Quantcast
Channel: Berita Untad Archives - Universitas Tadulako
Viewing all 694 articles
Browse latest View live

Bank Indonesia Sulteng Kembali Sosialisasikan Beasiswa Pendidikan Untuk Mahasiswa Untad

$
0
0

Bertempat di Auditorium Lama Untad, Bank Indonesia cabang Sulawesi Tengah menggelar Sosialisasi Beasiswa untuk keenam kali nya pada Rabu (17/01) pagi yang turut di hadiri Wakil Rektor Kemahasiswaan, Dekan, Wakil Dekan berbagai Fakultas serta Mahasiswa dari berbagai Fakultas di Universitas Tadulako.

Dalam sambutannya, Prof. Dr. Jayani Nurdin, M.Si selaku Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Untad menuturkan rasa terima kasih nya kepada Bank Indonesia yang kembali datang ke Untad untuk memberikan bantuan kepada mahasiswa dalam bentuk pemberian Beasiswa.

“ Kami segenap keluarga Universitas Tadulako mengucapkan banyak terima kasih dan sangat mengapresiasi kepada Bank Indonesia Sulawesi Tengah karena telah kesekian kali nya datang ke Untad untuk membantu mahasiswa kami dari segi finansial berupa bantuan beasiswa pendidikan. Kami juga sangat mengapresiasi dengan jumlah besaran beasiswa yang setiap tahunnya mengalami peningkatan. Sebelumnya, Bank Indonesia memberikan beasiswa kepada 40 mahasiswa, kini naik kouta nya menjadi 50 mahasiswa. Untuk nilai jumlah beasiswa yang di dapatkan juga terus meningkat. Pada awalnya berjumlah Rp. 500.000 kemudian naik Rp.700.000 dan saat ini berjumlah Rp. 1.000.000. Tentu kami sangat mengapresiasi peningkatan tersebut sehingga semakin banyak mahasiswa kami yang dapat menikmati manfaat dari beasiswa Bank Indonesia.” Papar Prof. Jayani

Pada kesempatan yang sama, Miyono selaku Kepala Kantor Bank Indonesia Perwakilan Cabang Sulteng menuturkan rasa senang nya karena bisa datang kembali ke Universitas Tadulako untuk mensosialisasikan Beasiswa Bank Indonesia.

“ Kami dari Bank Indonesia cabang Sulawesi Tengah kembali hadir di Universitas Tadulako untuk mempromosikan beasiswa dari Bank Indonesia. Syarat syarat nya relative tidak jauh berbeda dengan tahun tahun sebelumnya. Opsi penilaian berupa IPK, Prestasi Akademik dan pengalaman dalam ikut berkompetisi dan terlibat dalam aktivitas sosial. Pada kesempatan kali ini juga saya ingin menyampaikan kepada mahasiswa sekalian bahwa di kantor Bank Indonesia Sulteng, kami memiliki perpustakaan yang cukup lengkap sehingga jika anda sekalian membutuhkan referensi buku untuk tesis penelitian atau skripsi bisa langsung datang ke kantor kami. Kami juga membuka kesempatan bagi mahasiswa Untad yang ingin magang di kantor Bank Indonesia.” Ujar Pak Miyono.

Widyawati Lamakampali selaku Kepala Fungsi Komunikasi & Koordinasi Kebijakan Bank Indonesia Sulteng memaparkan secara rinci info tentang beasiswa Bank Indonesia.

“ Tahun ini Bank Indonesia menganggarkan sebesar Rp.12.000.000/per tahun untuk setiap mahasiswa yang terpilih menerima beasiswa Bank Indonesia. Nanti nya dari maksimal 80 pendaftar, akan di pilih 50 mahasiswa penerima beasiswa Bi. Jadwal Seleksi Penerima Beasiswa di buka sejak sosialisasi 16-17 Januari 2018 sampai tanggal 17 Februari 2018. Setelah itu akan dilakukan proses wawancara pada tanggal 28 Februari sampai 2 Maret 2018. Kemudian Pengumuman Penerima Beasiswa akan diumumkan pada 16 Maret mendatang. Ketentuan Beasiswa Bank Indonesia di antaranya :

  • Pemberian beasiswa bersifat SOSIAL TANPA IKATAN DINAS serta tidak dikaitkan dengan pelaksanaan seleksi penerimaan calon pegawai Bank Indonesia.
  • Mahasiswa yang telah menerima beasiswa Bank Indonesia tahun 2017 dapat mengajukan kembali beasiswa tahun 2018.
  • Jumlah mahasiswa yang lolos pada seleksi berkas administrative dan mendapatkan rekomendasi dari perguruan tinggi sebanyak MINIMAL 70 ORANG dan MAKSIMAL 80 ORANG untuk selanjutnya mengikuti seleksi wawancara.
  • Jumlah nominal beasiswa yag diberikan sebesar Rp. 1.000.000/bulan per orang (dicairkan 2 kali dalam 1 tahun melalui pemindahbukuan/transfer ke rekening bank atas nama penerima beasiswa setiap 6 bulan.
  • Proses seleksi wawancara berupa in depth interviewer dilakukan untuk mengetahui kepribadian kondisi kelurga, motivasi, kehidupan sosial serta penelusuran potensi, minat dan bakat. ” Detail Ibu Widyawati.

Ibu Widyawati turut menambahkan Kriteria Penerima Beasiswa Bank Indonesia yang di antaranya sebagai berikut :

  • Sekurang kurangnya telah menyelesaikan 3 semester atau telah menempuh 40 sks dengan IPK minimal 3.00 (menyertakan fotokopi transkip nilai)
  • Umur 23 tahun atau belum berusia 24 tahun saat ditetapkan sebagai penerima beasiswa
  • Tidak sedang menerima beasiswa dan atau berada dalam status ikatan dinas dari Lembaga/instansi lain.
  • Mempunyai pengalaman menjalankan aktivitas social yang memiliki dampak kebermanfaatan bagi masyarakat.
  • Berasal dari latar belakang ekonomi kurang mampu/pra sejahtera
  • Bersedia untuk berperan aktif, mengelola dan mengembangkan komunitas penerima beasiswa BI (Generasi Baru Indonesia/GenBI) serta berpartisipasi dalam kegiatan yang di selenggarakan oleh Bank Indonesia

Usai presentasi tentang beasiswa Bank Indonesia, acara kemudian dilanjutkan ke tahap sesi tanya jawab antara mahasiswa dengan narasumber asal Bi. AA

 


International Office Untad Gelar Workshop Penguatan Kerjasama Dengan Queensland University Australia

$
0
0

Untuk semakin mempererat hubungan kerjasama antara Universitas Tadulako dan Queensland University – Australia di bidang pertanian dan penelitian lainnya, International Office Untad menggelar Workshop on Strengthening International Collaboration pada Rabu (17/01) Siang bertempat di Lantai II Gedung International Office Untad.

Workshop yang di hadiri Mahasiswa dari Fakultas Peternakan dan Pertanian ini menghadirkan dua narasumber asal The University of Queensland – Australia diantaranya Prof. Dennis Poppi selaku Professor in Animal Nutrition School of Agriculture and Food Sciences serta Dr. Karen Harper selaku Research Fellow School of Agriculture and Food Sciences.

Dalam sambutannya, Prof. Dennis sebagai salah satu pemateri memaparkan awal mula kerjasama penelitiannya dengan Indonesia khusus nya kerjasama The University of Queensland dengan Universitas Tadulako.

“ Kami memulai kerjasama penelitian dengan beberapa Universitas di Indonesia sejak tahun 2000. Khusus untuk Kota Palu dimulai pada tahun 2006 dengan Universitas Tadulako. Selain dengan Untad, kami pun telah banyak bekerjasama dengan Universitas lainnya seperti Universitas Mataram, Universitas Brawijaya dan UGM Jogjakarta. Di luar Indonesia, kami pun menjalin kerjasama dengan negara tetangga Indonesia seperti Filipina, Myanmar dan Timor Leste.” Papar Prof. Dennis.

Beliau juga menuturkan bahwa Mahasiswa Untad boleh mencoba untuk melanjutkan studi nya di The University of Queensland – Australia jika telah lulus S1 dari Universitas Tadulako.

“ The University of Queensland telah banyak menerima mahasiswa asing dari berbagai negara salah satu nya Indonesia. Mereka banyak melanjutkan pendidikannya di jenjang S2 dan S3. Untuk bisa masuk ke The University of Queensland anda harus memiliki kemampuan bahasa Inggris yang baik karena kampus kami tergolong cukup ketat dan menerima pendaftar dari berbagai negara. Persaingannya cukup sulit. Nilai IELST anda juga harus terus ditingkatkan. Saat ini The University of Queensland masuk sebagai salah satu Universitas Top Ten Worldwide dan urutan pertama di Australia dari segi kualitas pendidikan di bidang pertanian.” Jelas Prof Dennis.

Pada kesempatan yang sama, Prof. Ir Marsetyo, M.Sc.Ag., Ph.D selaku Kepala iO Untad menuturkan bahwa para pemateri asal Australia akan mengunjungi beberapa tempat di Sulawesi Tengah untuk memantapkan penelitian mereka terkait pertanian dan pakan/nutrisi.

“ Mereka akan berada disini untuk mengembangkan penelitian mereka terkait Nutrisi Sapi Potong di Desa Malonas dan Desa Oloboju. Penelitian mereka akan melakukan manipulasi pakan untuk meningkatkan kualitas sapi potong dengan budget yang tetap terjangkau atau low cost.  Ujar Prof. Marsetyo.

Beliau juga menuturkan rasa prihatinnya karena masih minim nya partisipasi mahasiswa asal Sulawesi Tengah yang mengikuti beasiswa Australia Award. Sebagai salah satu Alumni dan tim penilai pendaftaran beasiswa Australia Awards Indonesia, Prof. Marsetyo melihat masih jarang nya mahasiswa/i asal Sulawesi Tengah khususnya Untad yang tercantum dalam list pendaftar beasiswa.

“ Sebagai salah satu tim juri, saya sering menilai berkas pendaftaran beasiswa Australia Award Indonesia dan jarang saya dapati mahasiswa/i dari Sulawesi Tengah khusus nya Universitas Tadulako yang mengikuti dan terdaftar dalam list. Oleh karena itu, selain sebagai ajang meningkatkan kerjasama, workshop ini di harapkan meningkatkan minat mahasiswa untuk belajar lebih giat lagi dan mencoba untuk mendaftar beasiswa dari pemerintah Australia tersebut.” Tambah Prof. Marsetyo. AA

 

 

Prodi Pendidikan Dokter dan Profesi Dokter FK Untad Terakreditasi B

$
0
0

Dua program studi di Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Tadulako (Untad), yaitu Program Studi Sarjana Kedokteran dan Program Studi Profesi Dokter meraih Akreditasi B. Raihan itu didapatkan berdasarkan Surat Keputusan yang diterbitkan oleh Lembaga Akreditasi Mandiri Pendidikan Tinggi Kesehatan Indonesia (LAM-PTKes).

Dekan FK Untad, Dr Dokter Muh Sabir MSi menyampaikan bahwa LAM-PTKes menerbitkan hasil itu dalam dua Surat Keputusan (SK) yang ditandatangani langsung oleh Ketua LAM-PTKes, Prof Dokter Usman Chatib Warsa Sp MK PhD.

“SK Hasil Akreditasi Program Studi Sarjana Kedokteran bernomor 0781/LAM-PTKes/Akr/Sar/XII2017. Dalam SK itu disebutkan bahwa Program Studi Sarjana Kedokteran berstatus Terakreditasi dengan Nilai 314 atau Peringkat Baik, dan berlaku selama lima tahun atau sampai 30 Desember 2022 nanti,” jelas Dekan FK.

Lebih lanjut, Dr Sabir mengemukakan juga bahwa hasil Akreditasi Program Studi Profesi Dokter diterbitkan oleh LAM-PTKes melalui SK bernomor 0782/LAM-PTKes/Akr/Sar/XII2017 yang menyatakan bahwa Program Studi Profesi Dokter berstatus Terakreditasi dengan Nilai 312 atau peringkat Baik.

“Alhamdulillah, hasil ini tentu saja merupakan hasil bersama. Hasil kerja keras semua rekan-rekan di FK dan semua pihak yang terlibat. Tentunya, ini merupakan wujud persembahan atas kepercayaan yang diberikan oleh masyarakat kepada Fakultas Kedokteran Untad. Insya Allah kami akan terus terpacu untuk menghasilkan alumni yang memiliki kompetensi dalam bidang kesehatan di daerah ini khususnya,” ujar Dr Sabir.

Rektor Untad, Prof Dr Ir H Muh Basir Cyio SE MS saat dihubungi menyampaikan kesyukurannya atas hasil akreditasi Program Studi Sarjana Kedokteran dan Profesi Dokter itu. Hasil akreditasi itu, selain untuk kepentingan institusi, juga untuk kepentingan alumni. Hal itu karena sejumlah instansi yang mempekerjakan alumni, hal yang pertama dipertanyakan adalah akreditasi. Akreditasi itu merupakan wujud penjaminan mutu. Penjaminan mutu dilakukan oleh pihak internal dan eksternal. Oleh Pihak Internal, penjaminan mutu dilakukan oleh Lembaga Pengembangan dan Penjaminan Mutu Pendidikan (LPPMP), sedangkan oleh pihak eksternal dilakukan oleh Badan Akreditasi Nasional dan LAM-PTKes

“Selain itu, alumni FK Untad tidak akan minder lagi bersaing di tingkat nasional, terutama jika ada alumni yang akan mengabdikan dirinya di Pulau Jawa. Dengan akreditasi B ini, FK Untad ke depan dipastikan akan menjadi pilihan utama oleh calon-calon mahasiswa, bukan lagi sebagai pilihan alternatif. Atas hasil ini pula, kami menyampaikan terima kasih kepada Bapak Dekan, para wakil dekan, dosen, dan staf di FK Untad atas kekompakan yang telah ditunjukkan,” ujar Prof Basir Cyio. (tq)

Masuki Tahun Ketujuh, Masa Studi Mahasiswa Angkatan 2011 Berakhir 30 Juni 2018

$
0
0

Sebanyak 2.600 mahasiswa angkatan 2011 yang akan berakhir masa studinya pada 30 Juni 2018 masih terdata dan belum menyelesaikan studinya di Universitas Tadulako (Untad). Berdasarkan data itu, sebanyak 927 mahasiswa berstatus aktif, dan 1.673 mahasiswa berstatus tidak aktif.

Rektor Universitas Tadulako (Untad), Prof Dr Ir H Muh Basir Cyio SE MS, saat dihubungi menyampaikan bahwa jumlah yang dirilis oleh BAKP itu berdasarkan data yang ada di BAKP, UPT-TIK, dan data fakultas. Berkenaan dengan itu, Prof Basir Cyio menyampaikan pesan kepada seluruh mahasiswa angkatan 2011 agar segera berkonsultasi dengan pihak program studi dan fakultas untuk penyelesaian studi.

“Harapan kami, jika ada ananda mahasiswa angkatan 2011 yang proses studinya tinggal pada tahapan akhir, diharapkan segera berkonsultasi dengan pihak program studi agar dapat segera diproses penyelesaian studi sesuai ketentuan yang berlaku,” pesan Rektor Untad.

Prof Basir Cyio melanjutkan, mahasiswa angkatan 2011 itu akan berakhir masa studinya pada 30 Juni 2018 ini atau tepat tujuh tahun. Hal itu berarti, pada 1 Juli 2018 atau hari pertama tahun kedelapan, mahasiswa angkatan 2011 dinyatakan tidak terdaftar lagi sebagai mahasiswa Untad.

Berkenaan dengan itu, sekali lagi Prof Basir Cyio menyampaikan agar mahasiswa yang telah melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) dan akan ujian skripsi agar segera berkomunikasi dengan pihak program studi sehingga dapat selesai sebelum 30 Juni 2018. Namun, bagi mahasiswa yang jumlah SKS-nya masih di bawah 120 SKS, belum KKN, dan belum melaksanakan seminar proposal, Prof Basir Cyio menghimbau dan menganjurkan agar mahasiswa yang bersangkutan segera mengurus kepindahan ke perguruan tinggi lain.

“Dalam masa satu semester ini, mahasiswa angkatan 2011 yang SKS-nya di bawah 120 SKS, belum KKN, dan belum seminar proposal, tentu studinya tidak dapat diselesaikan. Langkah terbaik kami anjurkan agar segera mengurus kepindahannya ke perguruan tinggi lain sehingga harapan orang tua agar anaknya dapat meraih gelar sarjana dapat diwujudkan,” kata Rektor.

Prof Basir Cyio melanjutkan bahwa kepada mahasiswa angkatan 2011 yang telah memenuhi syarat untuk ujian skripsi, tetapi tidak menyelesaikan sampai batas waktu, per 1 Juli 2018 akan berstatus tidak terdaftar lagi sebagai mahasiswa Untad. Untuk itu, Rektor berpesan kepada 927 mahasiswa yang masih aktif agar secepatnya mengurus penyelesaian studinya.

“Bagi mahasiswa yang tidak aktif, tentu waktu satu semester ini tidak akan dapat menyelesaikan masa studi apalagi umumnya jumlah SKS yang dicapai masih di bawah 120 SKS. Untuk itu, jauh lebih baik bagi mereka untuk segera pindah. Berkenaan dengan itu pula, dalam waktu dekat, nama-nama mahasiswa angkatan 2011 yang belum menyelesaikan studi akan diumumkan, termasuk jumlah SKS yang telah dicapai,” urai Rektor.

Salah seorang dosen Untad, saat dimintai tanggapan terkait mahasiswa angkatan 2011 yang tidak aktif menjawab bahwa mahasiswa itu sudah tidak aktif karena berbagai alasan, ada yang sudah bekerja, sudah menikah, dan pindah daerah.

“Sehingga urusan kampus tidak lagi mereka pikirkan. Namun, di antara yang tidak aktif itu ada juga aktivis yang mengurusi kegiatan, tetapi justru kegiatan itu menghancurkan masa depan mereka,” tandas dosen itu.

Berdasarkan data yang ada, jumlah mahasiswa angkatan 2011 yang belum menyelesaikan studi itu terdiri atas 747 mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, 334 mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, 228 mahasiswa Fakultas Ekonomi, 292 mahasiswa Fakultas Hukum, 177 mahasiswa Fakultas Pertanian, dan 384 mahasiswa Fakultas Teknik.

Selanjutnya, 88 mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, 127 mahasiswa Fakultas Kehutanan, satu mahasiswa Fakultas Kedokteran, 13 mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat, dan 70 mahasiswa Fakultas Peternakan. Sementara itu, untuk Program Pascasarjana terdapat 139 mahasiswa yang terdiri atas 10 mahasiswa Program Doktoral Ilmu Pertanian, dan 129 mahasiswa program magister di sejumlah program studi. (tq)

Jalin Kerjasama dengan Unhas melalui Program Distance Learning, Untad Akan Buka Prodi S3 dan S2 Kesmas

$
0
0

Universitas Tadulako (Untad) akan segera memiliki Program Studi (prodi) S2 Kesehatan Masyarakat dan S3 Kesehatan Masyarakat. Dua prodi baru itu akan berjalan dengan system Distance Learning kerjasama dengan Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Hasanuddin (Unhas).

Keseriusan itu ditunjukkan dengan kunjungan Dekan FKM Unhas, Prof Dr drg Andi Zulkifli MKes, dan Wakil Dekan I, Dr Ida Leida Maria SKM MKM MSc PH, ke Untad, pada Jumat (19/1). Kunjungan pimpinan FKM Unhas itu diterima langsung oleh Rektor Untad, Prof Dr Ir H Muh Basir Cyio SE MS, Direktur Program Pascasarjana Untad, Prof Dr Ir H Alam Anshary MSi, para wakil rektor, Ketua Senat Untad, Ketua LPPMP, Ketua SPI, Kepala UPT-TIK, pimpinan FK Untad, dan pimpinan FKM Untad.

Dalam pertemuan itu, Prof Basir Cyio menyampaikan bahwa Beliau telah berdiskusi langsung dengan Rektor Unhas, Prof Dr Dwia Aries Tina Pulubuhu MA dalam beberapa kesempatan. Puncaknya, dalam Rakernas Kemenristekdikti di Medan, diskusi untuk menjalin kerjasama dengan Unhas terkait pembukaan prodi S2 dan S3 Kesehatan Masyarakat semakin diintensifkan.

Bahkan, secara khusus Rektor Untad dan Rektor Unhas bertemu dan berdiskusi langsung terkait rencana pembukaan prodi dan restu untuk permohonan izin dengan Dirjen Kelembagaan dan Dirjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan. Pertemuan kedua rektor dengan kedua dirjen itu setelah Rektor Untad menyampaikan secara resmi pada sesi tanya jawab saat Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, dan para dirjen menyampaikan materi secara panel dalam Rakernas Kemenristekdikti.

“Di sela-sela kegiatan Rakernas, saya bersama Ibu Rektor Unhas berdiskusi langsung dengan Bapak Dirjen Kelembagaan dan Bapak Dirjen Belmawa. Bahkan, dalam kesempatan resmi, saya menyampaikan langsung niat kami di Untad untuk menjalin kerjasama dengan Unhas untuk membuka Prodi S2 dan S3 Kesehatan Masyarakat melalui program Distance Learning ini,” ujar Prof Basir Cyio.

Prof Basir Cyio melanjutkan, berkenaan dengan itu, dalam kunjungan ini, pimpinan FKM Unhas, selain berdiskusi langsung terkait persiapan pembukaan prodi, juga akan diperlihatkan secara langsung fasilitas untuk mendukung distance learning itu. Pihak Untad, urai Rektor, telah menyiapkan tiga tempat untuk mendukung pembelajaran itu, yaitu di Gedung Program Pascasarjana, Ruang Video Conference UPT-TIK dan Conference Room Gedung IT Center Untad.

“Insya Allah kami siap untuk fasilitas pembelajaran itu. Niat ini kami upayakan demi peningkatan SDM Tenaga Kesehatan di daerah kami ini. Tentunya ini juga berkat dukungan kerjasama dari Ibu Rektor Unhas, dan pimpinan FKM Unhas,” kata Prof Basir Cyio.

Sementara itu, Dekan FKM Unhas, Prof Andi Zulkifli menyampaikan, bahwa Ia bersama Wadek I FKM Unhas, diberikan amanah langsung oleh Rektor Unhas untuk berdiskusi dan meninjau langsung kesiapan pembukaan prodi S2 dan S3 Kesehatan Masyarakat di Untad. Dokumen pendukung terkait permohonan izin pembukaan prodi, jelas Prof Andi Zulkifli, juga telah tersedia, baik dokumen dari Unhas maupun dari Untad.

“Kami bersama pimpinan FKM dan FK Untad akan bekerja cepat mengurus dokumen utama dan pendukung ini. Tentu saja dengan dukungan penuh Ibu Rektor Unhas dan Bapak Rektor Untad. Mulai semester ganjil tahun ajaran 2018/2019, insya Allah kami akan membuka penerimaan mahasiswa S3 dan S2 Kesehatan Masyarakat yang tempat kuliahnya di Kampus Untad melalui program distance learning,” urai Dekan FKM Unhas. (tq)

Untad & AMINEF Fulbright USA Selenggarakan Training Course On Palm Wilayah Sulawesi

$
0
0

Dalam rangka meningkatkan pengembangan riset dan kerjasama Internasional, Universitas Tadulako kembali menggelar kerjasama Internasional bersama AMINEF Fulbright USA dengan mengadakan Training Course On Palm Of Sulawesi pada 23 – 24 Januari bertempat di Media Center Untad dan Danau Tambing Kabupaten Poso.

Dalam sambutannya, Prof. Ir. Andi Lagaligo Amar. MSc.,Agr.,PhD selaku Wakil Rektor Bidang Perencanaan & Pengawasan Untad menyambut hangat Dr. Andrew Henderson asal New York Amerika Serikat.

“  Dr. Andrew Anderson merupakan sosok yang sudah familiar dan terasa istimewa karena sudah cukup lama bekerjasama dengan Universitas Tadulako. Kami ucapkan selamat datang kembali di Kota Palu. Beliau merupakan peneliti yang ahli mengenai tumbuhan palm dan telah mengunjungi berbagai negara di seluruh dunia untuk meneliti tumbuhan palm, saat ini Dr. Andrew berkesempatan untuk melakukan riset di Sulawesi Tengah. Daerah kita adalah rumah biodiversitas yang sangat kaya. Oleh karena itu, kegiatan ini mampu di manfaatkan oleh peserta training sebaik baik nya. Melalui kesempatan ini pula, kami ucapkan terima kasih untuk Kepala International Office, Prof. Marsetyo dan Prof. Ramadhanil selaku Ketua Panitia yang telah berupaya dengan maksimal untuk menyelenggarakan acara yang akan di gelar selama dua hari kedepan.” Ujar Prof. Andi dalam sambut nya.

Pada kesempatan yang sama, Prof. Ir Marsetyo, M.Sc.Ag., Ph.D selaku Kepala International Office memaparkan tujuan di selenggarakan nya Training Course on Palm di Sulawesi Tengah.

“ Tujuan kegiatan ini adalah untuk memperkuat kerjasama Internasional antara Untad dengan New York botanical garden sekaligus Penguatan kapasitas Akademisi Untad di bidang Palm sehingga semakin banyak pakar mengenai palm asal Universitas Tadulako. Kegiatan hari ini merupakan kolaborasi antara FMIPA Untad dengan International Office Untad bersama AMINEF Fulbright USA dan New York Botanical Garden. Kegiatan akan banyak mengkaji aspek aspek identifikasi dan topik ini sangat menarik karena Sulawesi Tengah banyak memiliki keunikan dari segi geografis karena berada di garis Wallace dimana banyak tumbuhan endemik yang tumbuh disini. Melalui pelatihan selama 2 hari ini dapat mengkaji lebih mendalam bersama pakar di bidang palm, Dr. Andrew dari New York Botanical garden.” Jelas Prof. Marsetyo.

Pada Training Course on Palm di hari pertama, Dr. Andrew memaparkan tentang potensi tumbuhan Palm di Sulawesi Tengah.

“ Indonesia adalah negara penghasil palm oil terbesar di dunia. Palm oil adalah bahan dasar untuk pembuatan bahan makanan dan juga minyak yang digunakan dalam memproduksi coklat, biskuit bahkan untuk bahan bahan kosmetikseperti sabun, lipstik, deterjen dsb. Selain itu, Kelapa adalah tumbuhan popular yang tumbuh di lebih dari 90 negara dan Indonesia adalah negara penghasil produk hasil kelapa terbesar di dunia. Sehingga penting untuk meneliti dan meriset tumbuhan palm lebih jauh.” Jelas Dr. Andrew.

Usai training pada hari pertama, peserta kemudian berangkat menuju Danau Tambing keesokan harinya untuk melihat langsung lokasi perkembangan pertumbuhan palm di sana.

Ditemui di lokasi penelitian, Prof. Dr. Ramadanil Pitopang selaku ketua Panitia sekaligus Wakil Dekan Akademik FMIPA Untad menuturkan secara lengkap acara Training Course On Palm Of Sulawesi.

 

“ Training kali ini merupakan wadah untuk memperkenalkan kepada peserta keanekaragan tumbuhan jenis palm yang terdiri atas kelompok rotan dan pinang. Kegiatan ini merupakan riset bersama antara Untad dan New York Botanical garden. Sulawesi di kenal sebagai salah satu pulau biodiversity bahkan ada beberapa jenis palm yang hanya tumbuh di Sulawesi (endemik), namun masih banyak yang belum teridentifikasi keberadaannya yang menurut para ahli ada sekitar 60 % jenis palm endemik yang tumbuh di sulawesi khususnya Sulawesi Tengah. Terdapat lebih dari 30 spesies rotan dan palm. Saat ini ada 10 jenis palm baru yang diduga belum teridentivikasi sebelumnya.” Jelas Prof. Ramadhanil.

Beliau turut menuturkan bahwa Dr. Andrew adalah peneliti spesifik palm taksonomi asal New York Botanical Garden dengan pengalaman penelitian di seluruh dunia. Pada Oktober 2017, tim Prof. Ramadhanil menemukan salah satu jenis palm baru dan diberi nama “calamus tadulakoensis” yang di temukan di daerah Luwuk  yang telah di submit dalam bentuk jurnal yang siap untuk di publish.

Acara training yang diikuti oleh mahasiswa Untad, Balai Nasional Lore Lindu, Akademisi Untad di sponsori oleh AMINEF Fulbraight USA. AA

Rektor Untad Lantik Wakil Dekan Fakultas Kehutanan Serta Pejabat Pengelola RS UNTAD Periode 2018 -2022

$
0
0

Berdasarkan Surat Keputusan Rektor Universitas Tadulako No. 1062/UN28/KP/2018 tentang Pemberhentian Secara Hormat dan Pengangkatan Dosen Yang Diberi Tugas Tambahan di Lingkungan Universitas Tadulako, Prof. Dr. Ir. Muh. Basir Cyio, SE, MS selaku Rektor Universitas Tadulako melantik para Wakil Dekan Fakultas Kehutanan serta pejabat RS UNTAD pada Kamis (01/02) Siang bertempat di Media Center Lantai III Untad.

Dalam pelantikan ini, Rektor Universitas Tadulako melantik Dr. Ir. H. Imran Rachman, MP sebagai Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas Kehutanan menggantikan Dr. Sc. Agr. Yusran SP MP Kemudian di susul Dr. Hasriani Muis S.Hut M.Si selaku Wakil Dekan Bidang Umum dan Keuangan Fakultas Kehutanan menggantikan Dr. Ir. Sri Ningsih Malombasang MP serta Dr. Zulkaidhah SP MP selaku Wakil Dekan Kemahasiswaan Fakultas Kehutanan menggantikan Dr. Ir. Adam Malik M.Sc.

Acara kemudian dilanjutkan dengan melantik Pejabat Rumah Sakit UNTAD Periode 2018 – 2022 di antara nya ;

  • dr. Ketut Suarayasa M.Kes selaku Direktur Utama RS UNTAD menggantikan dr. Rustam Amiruddin Sp.PD

 

  • Rahma M.Kes Sp.A selaku Direktur Pendidikan, Penelitian dan Pengembangan SDM RS UNTAD menggantikan dr. Indah Puspasari Kyai Demak M.Med.Ed.

 

 

  • Diah Mutiarasari M.PH selaku Direktur Pelayanan Medik, Keperawatan dan Kefarmasian RS UNTAD menggantikan dr. Asrawati Sofyan M.Kes, Sp.KK

 

  • Haerani Harun M.Kes Sp.PK selaku Direktur Penunjang klinik dan non klinik RS UNTAD menggantikan dr. Rosa Dwi Wahyuni M.Kes, Sp.PK

 

 

  • Asrawati Sofyan M.Kes Sp.KK selaku Direktur Administrasi Umum, Keuangan dan Pemasaran RS UNTAD menggantikan dr. Diah Mutiarasari, M.PH

Dalam sambutannya, Prof. Basir Cyio selaku Rektor Untad menyampaikan agar para Wakil Dekan dan pejabat RS tetap maksimal sebagai seorang akademisi meskipun mendapatkan tugas tambahan dari Universitas.

“ Selamat kepada para Wakil Dekan Fakultas Kehutanan dan Pejabat RS Untad periode 2018 – 2022 yang telah di lantik pada siang hari ini. Mengingat hal ini sebagai tugas tambahan, para dosen yang baru saja di lantik hari ini diharapkan untuk tidak melupakan tugas utama nya sebagai seorang Akademisi yang mengemban Tri Dharma Perguruan Tinggi. Kami selalu mengharapkan bahwa sesibuk apapun anda nantinya, jangan sampai tugas utama anda sebagai seorang Pengajar/Dosen terbengkalai karena Mahasiswa tetap memerlukan kebutuhan akademik yang harus di berikan hak hak nya sebagai pelajar di Universitas Tadulako. Setelah hari pelantikan ini, tetaplah maksimal dalam melakukan aktivitas akademik dan tidak lupa membuat proposal sebagai akademisi.” Ujar Prof. Basir.

Beliau pun turut mengucapkan terima kasih kepada para Wakil Dekan dan pejabat RS Untad sebelumnya yang telah prima dalam memberikan pengabdian dan pelayanan kepada para mahasiswa selama ini.

Acara kemudian di tutup dengan pemberian ucapan selamat oleh Rektor Untad yang kemudian di ikuti oleh para undangan lainnya. AA

Rektor Untad Inisiasi Pelatihan Publikasi Jurnal Internasional Kepada Dosen BLU & Non PNS

$
0
0

Dalam rangka meningkatkan SDM akademisi Untad di bidang kepenulisan Jurnal Internasional, Pelatihan CeF-InAP (Center For International Article Publication) yang mengangkat tema “Melalui Pelatihan CeF-InAP, Kita Tingkatkan Kualitas Karya Ilmiah Menuju Peningkatan Jumlah Karya Ilmiah Dosen Terpublikasi”  di gelar pada 4 – 7 Februari 2017 bertempat di Meeting Room Best Western Hotel Palu.

Acara yang di ikuti peserta Dosen BLU & Non PNS dari berbagai Fakultas di Universitas Tadulako berisi pelatihan di antara nya ;

  • Pengembangan Skill Citasi dan Teknik Menulis dengan Parafrase untuk Menghindari Plagiat Berbasis Referensi Relevan oleh Prof. Dr. Ir Muhammad Basir SE M.S
  • Pencegahan dan Penanggulangan Plagiat di Perguruan Tinggi oleh Dr. Amiruddin Kade M.Si
  • Strategi dan Kiat Menembus Jurnal Terindex SCOPUS – THOMSON oleh Dr. Golar M.Si
  • Akses Jurnal International Terindex SCOPUS-Minimal Q3 oleh Darmawati Darwis S.Si, M.Si., Ph.D
  • Pemanfaatan Aplikasi Zotero dalam Citasi dan Daftar Pustaka oleh Bohari S.Gz. M.Kes
  • Submit Artikel ke Jurnal Terindeks Scopus oleh Prof. Mery Napitupulu Ph.D

Pada salah satu materi tentang ‘Strategi dan Kiat Di Terima Publikasi di Jurnal Internasional’ dipaparkan beberapa poin alasan mengapa Jurnal Internasional menjadi salah satu hal yang penting untuk sebuah Perguruan Tinggi di antara nya ;

  • Diseminasi hasil penelitian tidak hanya tersebar di ruang lingkup lokal melainkan pada komunitas yang lebih luas.
  • Menunjukan reputasi kualitas penelitian.
  • Menunjukan daya saing bangsa pada bidang riset dan pendidikan
  • Sebagai ‘alat’ yang mempermudah untuk mendapatkan beasiswa Internasional
  • Sekaligus berperan untuk menjalin kerjasama dan funding skala internasional

Di temui pada Selasa (6/02) Siang, Dr. Amiruddin Kade M.Si selaku Sekretaris LPPMP Untad Sekaligus Ketua Panitia Pelatihan CeF-InaP menuturkan secara rinci pelatihan jurnal yang berlangsung selama 4 hari tersebut.

“ Pada pelatihan jurnal saat ini, Rektor Untad menginginkan agar semakin banyak para dosen kita yang mampu membuat jurnal berkualitas dan yang paling terpenting untuk tidak plagiat. Tugas para peserta pelatihan adalah bagaimana tulisan mereka nanti  dapat mengikuti standar jurnal Internasional. Mereka banyak di ajarkan teknik membuat abstrak/jurnal, Pemanfaatan Aplikasi Zotero dalam Citasi dan Daftar Pustaka dan Akses Jurnal International Terindex SCOPUS Minimal Q3. Beberapa pemateri juga mengajari bagaimana cara untuk submit artikel ke jurnal Internasional dsb. Kita berharap setelah pelatihan ini akan semakin banyak dosen yang bisa menerbitkan jurnal nya di tingkat Internasional karena mereka telah banyak di ajari oleh para pakar dari akademisi yang ada di Universitas Tadulako. Sehingga jika para dosen yang membutuhkan informasi mengenai standar penerbitan jurnal internasional, mereka bisa datang dan terhubung dengan para peserta yang telah di latih beberapa hari ini” Jelas Dr. Amiruddin.

Beliau turut menambahkan bahwa kebanyakan artikel dari dosen yang ada di Untad saat ini masih belum banyak yang memenuhi syarat untuk di terbitkan di wadah jurnal internasional dikarenakan penulisan artikel/jurnal nya yang masih belum mengikuti standar Internasional. Saat ini baru beberapa dosen saja yang Jurnal nya berhasil di terbikan sebagai Jurnal Internasional

“ Nanti nya Pusat Jurnal Universitas Tadulako akan berada di Lantai III Rektorat Untad yang akan di gunakan untuk menjadi lokasi Center For International Article Publication sehingga para dosen yang nantinya akan menulis sebuah artikel atau jurnal, bisa mendatangi Pusat Jurnal tersebut untuk evaluasi lebih lanjut. Pelatihan Jurnal menjadi penting karena salah satu penilaian suatu Universitas dinilai dari berapa banyak publikasi Jurnal Internasional yang di hasilkan. Kegiatan ini merupakan inisiatif dari Rektor Untad agar semakin banyak dosen yang memasukan tulisan jurnal nya di Pusat Jurnal yang akan di koreksi bersama sehingga peluang untuk di terbitkan oleh wadah jurnal internasional semakin besar.” Tambah Dr. Amiruddin dalam pernyataannya.

Di akhir acara Pelatihan CeF-InAP, Prof. Dr. Ir Muhammad Basir SE M.S selaku Rektor Untad menyampaikan kepada para peserta training agar dapat mengimplementasikan ilmu yang di dapatkan dengan maksimal sehingga dapat membantu akademisi Untad yang membutuhkan khususnya dalam penerbitan jurnal internasional.

“Setelah pelatihan beberapa hari ini di harapkan para peserta yang telah mendapatkan pengetahuan mengenai jurnal internasional, kedepannya dapat membantu para dosen untuk urusan penerbitan jurnal Internasional dengan baik. Meskipun para peserta belum bisa dikatakan sempurna, akan tetapi materi yang telah mereka terima sudah kategori paripurna. Sehingga hal tersebut seharusnya dapat memacu peserta pelatihan untuk maksimal membantu senior nya agar jurnal mereka bisa di koreksi sesuai kategori standar Jurnal Internasional. Perlu anda ketahui bahwa Kegiatan ini di biayai seluruhnya oleh negara sebagai investasi di bidang peningkatan SDM khususnya di bidang Kepenulisan Jurnal Internasional. Oleh karena itu, optimalkan dengan sebaik mungkin ilmu yang telah anda dapatkan untuk membantu senior anda agar akademisi Untad semakin banyak yang jurnal nya terpublish secara Internasional.” Ujar Prof. Basir.

Beliau turut menambahkan kepada panitia agar tetap keep in touch dengan para peserta agar aktivitas evaluasi penerbitan jurnal berskala internasional dapat terus berlanjut. Para peserta pun telah menandatangani surat pernyataan agar kedepannya dapat profesional sebagai tim evaluasi penerbitan jurnal internasional.

Acara pelatihan kemudian dilanjutkan dengan memberikan penghargaan kepada peserta dengan kemampuan terbaik dalam praktek training jurnal meliputi keterampilan citasi artikel, pengembangan parafrase, kemampuan memperbaiki naskah dari reviewer dsb.

Berikut 7 peserta dengan hasil penilaian manuskrip karya ilmiah terbaik;

  1. Arung Gihna Mayapada SE, M.Ak asal Fakultas Ekonomi Untad
  2. Taqyuddin Bakri S.Pd., M.Pd asal FKIP Untad
  3. Asriani SH MH asal Fakultas Hukum Untad
  4. Raisa Alatas S.I.Kom., M.I.Kom asal FISIP Untad
  5. Suci Ramadhani Arifin ST., M.Eng asal Fakultas Teknik Untad
  6. Moh Alfit A Laihi SP. M. Agr asal Fakultas Pertanian Untad
  7. Baharuddin S.Si., M.Si asal FMIPA Untad

Total peserta pelatihan CeF-InAP sebanyak 15 orang yang berasal dari Dosen BLU & Non PNS Untad dari berbagai fakultas sedangkan pemateri nya berasal dari akademisi -akademisi Untad yang telah ahli dalam membuat jurnal berskala Internasional. Pelatihan Jurnal ini merupakan yang pertama kali nya dan di harapkan dapat terus berlanjut di tahun tahun berikutnya. AA

 


FKIP Untad Sosialisasikan Panduan Materi Pembekalan PLP Kepada Sekolah Mitra Binaan

$
0
0

Sehubungan dengan pelaksaanan kegiatan Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP) Semester Genap Tahun Akademik 2017/2018 kepada Mahasiswa PLP yang akan dilaksanakan mulai tanggal 12 Februari – 24 Maret 2018, Unit PPLT FKIP Untad menggelar Sosialisasi sekaligus Penyamaan Persepsi kepada perwakilan 39 sekolah mitra Untad pada Kamis (08/02) Pagi bertempat di Ruang Senat Lama Universitas Tadulako.

Dalam sosialisasi tersebut, acara di mulai dengan memaparkan beberapa tata tertib Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP) kepada perwakilan sekolah meliputi ;

  • Melapor kepada Kepala Sekolah tempat Mahasiswa melakukan PLP
  • Menemui guru pembimbing untuk mendapatkan penjelasan seperlunya mengenai apa yang harus dilakukan oleh mahasiswa PLP
  • Berpakaian rapi, sopan dan bersih. Memakai kemeja/blus putih dan celana panjang/rok hitam. Khusus bagi PJOK berpakaian olahraga pada saat di lapangan.
  • Frekuensi tatap muka minimal 5 kali pertemuan. Setiap pertemuan didampingi oleh guru pamong dan dilengkapi dengan RPP
  • Mematuhi semua ketentuan yang berlaku di sekolah tempat mahasiswa PLP
  • Memperlakukan siswa sebagaimana perlakuan guru yang baik kepada siswanya.
  • Setiap mahasiswa wajib membuat laporan pelaksanaan PLP dan menyerahkannya satu minggu setelah penarikan.

Drs. Anang Wahid M Diah M.Si., Ph.D selaku panitia PLP menuturkan instrument kegiatan mahasiswa PLP sebelum di terjunkan ke sekolah untuk mengajar.

“ Aktivitas PLP merupakan salah satu mata kuliah wajib bagi mahasiswa FKIP yang dilaksanakan per semester sesuai kuota mahasiswa yang ada. Biasanya mahasiswa yang mengambil mata kuliah PLP berada di semester akhir seperti semester 6 dan seterusnya. Mereka akan praktek langsung untuk mengajar dan mengobservasi sekolah sekaligus praktek mengajar yang akan di bimbing langsung oleh guru disana sekaligus dosen pembimbing dari segi akademik. Sekolah yang akan di masuki oleh mahasiswa PLP di antara nya tingkat SMA, SMK, MA, SMP dan SD sesuai dengan kouta jurusan mahasiswa yang terdaftar”. Jelas Drs. Anang Wahid.

Daftar sekolah yang akan di masuki oleh mahasiswa PLP di antara nya ;

  1. SMAN 1 Palu
  2. SMAN 2 Palu
  3. SMAN 3 Palu
  4. SMAN 4 Palu
  5. SMAN 5 Palu
  6. SMAN 6 Palu
  7. SMAN 7 Palu
  8. SMAN 8 Palu
  9. SMAN 9 Palu
  10. SMKN 5 Palu
  11. SMKN 3 Palu
  12. SMK Muhammadiyah Palu
  13. SMAN Model Terpadu Madani Palu
  14. SMA Lab.School Palu
  15. SMA Karuna Dipa Palu
  16. SMA Katolik Palu
  17. SMA BK Palu
  18. MAN 2 Model Terpadu Palu
  19. MAN 1 Palu
  20. SDN Tondo
  21. SMPN Model Terpadu Madani
  22. SMPN 1 Palu
  23. SMPN 2 Palu
  24. SMPN 3 Palu
  25. SMPN 4 Palu
  26. SMPN 5 Palu
  27. SMPN 6 Palu
  28. SMPN 7 Palu
  29. SMPN 8 Palu
  30. SMPN 9 Palu
  31. SMPN 10 Palu
  32. SMPN 11 Palu
  33. SMPN 12 Palu
  34. SMPN 13 Palu
  35. SMPN 14 Palu
  36. SMPN 17 Palu
  37. SMPN 18 Palu
  38. SMPN 19 Palu
  39. SMP Lab. School

Prosedurnya, sebelum para mahasiswa turun praktek ke sekolah, Mahasiswa PLP pada semester sebelumnya telah di ajari mengenai micro teaching secara teori kemudian mempraktekan hal tersebut dalam praktek PLP di sekolah – sekolah. Sebelum praktek langsung di sekolah, mahasiswa PLP telah melakukan observasi selama seminggu seperti mengenal keadaan sekolah, melihat bentuk program dan perangkat pembelajaran serta mengamati guru melaksanakan kegiatan pembelajaran.

Setelah melakukan observasi, mahasiswa PLP kemudian menyusun perangkat pembelajaran seperti RPP, bahan ajar, instrument penilaian dan media pembelajaran.  Jika prosedur telah di jalankan semuanya, mahasiswa PLP dapat melakukan proses pembelajaran kepada siswa untuk melatih profesionalisme mereka sebagai calon guru.

Usai pemaparan, acara kemudian di lanjutkan dengan tanya jawab antara perwakilan sekolah mitra dengan tim panitia PLP FKIP Universitas Tadulako. AA

Sosialisasi Beasiswa Internasional Office Untad Hadirkan Alumni Dikti, LPDP dan Australia Awards

$
0
0

Mendapatkan kesempatan belajar di luar negeri melalui beasiswa merupakan salah satu keinginan setiap mahasiswa tak terkecuali Mahasiswa Universitas Tadulako. Pengalaman belajar di luar negara Indonesia, bertemu mahasiswa lainnya dari berbagai negara serta pembiayaan yang tidak di bebankan kepada penerima beasiswa menjadi salah satu alasan mengapa beasiswa luar negeri masih menjadi primadona di Indonesia.

Melihat tinggi nya animo mahasiswa untuk memperoleh beasiswa short course, S2 dan S3 diluar negeri, International Office Untad menggelar Sosialisasi Beasiswa dan Edukasi Budaya “ Socialization Of Scholarship, Introduction Of Education and Culture Of Japan, Thailand and Philippines ” pada Sabtu (10/02) Pagi bertempat di Theater Room Universitas Tadulako.

Dalam sambutannya, Prof. Ir Marsetyo, M.Sc.Ag., Ph.D selaku Kepala iO Untad menuturkan apresiasi atas terselenggaranya sosialisasi beasiswa sekaligus perkenalan budaya Mahasiswa Pertukaran asal Thailand dan Filipina.

“ Saya sangat mengapresiasi semangat para peserta sosialisasi beasiswa yang tetap hadir meskipun di hari libur seperti ini. Hal tersebut menandakan bahwa Mahasiswa sekalian antusias untuk memperoleh informasi mengenai beasiswa khususnya beasiswa keluar negeri. Acara ini sekaligus menjadi acara silaturahmi antara mahasiswa Palu dengan mahasiswa pertukaran asal Thailand dan Filipina karena minggu depan mereka akan kembali dengan negara nya. Saat ini kita berada di era global yang penuh persaingan, sehingga jika kita tidak memiliki kawan international maka akan sulit untuk membangun koneksi yang lebih luas. Dengan hadir nya ketiga speakers saat ini di harapkan dapat membuka wawasan anda khusus nya informasi beasiswa tentang Dikti, LPDP dan Australia Awards.” Ujar Prof. Marsetyo.

Pada kesempatan tersebut, International Office Untad menghadirkan tiga pemateri yang telah mendapatkan beasiswa luar negeri di antara nya ;

– Pasjan Satrimafitrah Ph.D, penerima Beasiswa Dikti & Alumni University of Miyazaki, Jepang

– Muh. Reza Rizqi P. Sangadji ST M.Sc, Penerima Beasiswa LPDP & Alumni University of Brimingham – S2 Urban & Regional Planning UK

– Moch Arief Bachtiar S.Sos, Penerima Beasiswa Short Course Australia Awards 2017 sekaligus ASEAN Youth Ambassador of Indonesia 2017 Central Sulawesi Province.

Pada sesi pertama, Pak Pasjan memaparkan tentang beasiswa LN Dikti yang di dapatkan nya serta cara untuk mendapatkan kesempatan berkuliah di Jepang.

“ Untuk bisa mendapatkan beasiswa ke Jepang ada beberapa jalur yang bisa anda semua coba seperti beasiswa Pemerintah Jepang MEXT, JASSO, LPDP, LN DIKTI, ROTARY YONEYAMA MEMORIAL FOUNDATION dan KOHNAN ASIA. Jika anda tertarik mencoba beasiswa MEXT misalnya, semua tahapan seleksi di fasilitasi oleh kedutaan besar Jepang yang ada di Indonesia. Kemudian anda akan melewati seleksi berkas dan wawancara di kantor kedutaan Jepang. Beasiswa ini cukup kompetitif karena mencakup pendaftar se Nusantara. Kalau saya pribadi mendapatkan sekolah di Jepang melalui beasiswa LN DIKTI yang khusus untuk Dosen PTN, PTS dan Yayasan. Saat ini beasiswa Dikti memberikan tunjangan tambahan jika anda membawa keluarga seperti istri dan anak anak anda sembari kuliah.” Jelas Pak Pasjan.

Beliau juga turut berbagi pengalaman nya selama di Jepang yang pernah berpartisipasi memperkenalkan budaya Indonesia di Miyazaki International Festival dan ikut serta menjadi guru sukarelawan untuk mempromosikan kehidupan Indonesia kepada anak anak sekolah dasar di Jepang.

Pada sesi kedua, Muh Reza Rizqi P. Sangadji menuturkan  mengenai proses nya memperoleh S2 di Inggris melalui beasiswa LPDP.

“ Sebenarnya mudah saja untuk memperoleh beasiswa ini jika kita telah memenuhi syarat syarat yang mereka berikan.  Saya sarankan mulai dari sekarang anda harus meningkatkan kompetensi bahasa inggris anda melalui test TOEFL untuk dalam negeri dan IELST untuk luar negeri. Hal yang paling penting adalah bagaimana anda dapat meyakinkan tim LPDP untuk memilih anda melalui aksi aksi sosial yang pernah anda buat atau misi anda usai menerima dan lulus dari beasiswa LPDP. Mereka tidak terlalu berpatok pada IPK anda yang tinggi atau kemampuan berbahasa inggris semata, melainkan tujuan dan keinginan anda membangun negeri usai mendapatkan beasiswa ini.” Ujar Reza Rizki.

Reza pun menambahkan ketika dia ingin mendapatkan beasiswa LPDP, ia pun melengkapi semua usaha nya dengan berdoa serta meminta restu kedua orang tuanya agar impiannya melanjutkan studi di luar negeri dapat terwujud. Usaha nya pun berbuah manis dengan menyelesaikan pendidikan masternya di bidang Urban and Regional Planning di Inggris pada tahun 2017.

Di kesempatan yang sama, Moh Arief Bachtiar S.Sos menjelaskan proses terpilihnya sebagai Duta Muda ASEAN 2017 Provinsi Sulawesi Tengah dari Kementerian Luar Negeri Indonesia sekaligus menerima Beasiswa Studi Singkat Australia Award di Cairns, Port Douglas, Gold Coast Queensland yang juga sempat mengunjungi Kota Sydney, Australia.

“ Terpilih di kedua program tersebut bukanlah hal yang saya rencanakan jauh jauh hari. Saya hanya terus belajar dan tetap menambah kapasitas saya meskipun telah lulus dari bangku kuliah. Untuk bisa lolos di Program Pemilihan Duta Muda ASEAN saja, saya harus bersaing dengan 700 lebih pendaftar se Indonesia sehingga bisa masuk top 50 mewakili Sulawesi Tengah untuk menjadi bagian dari ASEAN Youth Ambassador of Indonesia 2017 dengan masa bakti hingga 10 tahun kedepan. Sedangkan untuk bisa lolos beasiswa Short Course Australia Awards, saya terpilih bersama 29 awardee lainnya dari 913 pendaftar se Indonesia timur. Yang saya lakukan adalah terus belajar berbahasa inggris dan aktif membuat program sosial yang bersentuhan langsung dengan kehidupan masyarakat atau kebijakan pemerintah. Inti nya adalah kita harus terus belajar hal baru setiap waktu karena kesempatan hanya akan datang kepada orang yang telah mempersiapkan diri.” Jelas Arief.

Arief pun turut membagikan ilmu yang di dapatkan nya selama ini sekaligus pelajaran yang ia dapatkan selama berada di Australia seperti cara membangun bisnis Lingkungan dan Pariwisata, menjadi seorang Travel Blogger dan Tour Guide.

Usai ketiga speakers memaparkan informasi beasiswa dan pengalamannya, acara kemudian di lanjutkan dengan edukasi pengenalan budaya oleh mahasiswa pertukaran asal Filipina dan Thailand.

Rogen Jhon O. Naval, Rochael B. Parcon dan Quennie D. Millor mempresentasikan  budaya dan profil Negara Filipina sekaligus mempertujukan pakaian khas Filipina yang telah mereka kenakan.

Sedangkan Achiraya Sawamiphak dan Saruta Theplamluek asal Thailand memperkenalkan Universitas asal mereka Phetchaburi Rajabhat University dan mengajarkan peserta sosialisasi huruf huruf percakapan dalam bahasa Thai.

Di akhir acara, Gabriela Moniz Da Silva selaku Mahasiswa Internasional Untad asal Timor Leste menjelaskan pengalamannya mewakili Universitas Tadulako di International Summer Camp Thailand yang partisipan nya berasal lebih dari 60 negara. Gabriel mengatakan bahwa saat mengikuti Summer Camp ini banyak mahasiswa asli Untad yang enggan mengikuti camp ini karena keterbatasan dalam berbahasa inggris. Ia mendorong mahasiswa Universitas se Kota Palu yang hadir untuk mengikuti Summer Camp ini tahun depan.

“ Sedangkan saya saja yang bukan asli Indonesia, sangat bangga ketika memperkenalkan diri sebagai Mahasiswa asal Universitas Tadulako di sana. Kalian sebagai putra/i asli Sulawesi Tengah harus berani untuk mengikuti program ini karena begitu banyak manfaat di dalam nya. Saya berharap tahun depan, ketika acara sosialisasi ini di gelar kembali, saya ingin salah satu peserta yang ada disini menggantikan posisi saya untuk berbagi pengalaman nya di Summer Camp tahun depan.”  Tantang Gabriel kepada Peserta Sosialisasi.

Acara yang di hadiri lebih dari 400 peserta tak hanya datang dari Universitas Tadulako saja melainkan perwakilan dari kampus yang ada di Kota Palu seperti Universitas Muhammadiyah Palu, Universitas Alkhairat, IAIN Palu dan STIE Panca Bhakti Palu. Kemudian acara di lanjutkan dengan sesi tanya jawab dan di tutup dengan Foto Bersama. AA

 

Mahasiswa Pertukaran Asal Filipina Dan Thailand Berbagi Kesannya Selama Di Untad & Kota Palu

$
0
0

Untuk kesekian kalinya, Universitas Tadulako kembali dikunjungi Mahasiswa Pertukaran International yang kali ini berasal dari Filipina dan Thailand setelah berada di Kota Palu selama sebulan. Pengalaman menarik selama di Untad dan Kota Palu turut menjadi pengalaman mereka untuk pertama kalinya mengunjungi Indonesia. Beberapa waktu yang lalu, untad.ac.id berkesempatan untuk mewawancarai mereka di Lantai II International Office Universitas Tadulako.

Mahasiswa Pertukaran asal Filipina dan Thailand di antara nya ;

Filipina

  • Rochael B. Parcon_ Jurusan Music, Arts Physical Education & Health – University of San Tose-Recoletos
  • Quennie D. Millor_ Jurusan Music, Arts Physical Education & Health – University of San Tose-Recoletos
  • Rogel John O. Naval_Jurusan Matematika – Ateneo de Naga University

Thailand  

  • Saruta Theplamluek_ Jurusan Bahasa Inggris – Phetchaburi Rajabhat University
  • Achiraya Sawamiphak_ Jurusan Bahasa Inggris – Phetchaburi Rajabhat University

 

  1. Bisa ceritakan bagaimana kalian bisa berada di Kota Palu khususnya di Universitas Tadulako?
  • Filipina ; Kami bertiga berasal dari Universitas yang berbeda, kami berdua (Rachael & Quennie) dari University of San Tose-Recdetos sedangkan Rogel berasal dari Ateneo de Naga University, Filipina. Pertama tama, dosen kami mengumumkan bahwa akan ada pertukaran mahasiswa ke Indonesia, bila berminat mahasiswa di perbolehkan mendaftar kemudian akan di seleksi berkas untuk tahap interview. Lalu secara online, pihak Universitas Tadulako melalui Prof. Marsetyo mewawancarai kami kemudian setelah benar-benar di terima kami di kirimkan LoA (Letter of Acceptance). Setelah terpilih kami mempersiapkan passport dan tiket untuk berangkat ke Indonesia. Persiapan tersebut memakan total waktu sekitar 2 bulan. Cukup banyak yang mendaftar saat itu, tapi hanya 7 mahasiswa/i saja yang terpilih dan di sebar di beberapa provinsi di Indonesia dan kami bertiga terpilih untuk ke Kota Palu & Universitas Tadulako.
  • Thailand ; Cukup sama dengan teman teman asal Filipina, kami mendapatkan informasi dari Dosen kami dan tertarik untuk menjadi bagian dari program pertukaran ini. Kami belajar mempermantap bahasa inggris kami karena ini adalah pertama kalinya kami berkunjung ke Indonesia khususnya Kota Palu.

 

  1. Apa kesan kalian saat sampai dan tinggal di Kota Palu?
  • Filipina : Kota Palu sangat menarik karena alam nya khususnya gunung yang menjulang tinggi dan laut yang dekat dengan pusat kota. Indah dan menyenangkan. Cukup berbeda dengan tempat kami berasal yang banyak di kelilingi gedung saja. Sepertinya ini adalah kota pertama yang kami kunjungi dengan adanya gunung dan pantai di tengah. Bagus sekali. Beberapa hal cukup sama dengan kondisi yang ada di Filipina seperti mini market di mana mana dan hal menarik lainnya adalah posisi mengendarai mobil orang-orang indonesia yang berada di sebelah kanan karena di Filipina tempat duduk driver nya berada di sebelah kiri. Yang kami perhatikan juga kota ini kurang transportasi publik dan setiap orang memiliki kendaraan nya sendiri. Di Filipina kami lebih banyak menggunakan transportasi publik karena lebih murah di bandingkan memakai kendaraan sendiri.
  • Thailand ; Saat kami berkesempatan mengajar bahasa inggris di Lab School misalnya, murid murid nya sangat antusias dan sangat bersemangat untuk menjawab setiap pertanyaan. Saat kami ke ruangan mereka juga terlihat sangat senang untuk berbincang dengan kami. Jika kembali ke Thailand, kami akan memberitahukan kepada murid murid di sana agar tetap semangat dan antusias saat belajar seperti pelajar-pelajar yang ada di Palu. Mereka juga sangat bagus saat belajar bahasa inggris dan tidak malu malu untuk bertanya. Selain itu orang orang di sini sangat ramah dan baik. Saya juga sangat senang di sini karena saya (Saruta) sangat senang dengan pemandangan gunung, pantai dan kota Palu. Saya juga (Achiraya) menyukai pantai di Tanjung Karang karena air nya yang jernih. Untuk makanan nya, kami orang Thailand juga menyukai makanan pedas, tapi saat mencoba makanan disini ternyata lebih pedas dari yang kami pikirkan sebelumnya.

 

  1. Bagaimana kesan kalian dengan Universitas Tadulako?
  • Filipina : Universitas ini benar benar luas! Rasanya kami membutuhkan waktu lebih dari 5 menit untuk pergi dari satu tempat ke tempat lain di kampus ini. Kami cukup kaget dengan luas kampus ini saat Prof Marsetyo menjelaskan nama nama fakultas yang jarak nya ada yang berdekatan dan ada yang benar benar jauh. Sepertinya Mall bisa di bangun di kampus ini karena luasnya. Kami juga cukup kaget karena mahasiswa di sini banyak menggunakan motor kemanapun. Di Filipina kami lebih banyak berjalan kaki saat di kampus maupun saat berpergian.
  • Thailand ; Kampus ini sangat besar! Saat itu kami di ajak melihat lihat dan berkeliling kampus, rasa nya seperti di bawa tur perjalanan di tengah hutan (hutan in a good way) yang luas. Saya senang berada di Untad. Untuk cuacanya tidak begitu panas tapi kadang juga terasa lebih panas di waktu waktu tertentu. Di Thailand kami memiliki 3 musim seperti musim hujan, panas dan dingin (tidak bersalju, hanya suhu yang dingin).

 

 

  1. Apa hal yang mengejutkan kalian selama tinggal di sini?

Filipina : Makanan disini terasa begitu pedas. Kami sempat mencoba nasi kuning, somai, dan soto. Untuk orang orang nya disini sangat mudah menolong kami meskipun ada beberapa orang yang tidak bisa berbahasa inggris. Kami sempat pergi ke sebuah toko dan ketika kami bertanya harga atau mencari sesuatu, mereka terlihat bingung dan berusaha mencari seseorang yang bisa berbahasa inggris. Terkadang mereka hanya bisa memberikan kami senyuman dan bahasa tubuh tertentu agar kami bisa mengerti apa yang ingin dia katakan. Tapi bagi saya (Rachael) makanan di Palu pedas nya masih aman aman saja karena saya pun menyukai makanan pedas.

Thailand : Orang orang disini kebanyakan sangat kencang saat mengendarai motor tapi mereka terlihat santai dan baik baik saja. Di Thailand cukup banyak kecelakaan motor terjadi jika mereka berusaha untuk melaju saat mengendarai motor. Kami lebih banyak menggunakan transportasi umum saat berkunjung kemanapun ketimbang menggunakan kendaraan pribadi.

 

  1. Jika bisa datang ke Indonesia lagi kalian ingin kemana?
  • Filipina : Bali! Pulau ini termasuk salah satu destinasi favorit yang cukup terkenal di Filipina jadi kami ingin sekali bisa kesana suatu hari.
  • Thailand ; Sepertinya Pulau Bali dan juga Jakarta. Saya lihat di gambar Jakarta begitu gemerlap jadi sepertinya kami tertarik untuk berkunjung ke Jakarta nantinya. AA

Fakultas Kedokteran Untad Launching Riset Center Hasil Kolaborasi Dengan Deakin University Australia

$
0
0

Setelah melalui proses panjang, Fakultas Kedokteran Universitas Tadulako kini telah meresmikan Pusat Penelitian –Center For Research on Health, Wellness and Sustainability Faculty of Medicine- yang merupakan hasil kerjasama dengan School Of Humanities and Social Sciences Deakin University Australia pada kamis (22/02) pagi bertempat di Pusat Penelitian Fakultas Kedokteran Untad.

Dalam sambutannya, Dekan Fakultas Kedokteran yang di wakili Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan, dr. Muh. Ardi Munir, Sp.OT, Fics, MH menuturkan apresiasinya bahwa Fakultas Kedokteran saat ini telah memiliki Pusat Penelitian sendiri.

“Saya sangat berterima kasih kepada Prof. Basir  yang telah memberikan dukungan yang luar biasa sehingga Fakultas Kedokteran kini telah memiliki Pusat Penelitian yang awalnya kami masih bermimpi untuk memiliki Riset Centre ini mengingat Fakultas Kedokteran yang masih baru dengan akademisi yang masih baru pula. Kami terus berharap dukungan kepada segenap pihak yang hadir pada hari ini untuk mengembangkan Pusat Penelitian ini kedepannya. Kami juga mengucapkan selamat datang kepada Prof. Ismet dan Prof. Rebecca asal Deakin University Australia yang telah menyempatkan hadir Untad untuk mensupport berdirinya Centre of Research ini.” Ujar dr. Ardi Munir.

Beliau juga menambahkan bahwa dengan ada nya Centre of Research ini diharapkan dapat menambah nilai Fakultas Kedokteran di bidang penelitian sebagai salah satu penilaian akreditasi kedepannya.

Di kesempatan kedua, Prof. Dr. Ismet Fanany asal Deakin University Australia mengungkapkan rasa senangnya karena dapat mengunjungi Universitas Tadulako untuk kesekian kali.

“ Kami sebenarnya sudah cukup intens ke Universitas Tadulako sehingga kami selalu bersemangat untuk berkunjung kesini. Mungkin ada yang bertanya mengapa Fakultas Kedokteran Untad bekerjasama dengan School Humanities and Social Sciences yang terkait dengan kemanusiaan dan sosial. Hal ini karena masalah kesehatan masyarakat tidak luput dari masalah kemanusiaan dan sosial. Meskipun tidak bersifat klinis, Masalah kemanusian dan sosial memiliki peran yang cukup besar dalam mempengaruhi kesehatan masyarakat dari sisi individu, perilaku dan kebiasaan masyarakat dalam menjaga kesehatannya. Saat ini tidak sedikit orang yang sehat secara klinis tapi disisi lain dia tetap merasa tidak enak badan ketika beraktivitas. Sehingga orang menjadi sakit tidak selama nya berasal dari bakteri dan virus melainkan banyak faktor yang terjadi di tengah masyarakat dalam bersosialisasi.” Jelas Prof. Ismet

Pada kesempatan yang sama, Prof. Dr. Ir. Muhammad Basir SE MS selaku Rektor Untad memaparkan proses terbentuknya Pusat Penelitian di Fakultas Kedokteran Untad.

“ Momentum di launching nya Pusat Penelitian Fakultas Kedokteran membutuhkan proses yang cukup panjang bahkan kami sempat mengunjungi Deakin University sebanyak 2 kali khusus untuk  Pusat Penelitian ini. Kehadiran kedua Professor asal Deakin University Australia tentu tak hanya ikut meresmikan Riset Center ini saja melainkan juga untuk meningkatkan SDM orang orang yang terlibat didalamnya. Oleh karena itu, kami berharap para dokter semakin bersemangat dengan adanya riset center ini dalam melakukan penelitian. Besok juga akan ada ilmu yang akan di share dalam workshop mengenai publikasi internasional dan metode penelitian dari pakar asal Deakin University.” Jelas Prof. Basir.

Beliau juga menambahkan mengenai pentingnya peran Centre of Research untuk Akademisi Untad dalam menghasilkan penelitian-penelitian berkualitas.

“ Disejumlah terbitan khususnya dikalangan Guru Besar,  dari 4000 orang terdapat 2500 yang belum memiliki publikasi internasional. Perlu untuk di ketahui bahwa artikel – artikel yang didalam nya terdapat lebih dari satu keilmuan seperti sosial, kesehatan, psikologi dan pertanian misalnya akan berpeluang lebih besar untuk terbit secara Internasional ketimbang artikel yang hanya berdasarkan dengan satu keilmuan saja. Sehingga di harapakan Riset Center ini dapat menjadi jawaban atas keinginan para akademisi Untad untuk meloloskan artikelnya ke tahap internasional. Meskipun dari segi fasilitas kita masih tertinggal ketimbang Amerika, Jepang dan Australia, tapi kita kaya akan informasi di bidang sosio cultural. Contohnya saat Jepang ingin mengetahui kondisi wilayah ber mercuri, mereka membutuhkan kondisi suatu wilayah yang terkandung mercuri dan Kota Palu menjadi wilayah penelitiannya karena sesuai dengan materi penelitian yang mereka inginkan. Mereka memiliki alat penelitian yang lengkap tapi tidak memiliki wilayah penelitian yang sesuai. Pada momen itulah akademisi Untad masuk dari sisi sosial, psikologis dan dampak mercurinya.” Tambah Prof. Basir

Di akhir acara peresmian, kegiatan kemudian dilanjutkan dengan penandatanganan kerjasama antara Universitas Tadulako dan Deakin University serta pemasangan Jaket Penelitian secara simbolis oleh Rektor Untad, Professor asal Australia dan beberapa akademisi Untad. Setelah itu, acara di lanjutkan dengan pengguntingan pita dan tour ruangan Riset Center Fakultas Kedokteran.

Acara peresmian turut dihadiri Para Wakil Rektor Untad, Para Dekan, Direktur RS Pendidikan dan jejaring Fakultas Kedokteran serta Kadis Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah.

Acara peresmian kemudian di lanjutkan dengan seminar dan workshop hingga Jumat (23/02) dengan Narasumber di antara nya ;

  • Dr. Ismet Fanany asal Deakin University Australia dengan Materi Social and Cultural Influences in Community Medicine and Health Discussion serta Writing For International Publication.
  • Rebecca Fanany, Ph.D asal Deakin University Australia dengan Materi Social Sciences Research in Community Health Discussion dan Research Methods in the Social and Cultural Study of Health. AA

Website Resmi Pemilihan Rektor Universitas Tadulako

Kuliah Umum Fakultas Ekonomi Untad Hadirkan Dirjen PDT Asal Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal & Transmigrasi

$
0
0

Bertempat di Media Center lantai II Untad, acara Kuliah Umum Fakultas Ekonomi yang bekerja sama dengan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal & Transmigrasi RI di gelar pada Senin (5/03) Pagi dengan mengangkat tema “Pemanfaatan Ekonomi Digital Dalam Rangka Mendukung Pembangunan Desa dan Daerah Tertinggal”.

Dalam sambutannya, Rektor Universitas Tadulako yang di wakili Wakil Rektor bidang Kemahasiswaan Untad, Prof. Dr. Sutarman Yodo SH MH memaparkan rasa antusias nya kepada Fakultas Ekonomi yang telah melaksanakan kuliah umum serta mengundang Drs. Samsul Widodo, MA selaku Dirjen PDT (Pembangunan Daerah Tertinggal) sebagai narasumber asal Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal & Transmigrasi RI.

“ Pemanfaatan ekonomi digital dalam rangka mendukung pembangunan daerah tertinggal adalah hal yang sangat penting untuk dilakukan saat ini. Dilingkungan perguruan tinggi, ada kurikulum berbasis kerangka kualifikasi nasional yang salah satu syaratnya adalah merujuk dari kondisi real yang ada di tengah masyarakat. Kurikulum tersebut diharapkan mampu menjawab tantangan yang ada. Materi yang akan di bahas hari ini adalah sangat bermanfaat sehingga patut untuk kita simak dengan baik. Hal lain yang juga penting dalam membangun daerah tertinggal terkait program pemerintah adalah soal pengucuran dana desa. Saya berharap ilmu yang dimiliki oleh narasumber kita hari ini dapat dimanfaatkan oleh Universitas Tadulako dalam membantu pemerintah membangun daerah dan desa tertinggal kedepannya.” Jelas Prof. Sutarman.

Pada kesempatan yang sama, Drs. Samsul Widodo, MA selaku narasumber banyak memaparkan mengenai Ruang Lingkup Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal & Transmigrasi sekaligus potensi pemanfaatan Ekonomi Digital di Desa dan Daerah Tertinggal di Indonesia.

“ Kementerian Desa & PDTT yang baru berdiri terdiri atas rumpun desa, rumpun daerah tertinggal dan rumpun transmigrasi. Rumpun desa menangani 74.910 desa yang mendapat anggaran 60 triliun setiap tahunnya. Kemungkinan tahun depan berkisar 80 – 120 Triliun rupiah. Jadi satu desa berkisar 1.4 Milyar. Saat ini banyak kepala desa yang berstatus sarjana. Fakultas Ekonomi tentu banyak di ajari mengenai Pembangunan Kawasan dsb. Jika kita berbicara tentang pembangunan desa, salah satu contoh kasusnya ada di Data di Bapenas yang mengungkapkan bahwa desa yang ada di Indonesia masih membutuhkan sekita 5 juta MCK yang saat ini masih berada di kisaran 82.000 MCK. Hal ini terlihat sepele, tapi sangat mempengaruhi kesehatan masyarakat di daerah tertinggal. Kalau di lihat dari hal ini, pilihan masyarakat kita masih cenderung tradisional konservatif seperti pembangunan jalan, air bersih dan MCK yang sebenarnya desa juga membutuhkan hal yang bersifat progresif seperti perpustakaan desa, pengembangan pasar desa yang cenderung masih sedikit, ekonomi kreatif/produktif dsb.” Jelas Drs. Samsul Widodo MA.

“Saat ini, perekonomian global berubah dengan pesat, ada satu revolusi ekonomi yang harus cepat kita sadari bersama. Dalam pemanfaatan ekonomi digital ada salah satu desa wisata di daerah Jogjakarta yang menerapkan e-ticketing dalam pemanfaatan lokasi wisata. Semenjak di kelola secara digital, proses ekonomi pariwisata desa tersebut menjadi semakin professional, transparansi dan modern. Selain itu, semua pihak terkait menjadi lebih tertib administrasi dan efisien waktu. Hal tersebut kemudian berdampak kepada perputaran ekonomi yang ada di desa wisata tersebut.” lanjut Drs. Samsul Widodo, MA.

Beliau juga turut memaparkan mengenai 4 aspek utama Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi dalam pemerataan pembangunan meliputi pembangunan ekonomi dan produktivitas, pengentasan kemiskinan dan kebijakan afirmatif, menekan ketimpangan antar wilayah serta stabilitas politik dan keamanan, keadilan hukum serta kemajuan budaya.

Ruang lingkup Kementerian Desa dan PDTT mencakup 74.910 desa yang 936 diantaranya merupakan kawasan pedesaan, 67 kabupaten yang memiliki pulau kecil dan terluar, 75 Kabupaten rawan bencana, 122 daerah tertinggal, 58 kabupaten rawan pangan, 619 kawasan transmigrasi, 187 lokasi prioritas (kecamatan terluar di 41 kabupaten kota perbatasan antar Negara) serta 58 Kabupaten rawan konflik.

Acara yang turut di hadiri Dekan Fakultas Ekonomi, Perwakilan pemerintah dari Kota Palu, Kabupaten Sigi dan Kabupaten Donggala serta Mahasiswa Fakultas Ekonomi di lanjutkan dengan diskusi dan tanya jawab antara narasumber dan peserta kuliah umum. AA

 

Kuliah Umum Ilmu Komunikasi Untad Kaji Tren Perkembangan Riset Komunikasi Kontemporer

$
0
0

Menghadapi tantangan dalam perkembangan Ilmu Komunikasi yang kian hari semakin kompleks, terutama dalam kajian mengenai riset, maka Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Tadulako menggelar Kuliah Umum yang bertema “ Tradisi Riset dan Orientasi Pengembangan Pendidikan Ilmu Komunikasi” bertempat di Theather Room Untad, Selasa (6/3). Dr Mahpuddin, S.S, M.Si selaku ketua pelaksana sekaligus moderator menjelaskan bahwa perkembangan riset ilmu komunikasi saat ini sudah semakin maju, maka perlu dilakukan kajian agar semakin menambah wawasan dosen maupun mahasiswa terkait tema tersebut.

Kuliah umum yang dibuka oleh dekan FISIP, Dr. Muhammad Nur Ali, M.Si ini menghadirkan salah satu pakar dibidang riset komunikasi yaitu Dr Atwar Bajari, M.Si yang juga merupakan ketua program Doktoral Ilmu Komunikasi dari Universitas Padjajaran. Dalam pemaparannya Dr Atwar Bajari menjelaskan bahwa saat ini penelitian komunikasi termasuk dalam salah satu Rencana Induk Riset Nasional yaitu Riset Strategis Nasional yang menjadi dasar untuk pengambilan kebijakan nasional. Hal ini menunjukkan bahwa pemerintah sudah tidak bisa mengabaikan riset komunikasi dan menjadikannya hanya sekedar sebagai Support System untuk riset lainnya.

“ Kita tidak boleh lagi mengganggap remeh riset komunikasi, Riset tentang media sosial misalnya, tidak bisa lagi dibilang sebagai riset yang tidak penting karena hal  ini menyangkut tentang keamanan dan ketahanan negara, misalnya tentang penyebaran hoax, hate speech dan sebagainya” terang Dr Atwar Bajari.

Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa saat ini riset komunikasi telah mengalami pergeseran tren, misalnya dari riset komunikasi tentang teori pengaruh menjadi riset yang lebih interaktif. Tema-tema riset komunikasi tidak lagi hanya seputar pengaruh media kepada khalayak tetapi juga bagaimana khalayak menggunakan media tersebut. Riset komunikasi saat ini juga cenderung menggunakan Thick Description atau Deskripsi mendalam ketimbang menggunakan rumus-rumus statistik.

Kuliah umum yang dihadiri oleh dosen dan mahasiswa FISIP ini diakhiri dengan sesi Tanya jawab serta pemberian door prize berupa buku dari pemateri kepada peserta yang memberikan pertanyaan terbaik. (Riska-Humas Untad)


Universitas Tadulako Sosialisasikan Tata Cara Pemilihan Rektor Untad Periode 2019 – 2023

$
0
0

Menjelang pemilihan Rektor Baru Untad berdasarkan Permenristekdikti Nomor 19 Tahun 2017 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Pemimpin Perguruan Tinggi, Universitas Tadulako secara resmi mensosialisasikan Tata Cara Pemilihan Rektor Periode 2019-2023 pada Rabu (07/03) Pagi bertempat di Lantai II Media Center Untad.

Dalam sambutannya, Prof. Dr. Ir. Muh Basir Cyio SE MS selaku Rektor Universitas Tadulako menyambut baik pemilihan Rektor periode 2019-2023 dan berharap dalam proses nya kedepan akan berlangsung damai dan lancar.

“ Hari ini kita telah masuk dalam tahap sosialisasi tata cara Pemilihan Rektor yang diharapkan akan berjalan dengan lancar hingga sampai pada tahapan pelantikan Rektor Baru oleh Kemenristekdikti nantinya. Menjadi penting dalam pemilihan rektor kedepan, prosesnya didasari dengan nilai nilai kekeluargaan sehingga pemilihan Rektor kali ini lebih kepada seni dalam berdemokrasi yang sehat dan bukan untuk menumbuhkan benih permusuhan. Meskipun nantinya para calon Rektor yang mendaftar memiliki kualitas yang sangat baik, posisi sebagai Rektor Untad nantinya hanya akan di duduki oleh satu orang saja.  Oleh karenanya, tidak perlu hubungan kekeluargaan dan pertemanan yang telah terjalin sekian lama menjadi terganggu hanya karena suasana politik yang ada di kampus nantinya.” Jelas Prof. Basir.

Pada kesempatan yang sama, Prof. Sutarman selaku Ketua Panitia Pemilihan Rektor Untad Periode 2019 – 2023 memperkenalkan keseluruhan tim Pemilihan Rektor Untad di antara nya ;

  • Ketua
    • Dr. Sutarman Yodo, SH., MH.
  • Sekretaris
    • Amiruddin Kade, M.Si.
  • Anggota
    • Hasbullah, M.Si.
  • Anggota
    • Syaiful Bahri, M.Si.
  • Anggota
    • H. Muhtar Lufti, SE., M.Si.
  • Anggota
    • Selfi Mozen
  • Anggota
    • Uswah Hasanah, M.Agr.Sc., Ph.D.
  • Anggota
    • H. Sukran
  • Anggota
    • Amir Makmur, S.Kom., MMSI

Usai memperkenalkan keseluruhan tim pemilihan Rektor Untad 2019-2023, Dr. Amiruddin Kade, M.Si selaku Sekretaris Panitia kemudian memaparkan persyaratan untuk kandidat yang ingin mendaftar sebagai Rektor Universitas Tadulako lima tahun mendatang.

“ Syarat untuk menjadi Rektor Universitas Tadulako Periode 2019 – 2023 di antaranya ;

  1. Pegawai Negeri Sipil yang memiliki pengalaman jabatan sebagai Dosen dengan jenjang akademik paling rendah lektor kepala;
  2. Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
  3. Berusia paling tinggi 60 (enam puluh) tahun pada saat berakhirnya masa jabatan Rektor yang sedang menjabat;
  4. Memiliki pengalaman manajerial:
  • Paling rendah sebagai ketua jurusan atau sebutan lain yang setara, atau ketua lembaga paling singkat 2 (dua) tahun di perguruan tinggi negeri; atau
  • Paling rendah sebagai pimpinan tinggi pratama/pejabat eselon II.a di lingkungan instansi pemerintah.
  1. Bersedia dicalonkan menjadi Rektor.
  2. Sehat jasmani dan rohani;
  3. Bebas narkotika, prekursor, dan zat adiktif lainnya;
  4. Setiap unsur penilaian prestasi kerja pegawai paling rendah bernilai baik dalam 2 (dua) tahun terakhir;
  5. Tidak sedang menjalani tugas belajar atau izin belajar  lebih dari 6 (enam) bulan yang meninggalkan tugas tridharma perguruan tinggi;
  6. Tidak sedang menjalani hukuman disiplin tingkat sedang atau berat;
  7. Tidak pernah dipidana penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum tetap;
  8. Berpendidikan doktor (S3) yang diperoleh dari perguruan tinggi dalam dan luar negeri yang diakui  oleh  kementerian;
  9. Tidak pernah melakukan plagiat sebagaimana diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan; dan
  10. Telah membuat dan menyerahkan laporan harta kekayaan Pejabat Negara ke Komisi Pemberantasan Korupsi.

Adapun proses tahapan Pengangkatan Rektor di awali dengan Penjaringan Bakal Calon Rektor yang kemudian dilanjutkan dengan Penyaringan Calon Rektor kembali setelah itu dilanjutkan dengan proses Pemilihan Calon Rektor hingga pada Penetapan dan Pelantikan Rektor terpilih.” Jelas Dr. Amiruddin Kade dalam materinya.

Beliau turut menambahkan proses penjaringan Bakal Calon Rektor diantaranya sebagai berikut ;

  1. Panitia mensosialisasikan secara terbuka tahapan pelaksanaan dan persyaratan calon  Rektor.
  2. Panitia mengumumkan penjaringan bakal calon Rektor;
  3. Panitia menyampaikan secara tertulis formulir pernyataan kesediaan bakal calon Rektor kepada yang memenuhi syarat
  4. Dosen yang memenuhi syarat mendaftar secara langsung kepada Panitia
  5. Panitia menerima pendaftran bakal calon Rektor;
  6. Panitia melakukan verifikasi terhadap berkas persyaratan administrasi bakal calon Rektor;
  7. Panitia memberitahukan secara tertulis hasil verifikasi terhadap kelengkapan dan kebenaran dokumen persyaratan administratif
  8. Panitia mengumumkan hasil penjaringan bakal calon Rektor
  9. Tahap penjaringan menghasilkan paling sedikit 4 (empat) orang bakal calon rektor
  10. Senat malaksanakan penyaringan  dari bakal calon menjadi calon rektor

 

“ Berdasarkan Peraturan Senat Untad Nomor 01 Tahun 2018 Pasal 5 ayat 2 di sebutkan bahwa Para Kandidat Calon Rektor Untad di haruskan melampirkan beberapa dokumen seperti ;

  1. Surat Pernyataan kesediaan bakal calon rektor (bermaterai);
  2. Fotokopi SK jabatan akademik/fungsional terakhir;
  3. Fotokopi Ijazah S3 yang diperoleh dari perguruan tinggi dalam dan luar negeri yang diakui oleh kementerian;
  4. Fotokopi SK paling rendah sebagai ketua jurusan atau sebutan lain yang  setara,  atau  ketua lembaga paling singkat 2 (dua) tahun di  perguruan tinggi negeri atau pimpinan tinggi pratama/pejabat eselon II.a di lingkungan  instansi pemerintah;
  5. Daftar Riwayat Hidup (format disediakan panitia);
  6. Foto berwarna ukuran 4 x 6 sebanyak 2 lembar;
  7. Surat Keterangan sehat  dari Rumah Sakit Umum Pemerintah yang dibuat dalam kurun waktu 1 (satu) bulan terakhir;
  8. Surat keterangan bebas narkotika, prekursor dan zat adiktif lainnya dari Badan Narkotika Nasional (BNN) yang dibuat dalam kurun waktu 1(satu) bulan terakhir;
  9. Sasaran Kinerja Pegawai dalam 2 (dua) tahun terakhir;
  10. Surat keterangan Pengadilan Negeri yang menerangkan bakal calon tidak pernah dipidana penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap;
  11. Surat keterangan pimpinan instansi yang menerangkan bakal calon tidak sedang menjalani hukuman disiplin tingkat sedang atau berat;
  12. Surat Pernyataan tidak pernah melakukan plagiat (bermaterai);
  13. Bukti telah membuat dan menyerahkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) kepada Komisi Pemberantasan Korupsi;
  14. Surat Pernyataan (bermaterai) tidak akan mengundurkan diri dari proses pemilihan Rektor (format disediakan panitia).” Tambah Dr. Amiruddin Kade.

 

Berikut lampiran Detail Jadwal Proses Pemilihan Rektor Untad Periode 2019-2023 >>

 

Acara yang turut di hadiri Para Wakil Rektor, Ketua Senat, Para Dekan, Kepala RS Untad serta perwakilan Mahasiswa kemudian di lanjutkan dengan sesi tanya jawab antara narasumber dan peserta sosialisasi Pemilihan Rektor Universitas Tadulako Periode 2019-2023. AA

 

UPT Bahasa Universitas Tadulako Resmi Buka IELTS Test

$
0
0

Sebagai salah satu syarat penting untuk melanjutkan studi keluar negeri, International English Language Testing System atau IELTS test menjadi sarana penunjang bagi mahasiswa yang akan melanjutkan studinya ke tahap S2 maupun S3. Di kawasan Timur Indonesia, IELTS test sebelumnya hanya dapat di laksanakan di beberapa Kota saja salah satu nya di kota Makassar. Hal tersebut tentu saja memakan lebih banyak biaya karena pendaftar test IELTS harus mengeluarkan budget ekstra seperti transportasi, biaya hidup selama di kota tersebut dsb.

Kini test IELTS dapat di lakukan di Universitas Tadulako tanpa perlu mengunjungi kota Makassar, Surabaya atau Jakarta. Ditemui di ruangannya pada Senin (12/03) siang, Abdul Kamaruddin, S.Pd., M.Ed., Ph.D selaku Kepala UPT Bahasa Untad menuturkan bahwa saat ini Universitas Tadulako telah resmi membuka test IELTS sehingga para mahasiswa maupun masyarakat umum dapat mengikuti test IELTS tanpa perlu harus keluar kota lagi.

“ Saat ini Universitas Tadulako telah bekerjasama dengan dengan IALF (Indonesia Australia Language Foundation) Surabaya yang berada di bawah naungan IELTS Cambridge Australia untuk menyelenggarakan test IELTS di UPT Bahasa Untad. Kerjasama ini telah resmi ada dengan di sahkan nya MoU antara kedua belah pihak pada Desember tahun 2017. Sehingga bagi siapa saja yang ingin mengikuti test IELTS, silahkan datang ke UPT Bahasa Untad untuk mendaftarkan diri.” Jelas Pak Abdul Kamaruddin.

Beliau turut menambahkan bahwa untuk mengikuti test IELTS, para pendaftar dapat mempersiapkan budget berkisar Rp. 2.800.000/tes (budget tes IELTS mengikuti grafik kurs dollar). Jika ingin mempermantap bahasa Inggrisnya sebelum mengikuti IELTS test, peserta dapat mengikuti preparation test yang berkisar Rp.750.000 dengan 14-16 kali pertemuan.

“ Untuk proses pendaftaran test IELTS tidak jauh berbeda dengan test TOEFL. Pendaftar bisa langsung datang ke UPT Bahasa Untad dan mendaftarkan diri sebagai peserta test IELTS. Tes akan di gelar jika peserta telah mencapai 15 orang atau lebih.” Tambah Pak Abdul Kamaruddin.

Test IELTS Universitas Tadulako juga telah terjamin legalitas nya sehingga para pendaftar tidak perlu ragu dengan sertifikat IELTS yang dikeluarkan UPT Bahasa Untad karena sertifikat IELTS tersebut telah di akui dan dapat di gunakan secara Internasional. UPT. Bahasa Untad berlokasi di Jl. Soekarno Hatta Km.9 Universitas Tadulako Depan Bank BNI dengan website http://lc.untad.ac.id/ AA

FKIP Untad Sosialisasikan Panduan Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2018 Untuk Para Akademisi

$
0
0

Bertempat di Ruang Senat Lantai III Rektorat Baru Untad, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Untad menggelar Sosialisasi Panduan Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat Dana DIPA 2018 pada Jumat (16/03) Pagi yang di hadiri Dekan serta seluruh akademisi FKIP.

Dalam sambutannya, Budi S.Pd, M.Pd selaku Ketua Panitia Acara menuturkan rasa terima kasihnya kepada berbagai pihak yang telah membantu menyusun Panduan Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat tahun 2018.

“ Alhamdulilah, Para tim telah selesai menyusun panduan Penelitian & Pengabdian Masyarakat edisi tahun 2018, sehingga melalui kesempatan ini kami ucapkan terima kasih kepada Dekan FKIP dan kepala UPSP serta semua pihak terkait yang telah berpartisipasi. Sosialisasi ini bertujuan untuk menyampaikan informasi mengenai panduan format penyusunan laporan dan proposal serta beberapa format instrumen monev. Kami berharap acara hari ini dapat memberikan banyak manfaat untuk para dosen PNS dan BLU di lingkungan FKIP Untad.” Jelas Pak Budi.

Pada kesempatan yang sama, Dr. Lukman Nadjamuddin M.Hum selaku  Dekan FKIP Untad menyampaikan mengenai penting nya para akademisi FKIP Untad untuk meningkatkan kapasitasnya dalam melakukan penelitian.

“Jika kita melihat data statistik yang ada, dosen FKIP yang memasukan proposal penelitian ke Kemenristekdikti sangatlah sedikit. Padahal banyak dosen kita yang memiliki gagasan dan ide yang baik namun tidak di eksekusi secara serius menjadi proposal penelitian. Kita perlu mengejar ketertinggalan kita dalam hal ini. Oleh karena itu, di tahun 2019 Menteri Pendidikan Tinggi menginstruksikan kepada setiap Fakultas untuk mengalokasikan anggarannya sebesar 10 % khusus untuk Penelitian sehingga menjadi penting bagi setiap akademisi untuk mampu membuat proposal penelitian yang baik sesuai panduan berbasis nasional.” Ujar Dr. Lukman Nadjamuddin.

Di kesempatan lainnya, Drs. Anang WM. Diah, M.Si. Ph.D selaku Kepala UPSP (Unit Pengembangan Sumber Daya Pembelajaran) FKIP Untad mendorong agar para akademisi FKIP yang masih menjadi Asisten Ahli, Lektor dan Lektor Kepala untuk segera meningkatkan proporsi nya hingga ke level Guru Besar melalui penelitian.

“ Jika kita melihat data proporsi dosen FKIP Untad, Dosen kita mayoritas masih terkumpul di level Lektor sekitar 28.3% dan Lektor Kepala sekitar 32.8%, hanya beberapa saja yang berstatus Guru Besar yakni 3.8%. Hal tersebut seharusnya dapat memotivasi kita semua untuk membuat sebuah terobosan mengingat keinginan Pemerintah terhadap akademisi kita yang cukup tinggi khususnya pada bidang penelitian dan  publikasi. Oleh karena itu, unit UPSP di bentuk untuk membantu para akademisi FKIP agar semakin terdorong untuk menjadi Guru Besar melalui penelitian. Saya melihat semua nya memiliki potensi  yang besar.” Jelas Drs. Anang.

Sosialisasi kemudian di lanjutkan dengan pemaparan materi oleh empat narasumber di antara nya ;

H. Muh Rizal M.Si & Dr. I Nengah Kundera M.Kes dengan materi mengenai Panduan Penelitian 2018 yang berisi beberapa poin seperti ;

  • Lingkup penelitian dosen adalah bidang ilmu kependidikan yang sesuai dengan bidang ilmu yang ditekuni.
  • Kriteria dan syarat pengusul di antaranya 1) Pengusul adalah dosen tetap di FKIP Untad yang terdaftar dalam Pangkalan Data Perguruan Tinggi (PDPT) Dikti, 2) Tim Penelitian maksimal berjumlah 3 orang yang terdiri atas 1 orang ketua dan 2 orang anggota, 3) Tim Peneliti minimal terdiri dari 2 orang dosen PNS aktif, 4) Dosen tetap non PNS/BLU atau dosen PN yang sedang tugas belajar dapat menjadi anggota kedua, 5) Peneliti wajib mengikut sertakan mahasiswa minimal 1 orang (non kompetitif) dan 2 orang (Kompetitif) yang sedang menyiapkan atau proses penyelesaian tugas akhir, 6) Setiap pengusul hanya di perbolehkan mengusulkan satu proposal penelitian sebagai ketua panitia atau sebagai anggota peneliti, 7)Ketua Peneliti tidak sedang menjadi ketua peneliti pada penelitian yang dibiayai oleh DRPM Dirjen Dikti pada tahun yang sama, 8) Penelitian belum pernah di biayai atau di publikasikan, 9) Usulan Penelitian harus relevan dengan bidang ilmu kependidikan, 10) Proposal penelitian dibuat 2 rangkap dan di jilid hard cover untuk yang di nyatakan lolos seleksi, 11) Jangka Waktu penelitian adalah 8 bulan terhitung mulai proposal dan jumlah dana penelitian disesuaikan berdasarkan alokasi dana DIPA fakultas setiap tahun (a. Penelitian Kompetitif maksimal Rp.35.000.000-Per judul dan b. Penelitian non kompetitif maksimal Rp. 7.000.000- per judul) dan 12) Evaluasi Proposal dilakukan oleh reviewer yang telah ditunjuk oleh Dekan FKIP.

Kemudian 2 narasumber lainnya, Dr. Hj. Ijirana M.Si & Dr. H. Suherman M.S dengan materi tentang Panduan Pengabdian Kepada Masyarakat 2018 yang berisi beberapa poin seperti ;

  • Total anggaran Penelitian Pengabdian kepada Masyarakat berkisar Rp.350.500.000
  • Detail anggaran diperuntukan kepada ;

– 186 orang dosen PNS, 76 orang dosen Non PNS

– 62 Judul di antara nya 13 Judul kompetitif dengan anggaran Rp.9.000.000/judul dan 49 judul Distributif dengan anggaran Rp. 5.500.000/judul

Tujuan ;

  • Menghasilkan inovasi pembelajaran untuk mendorong peningkatan kualitas pendidikan informal, formal dan non formal
  • Menemukan solusi berdasarkan kajian akademik atas kebutuhan, tantangan atau persoalan yang dihadapi masyarakat sasaran secara langsung maupun tidak langsung
  • Terampil memanfaatkan peralatan teknologi informasi dalam pembelajaran kepada masyarakat sasaran untuk peningkatan hasil belajar yang mencakup pengetahuan, sikap dan keterampilan

Jadwal Pelaksanaan

  • Pengumuman penerimaan proposal ; 15 Maret 2018
  • Pemasukan Proposal ; 19 Maret  – 6 April 2018
  • Seleksi Administrasi Proposal ; 7-10 April 2018
  • Review Proposal ; 11-13 April 2018
  • Presentasi Proposal ; 14 April 2018
  • Pengumuman hasil seleksi ; 16-17 April 2018
  • Revisi Proposal ; 18-23 April 2018
  • Pengumuman Proposal yang di danai ; 24-25 April 2018
  • Penandatanganan Kontrak Penelitian ; 26-27 April 2018
  • Pelaksanaan Penelitian ; 30 April – 30 September 2018
  • Monitoring & Evaluasi Penelitian ; 30 – 31 September 2018
  • Penyerahan laporan akhir ; 15-16 Oktober 2018
  • Seminar Hasil Penelitian ; 22-23 Oktober 2018

Info lengkap mengenai panduan penelitian dan Pengabdian Masyarakat dapat dilihat selengkapnya di website FKIP Untad ; fkip.untad.ac.id AA

 

Lagi, Mahasiswa Untad Raih Juara III Dalam Ajang BNN Challenge Taekwondo Open Tournament 2018 Di Bali

$
0
0

Untuk kesekian kalinya, Mahasiswa asal Universitas Tadulako kembali mengukir prestasi di ajang Bela Diri, Taekwondo. Ardiansyah, Mahasiswa Teknik Informatika Fakultas Teknik Untad Angkatan 2015 kembali berhasil meraih juara III atau Bronze Medalist Of U 58 Kg Senior Male Kyorugi dalam ajang Kejuaraan BNN Challenge Taekwondo Open Tournament 2018 yang di gelar pada 16 – 18 Februari 2018 di GOR Purna Krida Badung – Bali

Kejuaraan BNN Challenge Taekwondo Open Tournament 2018 yang mengangkat tema “Generasi Bebas Narkoba, Taekwondo Untuk Indonesia” telah di gelar sebagai langkah inisiatif untuk mendukung program pemerintah dalam PENCEGAHAN PENYALAHGUNAAN NARKOBA & PRESTASI TAEKWONDO INDONESIA EMAS.

Dalam Turnamen ini terdapat dua kategori yaitu KYORUGI & POOMSAE yang terdiri dari beberapa tingkat di antara nya Kelas Senior, Junior, Kadet dan Pra Kadet. Ardiansyah sendiri sebagai perwakilan Untad terdaftar dalam turnamen ini sebagai Kelas Senior (Kelas 58 Kg) dalam kategori Kyorugi yang arti nya sistem pertandingan menggunakan sistem gugur untuk mendapatkan Juara nya.

Ajang BNN Challenge Taekwondo Open Tournament 2018  yang di selenggarakan di Bali telah mengumpulkan atlet Taekwondo dari berbagai daerah di tanah air, salah satu nya dari Sulawesi Tengah. Peserta pun tak hanya datang dari Indonesia saja melainkan negara serumpun, Malaysia.

Di temui beberapa waktu yang lalu, Ardiansyah mengungkapkan rasa senang nya telah menjadi perwakilan Sulawesi Tengah di Ajang Kejuaraan Taekwondo Internasional di Bali.

Pemenang I Kejuaraan BNN Challenge Taekwondo Open Tournament 2018 kelas 58 Kg di antara nya Sonny Firmansyah dari Kab. Tasikmalaya kemudian Pemenang II Rafael Renaldi Avin dan Pemenang III, Ardiansyah berasal dari Universitas Tadulako, Sulawesi Tengah. AA

International Office Untad Sosialisasikan Pendidikan Tinggi, Budaya & Beasiswa Perancis Di Sekolah MAN 2 Model Kota Palu

$
0
0

Dalam rangka memperkenalkan sistem edukasi, budaya dan beasiswa Negara Perancis, International Office Universitas Tadulako pada Selasa (20/03) Siang melaksanakan kegiatan Sosialisasi mengenai Informasi Pendidikan, Budaya serta Beasiswa Perancis di Sekolah MAN 2 Model Kota Palu.

Acara yang dibuka langsung oleh Kepala Sekolah MAN 2 Model Kota Palu di awali dengan pentas seni oleh siswa dan siswi MAN 2 Model. Kemudian dalam sambutannya, Prof. Dr. Ir. Marsetyo M.Sc.Ag, Ph.D selaku Kepala iO Untad memotivasi para siswa untuk memiliki minat studi keluar negeri agar semakin memperluas wawasan.

“ Kami dari Internasional Office Untad sangat senang bisa berkunjung ke MAN 2 Model Kota Palu untuk mensosialisasikan Pendidikan, Budaya dan Beasiswa Perancis kepada setiap murid yang tertarik untuk melanjutkan studi nya di luar negeri khusus nya di Perancis. Saya berharap usai sosialisasi ini, para siswa/i dapat mempersiapkan diri khususnya kemampuan berbahasa inggris dan perancis agar semakin memperbesar peluang mendapatkan beasiswa di Perancis.” Ujar Prof. Marsetyo.

Usai sambutan Kepala International Office Untad, acara Sosialisasi kemudian di lanjutkan oleh  Prof. Dr. Syukur Umar DESS yang juga merupakan Alumni penerima Beasiswa Perancis sekaligus Akademisi Universitas Tadulako. Beliau banyak memaparkan mengenai cara mendapatkan beasiswa di Perancis serta pengalaman selama studi di Negara yang memiliki Eiffel Tower tersebut.

Pada kesempatan yang sama, Happy Puspitasari S.S selaku Koordinator Warung Perancis Universitas Tadulako memaparkan mengenai Beasiswa, Jenjang Studi serta Biaya Studi yang ada di Perancis.

“ Bagi murid MAN 2 Model Kota Palu yang tertarik untuk mendapatkan beasiswa Perancis, kami dari Warung Perancis yang ada di Untad dapat di kunjungi kapan saja untuk mendapatkan informasi lengkap mengenai beasiswa tersebut. Warung Perancis Untad selalu terhubung dengan Kedutaan Besar Perancis yang ada di Jakarta sehingga informasi lengkap bisa di dapatkan saat berkunjung ke Warung Perancis di International Office Universitas Tadulako.” Jelas Ibu Happy Puspitasari.

Acara kemudian di lanjutkan dengan Pameran Kuliner Perancis dan Pentas Seni Drama yang mengangkat tema Budaya Perancis oleh murid sekolah MAN 2 Model kemudian ditutup dengan pemberian hadiah kepada siswa/i yang telah mengikuti lomba pentas seni peran mengenai budaya perancis. AA

Viewing all 694 articles
Browse latest View live