaikan langsung kepada Pak Menteri bahwa Untad telah melatih kader-kader penerus bahwa dalam menangkal paham radikal dengan instrumen yang terarah berbasis penguatan sosio-akademik,” ujar Mantan Duta Besar Indonesia untuk Qatar itu.

Staf Khusus Menristekdikti juga berpesan kepada mahasiswa agar memanfaatkan masa depan dengan baik. Salah satu hal yang dilakukan adalah mempekukuh kualitas diri serta membentengi diri dari ideologi dan paham radikal, serta senantiasa menjaga silaturahmi dengan menjunjung tinggi nilai kesantunan dalam berinteraksi.

Rektor Untad, Prof Dr Ir H Muh Basir Cyio SE MS (Foto Taqyuddin Bakri)

 

Sementara itu, Rektor Untad, Prof Dr Ir Muh Basir Cyio SE MS menyampaikan bahwa kesediaan Dr Abdul Wahid Maktub menjadi pembicara dalam Pelatihan Deradikalisasi dan Penguatan Nilai-Nilai Sosio-Akademik merupakan anugerah bagi Untad, khususnya peserta pelatihan. Dengan pengalaman mumpuni yang dimiliki, mahasiswa Untad dapat tercerahkan tentang bahaya radikalisme dan mendapatkan asupan mengenai penyiapan diri menjadi penerus bangsa yang unggul dalam berbagai aspek.

Prof Basir Cyio menambahkan, pembentukan Pusbang DePSA merupakan bentuk komitmen Untad sebagai perguruan tinggi yang didirikan dan diselenggarakan oleh pemerintah untuk mewujudkan kehidupan kampus yang bebas dari perkembangan pengaruh ideologi dan paham radikal. Untuk mewujudkan kehidupan kampus yang bebas dari pengaruh radikal, jelas Prof Basir Cyio, dilakukan penguatan nilai sosio-akademik yang sejalan dengan tujuan pendidikan nasional.

Dalam implementasinya, Pusbang DePSA diberikan tanggungjawab untuk mendesain pelaksanaan kegiatan akademik. Dalam kaitan ini, termasuk pula membuat instrumen terkait dengan tujuan pencapaian kondisi deradikalisasi melalui penguatan nilai sosio-akademik kepada mahasiswa.

“Nilai sosio-akademik yang dimaksud berorientasi pada interaksi sosial mahasiswa Untad. Dimensi ini bertumpu di atas dimensi akademik sebagai penjabaran tridharma perguruan tinggi dan sejalan dengan tujuan pendidikan nasional. Dalam implementasinya juga, alumni pelatihan ini juga akan mendapatkan lisensi resmi untuk menjadi pemimpin dan pengurus lembaga kemahasiswaan, mulai tingkat universitas sampai tingkat himpunan profesi program studi,” jelas Rektor Untad.

Seperti pelatihan angkatan I dan II, pelatihan angkatan III juga diisi oleh materi dari para pemateri dan instruktur mengenai Manajemen Risiko Berkehidupan, Building Leadership, Pancasila sebagai Ideologi Negara dan Kesadaran Berkonstitusi Demi NKRI, Sejarah Radikalisme, Gerakan Sosial di Indonesia, dan Ancaman Destruktif terhadap Keutuhan Bangsa, dan Penguatan Etika dan Kultur Intelektual. (tq)

Viewing all 703 articles
Browse latest View live